215
pembinaan dari kepala sekolah kepada seluruh guru.”
a. Kognitif
Sub variabel kognitif pada penelitian ini hanya dibatasi pada kontribusi IHT dalam menambah
pengetahuan dan wawasan serta mengaplikasikan pengetahuan.
Adapun kontribusi
IHT dalam
menambah dan mengaplikasikan pengetahuan oleh guru tersebut disesuaikan dengan isi program IHT
yang diselenggarakan SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Indikator untuk sub variabel kognitif beserta
nilai indeksnya dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Tabulasi Sub Variabel Kognitif No
Indikator Frekuensi
jawaban Indeks
5 4 3 2 1 Kognitif
1 Kontribusi pelatihan IHT dalam menambah pengetahuan
Kemuhammadiyahan 10 6
0 0 0 14,8
2 Kontribusi pelatihan IHT dalam menambah pengetahuan
pendidikan karakter Muhammadiyah
9 7 0 0 0
14,6
3 Kontribusi pelatihan IHT dalam menambah pengetahuan tentang
penilaian hasil belajar kurikulum 2013
4 10 0 1 1 12,6
4 Kontribusi pelatihan IHT dalam menambah pengetahuan inovasi
teknologi 5 11 0 0 0
13,8 5 Kontribusi IHT dalam menambah
8 8 0 0 0
14,4
216
No Indikator
Frekuensi jawaban
Indeks 5 4 3 2 1
pengetahuan diversifikasi model dan metode pembelajaran
6 Kontribusi IHT dalam menambah kemampuan guru dalam
memadukan variasi bahan ajar 6 10 0 0 0
14 7 Kontribusi IHT dalam menambah
pengetahuan mengembangkan karir akademik berbasis prestasi
4 12 0 0 0 13,6
8 Kemampuan guru dalam mengaplikasikan
Kemuhammadiyahan dan pendidikan karakter
Muhammadiyah setelah mengikuti pelatihan IHT
4 12 0 0 0 13,6
Rata-rata 14
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa rata-rata nilai indeks pada variabel kognitif mencapai nilai 14
sehingga termasuk kategori tinggi. Pada variabel kognitif terdapat dua indikator yaitu menambah
pengetahuan dan wawasan serta mengaplikasikan pengetahuan. Pada indikator menambah pengetahuan
wawasan dijabarkan menjadi tujuh aspek sesuai dengan materi atau isi dari pelatihan. Ketujuh aspek
pengetahuan dan wawasan beserta nilai indeksnya adalah sebagai berikut: kontribusi pelatihan IHT dalam
menambah pengetahuan
Kemuhammadiyahan mendapat nilai indeks 14,8 sehingga termasuk dalam
kategori tinggi, kontribusi pelatihan IHT dalam menambah
pengetahuan pendidikan
karakter Muhammadiyah mendapat nilai indeks 14,6 sehingga
217
termasuk dalam kategori tinggi, kontribusi pelatihan IHT dalam menambah pengetahuan tentang penilaian
hasil belajar kurikulum 2013 mendapat nilai indeks 12,6 sehingga termasuk dalam kategori tinggi,
kontribusi pelatihan
IHT dalam
menambah pengetahuan inovasi teknologi mendapat nilai indeks
13,8 sehingga termasuk dalam kategori tinggi, kontribusi
IHT dalam
menambah pengetahuan
diversifikasi model dan metode pembelajaran mendapat nilai indeks 14,4 sehingga termasuk dalam kategori
tinggi, kontribusi IHT dalam menambah kemampuan guru dalam memadukan variasi bahan ajar mendapat
nilai indeks 14 sehingga termasuk dalam kategori tinggi,
dan kontribusi
IHT dalam
menambah pengetahuan mengembangkan karir akademik berbasis
prestasi mendapat nilai indeks 13,6 sehingga termasuk dalam
kategori tinggi.
Adapun pada
indikator mengaplikasikan pengetahuan terdapat satu aspek
yang sesuai dengan IHT, yaitu kemampuan guru dalam mengaplikasikan Kemuhammadiyahan dan pendidikan
karakter Muhammadiyah setelah mengikuti pelatihan IHT yang mendapat nilai indeks 13,6 sehingga
termasuk dalam kategori tinggi. Nilai indeks tertinggi terdapat dalam indikator
kontribusi pelatihan
IHT dalam
menambah pengetahuan Kemuhammadiyahan dengan nilai indeks
sebesar 14,8 sehingga termasuk dalam kategori tinggi.
218
Hal ini dikarenakan materi banyak yang membahas dan berdasar pada kemuhammadiyahan. Adapun nilai
indeks terendah ada pada indikator kontribusi IHT dalam menambah pengetahuan tentang penilaian hasil
belajar Kurikulum 2013, yaitu sebesar 12,6 dan masih termasuk kategori tinggi. Bahkan ada beberapa guru
yang menilai bahwa IHT kurang atau tidak memiliki kontribusi dalam menambah pengetahuan tentang
penilaian hasil belajar Kurikulum 2013. Alasannya adalah
karena guru
tersebut tidak
mendapat kesempatan untuk mempraktekan penilaian hasil
belajar Kurikulum 2013 tersebut secara langsung. Keterangan
tersebut nampaknya
sesuai dengan
dokumen Panduan Kegiatan IHT yang tertulis bahwa metode yang digunakan hanya ceramah, Tanya jawab,
dan diskusi tanpa ada praktek atau simulasi.
b. Afektif