56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tanaman
Tanaman yang digunakan telah diidentifikasi di Herbarium Medanense MEDA, Universitas Sumatera Utara. Hasil identifikasi tumbuhan dapat
dilihat pada Lampiran 1, halaman 49.
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia
Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia kulit buah manggis matang dan mengkal berwarna coklat, tekstur keras, berbau khas, berasa sepat dan
pahit, panjang 1-2 cm Lampiran 6, halaman 54. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia kulit buah manggis
terlihat adanya kristal kalsium oksalat, parenkim, berkas pembuluh xilem bentuk spiral, dan sel batu Lampiran 5, halaman 53. Hasil pemeriksaan
karakterisasi simplisia kulit buah manggis yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Kulit Buah Manggis
Matang dan Mengkal
No.
Parameter Matang
Mengkal 1
Kadar air 7,95
7,94 2
Kadar abu total 4,02
4,37 3
Kadar abu tidak larut dalam asam
0,32 0,34
4 Kadar sari larut dalam air
5,62 5,42
5 Kadar sari larut dalam etanol
18,43 18,55
Universitas Sumatera Utara
57 Pengeringan simplisia dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Penurunan mutu atau kerusakan simplisia dapat dicegah dengan mengurangi
kadar air dalam simplisia kurang dari 10 sehingga tidak terjadi tumbuhnya jamur.
Penetapan kadar abu total dimaksudkan untuk mengetahui kandungan mineral dan logam-logam internal yang terdapat di dalam simplisia yang
diteliti serta senyawa organik yang tersisa selama pembakaran. Abu total terbagi dua yang pertama abu fisiologis adalah abu yang berasal dari jaringan
tumbuhan itu sendiri dan abu non fisiologis adalah sisa setelah pembakaran yang berasal dari bahan-bahan luar yang terdapat pada permukaan simplisia.
Kadar abu tidak larut asam untuk menentukan jumlah logam-logam seperti silika, khususnya pasir yang ada pada simplisia dengan cara melarutkan abu
total dalam asam klorida WHO, 1998. Penetapan kadar sari yang larut dalam air dan dalam etanol dilakukan
untuk mengetahui jumlah senyawa yang dapat tersari dalam air tannin, saponin dan karbohidrat dan dalam etanol alkaloid, steroid dan lain-lain dari
suatu simplisia. Senyawa yang bersifat polar dan larut dalam air akan tersari oleh air. Sedangkan senyawa-senyawa yang tidak larut dalam air dan larut
dalam etanol akan tersari oleh etanol WHO, 1998.
Universitas Sumatera Utara
58
4.3 Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak