27 a. Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes RI, 2000.
b. Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang berulang-ulang
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin
balik Depkes RI, 2000. c. Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur 40-50
o
C Depkes RI, 2000.
d. Infudasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur
terukur 96-98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit Depkes RI, 2000.
e. Dekoktasi adalah infus pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai titik didih air Depkes RI, 2000.
2.8 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, yang terdapat padadi dalam suatu benda. Cara-cara sterilisasi yaitu:
a. Sterilisasi dengan bahan kimia, contoh: senyawa fenol dan turunannya.
Desinfektan ini digunakan misalnya untuk membersihkan area tempat bekerja Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
28 b.
Sterilisasi kering digunakan untuk alat-alat gelas misalnya cawan petri, tabung reaksi. Waktu sterilisasi selama ±2 jam, berdaya penetrasi
rendah. Ada dua metode sterilisasi panas kering yaitu dengan insinerasi, yaitu pembakaran dengan api bunsen dan oven dengan temperatur
sekitar 160-170
o
C Pratiwi, 2008. c.
Sterilisasi basah, biasanya menggunakan uap panas bertekanan dalam autoklaf. Media biakan, larutan dan kapas dapat disterilkan dengan cara
ini. Autoklaf merupakan suatu alat pemanas bertekanan tinggi, dengan meningkatnya suhu air maka tekanan udara akan bertambah dalam
autoklaf yang tertutup rapat. Sejalan dengan meningkatnya tekanan di atas tekanan udara normal, titik didih air meningkat. Biasanya
pemanasan autoklaf berada pada suhu 121
o
C selama 15 menit Pratiwi, 2008.
d. Filtrasi bakteri, digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang terurai
atau tidak tahan panas. Metode ini didasarkan pada proses mekanik yaitu menyaring semua bakteri dari bahan dengan melewatkan larutan
tersebut melalui lubang saringan yang sangat kecil Pratiwi, 2008. 2.9 Bakteri
Nama bakteri berasal dari kata “bakterion” bahasa Yunani yang berarti tongkat atau batang. Sekarang namanya dipakai untuk menyebutkan
sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, berkembangbiak dengan
Universitas Sumatera Utara
29 pembelahan diri, karena bentuknya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop Dwidjoseputro, 1987. Pertumbuhan dan perkembangan bakteri di pengaruhi oleh:
a. Temperatur
Proses pertumbuhan bakteri tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia yang dipengaruhi oleh temperatur. Berdasarkan ini maka bakteri dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Bakteri psikofil yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur maksimal 20
o
C, temperatur optimum adalah 0-15
o
C. 2.
Bakteri mesofil yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur maksimal 45
o
C, temperatur optimum adalah 20-40
o
C 3.
Bakteri termofil yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur maksimal 100
o
C, temperatur optimum 55-65
o
C Temperatur optimum biasanya merupakan refleksi dari lingkungan normal
organisme tersebut. Oleh karena itu bakteri-bakteri yang pathogen bagi manusia biasanya tumbuh dengan baik pada 37
o
C Pratiwi, 2008. b.
pH pH optimum bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5 dan 7,5. Namun
ada beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh pada keadaan yang sangat asam atau alkali Pratiwi, 2008.
c. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Medium yang baik
Universitas Sumatera Utara
30 untuk pertumbuhan sel adalah medium isotonis terhadap sel tersebut. Dalam
larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel sehingga menyebabkan sel membengkak, sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari sel
sehingga membran plasma mengerut dan lepas dari dinding sel plasmolisis Pratiwi, 2008.
d. Oksigen
Menurut Pratiwi 2008, berdasarkan kebutuhan oksigen di kenal mikroorganisme menjadi 5 golongan yaitu:
1. Bakteri aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya. 2.
Bakteri anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa oksigen. 3.
Bakteri anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan oksigen ataupun tanpa oksigen.
4. Bakteri mikroaerob yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik dengan
adanya sedikit oksigen. e.
Nutrisi Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan
pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak
dan mikroelemen elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
31
2.10 Bentuk-Bentuk Bakteri