Ruang Lingkup Penelitian Desain Penelitian Tempat dan waktu Perkiraan Besar Sampel

46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam ruang lingkup anestesiologi.

3.2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar ganda untuk mengetahui perbedaan keberhasilan obat kumur ketamin 40 mg dan obat kumur Benzydamine HCl 22,5 mg dalam mengurangi nyeri tenggorok dan suara serak akibat intubasi endotrakeal.

2.16. Tempat dan waktu

Penelitian dilakukan di instalasi bedah sentral Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan periode Juli 2013 hingga besar sampel terpenuhi. 3.4. Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi : Pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umummemakai intubasi endotrakeal di instalasi bedah sentral Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan.

3.4.2. Sampel

Pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umummemakai intubasi endotrakeal di instalasi bedah sentral Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi : • Setuju dilakukan penelitian. • Umur 16 – 60 tahun. • Status fisik ASA I – II . Universitas Sumatera Utara 47 • Mallampati derajat I – II. • Posisi operasi terlentang atau litotomi dengan posisi kepala tidak miring kiri atau kanan. • Lama operasi 1 – 2 jam. Kriteria eksklusi : • Pasien dengan keluhan nyeri tenggorok dan suara serak saat sebelum operasi atau sedang mengalami infeksi jalan nafas atas. • Riwayat hipersensitif terhadap Ketamin atau Benzydamine HCl • Operasi daerah mulut, tenggorokan, leher, muka, bedah syaraf, bedah thoraks • Riwayat operasi laring atau trakea atauada kelainan pada rongga mulut orofaring, laring Kriteria drop out : • Terjadi kesulitan intubasi ETT lebih dari 2 kali usaha intubasi ETT • Terjadi reaksi alergi terhadap obat anestesi, kumur Benzydamin HCl atau Ketamin • Terjadi komplikasi respirasi seperti hipoksia atau kardiovaskular termasuk syok, aritmia, perdarahan selama operasi. • Selama operasi ETT bocor, keluar dari posisi atau tercabut • Lama operasi kurang dari 1 jam atau lebih dari 2 jam Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang menggunakanobat kumur ketamin 40 mg dan kelompok yang menggunakan obat kumur Benzydamine HCl 22,5 mg. Randomisasi dilakukan dengan randomisasi blok memakai tabel angka random dengan menjatuhkan pena pada kertas random, ujung pena merupakan angka mulai urutan. Pilih 10 angka dengan digit 2 kebawah membentuk pola berurut dari angka pertama tadi sampai diperoleh sesuai besar sampel yang telah ditentukan. Sesuaikan sekuens pada angka yang terpilih. 44 Universitas Sumatera Utara 48

