49
3.5.5 Pemeriksaan Saponin
Sebanyak 0,5 gram serbuk simpisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-
kuat selama 10 detik, timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, bila buih tidak
hilang menunjukkan adanya saponin. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap ekstrak etanol kulit buah manggis
Depkes RI, 1995.
3.5.6 Pemeriksaan SteroidaTriterpenoida
Sebanyak 1 gram serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa
dalam cawan penguap ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi
hijau biru menunjukkan adanya steroida-triterpenoida. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap ekstrak etanol kulit buah manggis
Harborne, 1984.
3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Matang EEKBMM
Sebanyak 300 g serbuk simplisia matang dimasukkan kedalam wadah kaca, cairan penyari dituang sampai semua simplisia terendam, biarkan sekurang-
kurangnya selama 3 jam. Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali di tekan hati-hati, tuangi cairan penyari secukupnya
sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. Cairan dibiarkan
menetes dengan kecepatan 1 ml tiap menit, cairan penyari ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
50 berulang-ulang secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan penyari diatas
simplisia. Perkolat terakhir yang sudah bening ditampung di cawan penguap kemudian diuapkan, jika tidak meninggalkan sisa maka perkolasi dihentikan.
Perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap rotary evaporator. Kemudian dikeringkan dengan freeze dryer pada suhu -40
o
C pada tekanan 2 atm selama lebih kurang 24 jam dan diperoleh ekstrak kental. Perlakuan yang
sama juga dilakukan terhadap serbuk simplisia kulit buah manggis mengkal Ditjen POM, 1979.
3.7 Sterilisasi Alat
Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini, disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Alat-alat gelas disterilkan didalam oven
pada suhu 160 – 170
o
C selama tidak kurang dari 2 jam, jarum ose dibakar dengan pembakaran di atas api langsung sampai merah. Media disterilkan di
autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Ansel, 1989.
3.8 Pembuatan Media 3.8.1 Nutrient agar
Komposisi: Lab-Lemco powder 1,0 g Yeast exstract 2,0 g
Peptone 5,0 g
Sodium chloride 5,0 g
Agar 15,0 g
Cara pembuatan: Sebanyak 28 g nutrient agar dilarutkan dalam air suling steril ad 1000 ml
kemudian dipanaskan hingga semua larut, dalam keadaan panas larutan
Universitas Sumatera Utara
51 tersebut kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer. Lalu disterilkan di autoklaf
pada suhu121
O
C selama 15 menit Difco, 1953.
3.8.2 Nutrient Broth
Komposisi: Lab-Lemco powder 1,0 g Yeast exstract 2,0 g
Peptone 5,0 g
Sodium chloride 5,0 g
Cara pembuatan: Sebanyak 13 g nutrient broth dilarutkan dalam air suling steril ad 1000 ml
kemudian dipanaskan hingga semua larut, dalam keadaan panas larutan tersebut kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer. Lalu disterilkan di autoklaf
pada suhu 121
O
C selama 15 menit Difco, 1953.
3.8.3 Pembuatan Media Agar Miring
Ke dalam tabung reaksi yang steril dimasukkan 3 ml media nutrient agar steril, didiamkan pada temperatur kamar sampai sediaan membeku pada posisi
miring membentuk sudut 35 - 45 derajat. Kemudian disimpan dalam lemari
pendingin pada suhu 5
o
C Soenarto, 1988.
3.9 Pembiakan Bakteri 3.9.1 Pembuatan Stok Kultur