43
2.15. OBAT TAMBAHAN KETOROLAK
Ketorolak adalah NSAID yang memiliki efek analgesik kuat tetapi hanya memiliki aktivitas anti-inflamasi sedang bila diberikan IM atau IV. Obat ini
berguna untuk memberikan analgesia pasca operatif baik sebagai obat tunggal prosedur yang cenderung tidak terlalu menyakitkan dan sebagai suplemen bagi
opioid.
43
Ketorolak 30 mg IM menghasilkan analgesia yang setara dengan 10 mg morfin atau 100 mg meperidin.1,2 Keuntungan penting analgesik yang dipicu
ketorolak adalah tidak adanya depresi ventilasi atau kardiovaskular. Juga tidak seperti opioid, ketorolak hanya memiliki sedikit atau tidak ada efek pada dinamika
saluran empedu, menjadikan obat ini lebih berguna sebagai analgesik ketika tidak diinginkan spasme saluran empedu.
43
Setelah injeksi IM, konsentrasi plasma maksimum keterolak dicapai dalam 45–60 menit, dan waktu paruh eliminasi sekitar 5 jam. Ikatan protein melebihi
99 dan klirens obat ini menurun dibandingkan dengan opioid. Klirens lebih menurun lagi pada orang lanjut usia, dan dosis ketorolak harus lebih sedikit dari
yang diberikan pada pasien yang lebih muda. Ketorolak dimetabolisme terutama oleh konjugasi asam glukuronat.
43
Seperti NSAID lain, ketorolak juga menghambat produksi tromboksan platelet dan agregasi platelet dengan inhibisi
prostaglandin sintetase reversibel. Waktu perdarahan dapat meningkat dengan pemberian ketorolac dosis tunggal IV pada pasien dengan anestesi spinal level
sensori T6 tetapi tidak dengan anestesi umum.
43
Bronkospasme yang mengancam jiwa dapat mengikuti pemberian ketorolak pada pasien dengan poliposis nasal,
asma dan sensitif aspirin.
43
Ketorolak memiliki potensi kecil untuk menyebabkan toksisitas ginjal ketika imbang cairan adekuat dipertahankan.
43
Peningkatan ringan konsentrasi plasma enzim transaminase hepar dapat terjadi pada beberapa pasien yang
mendapat terapi ketorolac. Iritasi dan perforasi gastrointestinal, nausea, sedasi, dan edem perifer dapat menyertai pemberian NSAID ini.
43
Universitas Sumatera Utara
44
2.16. Kerangka teori