3.5. Perkiraan Besar Sampel

Penelitian ini menggunakan dua variabel independentBenzydamine HCl dan Ketamin yang tidak berpasangan. Skala pengukuran yang dipergunakan adalah skala katagorik yang mengandung nilai dikotomi sembuh atau tidak sembuh pada skala nominal dan informasi peringkat ringan, sedang, berat pada skala ordinal. Besarnya sampel ditujukan untuk menguji hipotesis terhadap 2 proporsi independent, maka besar sampel dihitung berdasarkankan rumus : 44 = = 2 + + n = n = besar sampel untuk masing-masing kelompok Z α = nilai Z untuk kesalahan tipe 1 α bila kesalahan tipe 1 α =0,05untuk hipotesa dua arah, maka Z α = 1,96 ditetapkan Z β = nilai Z untuk kesalahan tipe II β bila β = 0,10 power penelitian 90 maka Z β = 1,282 ditetapkan P = proporsi nyeri tenggorok suara seraksetelah operasi pada kelompok Ketamin P 2 = proporsi nyeri tenggorok suara seraksetelah operasi pada kelompok Benzydamine Q 1 = 1 – P 1 , Q 2 = 1 – P 2, P = P 1 + P 2 : 2, Q = Q 1 + Q 2 : 2 Berdasarkan hasil penelitian Surbekti BE 2012 yang membandingkan komplikasi tenggorok pasca operasi pada penggunaaan ETT dengan menggunakan ketamin kumur 40 mg didapat P 1 = 20 = 0,2 dibandingkan dengan Benzydamine HCl 0,07 P 2 = 66,7 =0,667 saat sadar penuh.Maka berdasarkan perhitungan besar sampel untuk nyeri tenggorok adalah : Zα = 0,05 = 1, 96 Z β = 0,10 =1,282 P = ½ P 1 + P 2 = ½ 0,2 + 0,667 = 0,4335 Universitas Sumatera Utara 49 Q = ½ Q 1 + Q 2 = ½ 0,8 + 0,333 = 0,5665 Q 1 = 1 – P 1 = 1 - 0,2 = 0,8 Q 2 = 1 – P 2 = 1 - 0,667 = 0,333 = = 1,96 2 0,4335 0,5665 + 1,282 0,2 0,8 + 0,667 0,333 0,2 0,667 = 22 orang Sementara berdasarkan perhitungan besar sampel untuk Suara serak adalah : Nilai proporsi tidak diketahui sebelumnya. Dalam penelitian komperatif misalnya uji klinis yang membandingkan proporsi kesembuhan subyek pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan proporsi kesembuhan kelompok kontrol diperoleh dari pustaka, sedangkan perbedaan proporsi kesembuhan ditentukan berdasarkan perkiraan klinis. Bila proporsi sebelumnya tidak diketahui, maka subyek yang dipilih secara random sampling dipergunakan P 1 = 0,50 dan beda klinis yang dianggap penting 10 P 2 = 0.1 , 41 maka besar sampel yang dibutuhkan adalah : Zα = 0,05 = 1, 96 Z β = 0,10 =1,282 P = ½ P 1 + P 2 = ½ 0,5 + 0,1 = 0,3 Q = ½ Q 1 + Q 2 = ½ 0,5 + 0,9 = 0,07 Q 1 = 1 – P 1 = 1 - 0,5 =0,5 Q 2 = 1 – P 2 = 1 - 0,1 = 0,9 = = 1,96 2 0,3 0,7 + 1,282 0,5 0,5 + 0,1 0,9 0,5 0,1 = 26 orang Universitas Sumatera Utara 50 Penelitian ini memiliki dua variabel independen yaitu nyeri tenggorok dan suara serak. Tabel 1 : Besar sampel berdasarkan variabel Variabel independen P 1 P 2 n 1 = n 2 Nyeri tenggorok 0.2 0.667 22 Suara Serak 0.5 0.1 26 Jika besar sampel yang diambil adalah 22 orang setiap kelompok, maka besar sampel hanya dapat menjawab insiden nyeri tenggorok saja, sedangkan jika yang diambil adalah besar sampel yang terbesar yaitu 26 orang, maka dapat menjawab insiden nyeri tenggorok dan suara serak. Oleh karena itu besar sampel yang diambil adalah 26 orang pada masing masing kelompok. Jadi besar kedua sample untuk kedua kelompok adalah : 2 x 26 = 52 Jika diperhitungkan angka pengeluaran 10 5,2 maka jumlah sample adalah : 52 + 5,2 = 57 atau 58 orang dimana 29 orang untuk kelompok kumur ketamin dan 29 orang untuk kelompok kumur Benzydamine HCl 22,5 mg

3. 6. Informed Concern

Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik, pasien mendapatkan penjelasan tentang prosedur yang akan dijalani serta menyatakan secara tertulis kesediaannya dalam lembar informed concern.

3.7. Bahan dan Cara Kerja

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

3 86 89

Perbandingan Keberhasilan Obat Kumur Ketamin dan Aspirin dalam Mencegah Nyeri Tenggorok dan Suara Serak Akibat Intubasi Endotrakeal

3 55 95

Perbandingan Efektifitas Dexamethason 0,2 MG/kgBB I.V Dengan Lidokain 2% 1,5 MG/kgBB I.V Untuk Mencegah Nyeri Tenggorokan Setelah Intubasi Endotrakeal Pada Anestesi Umum

3 38 121

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

perbandingan laringoskop machintosh dalam menurunkan respon stress akibat proses intubasi endotrakeal.

0 0 14

Perbandingan Obat Kumur Benzydamine Hydrochloride 22,5 mg dan Ketamin 40 mg dalam Mengurangi Nyeri Tenggorok dan Suara Serak Akibat Intubasi Endotrakeal | Firza | Jurnal Anestesi Perioperatif 997 4178 1 PB

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propofol - Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

0 0 25

PERBANDINGAN PRETREATMENT LIDOKAIN 40 mg INTRAVENA DITAMBAH NATRIUM BIKARBONAT 1 mEq DENGAN KETAMIN 100 µgkgBB INTRAVENA DALAM MENGURANGI NYERI INDUKSI PROPOFOL

0 0 17

Perbandingan Obat Kumur Benzydamine Hydrochloride 22,5 Mg dan ketamin 40 Mg Dalam Mengurangi Nyeri Tenggorok Dan Suara Serak Akibat Intubasi Endotrakeal

0 3 17