Spirit Makna al-Hikmah Berdasarkan Periodesasinya

3. Spirit Makna al-Hikmah Berdasarkan Periodesasinya

Setelah dilakukan pemilahan terhadap lafal-lafal al-hikmah berdasarkan periodesasi turunnya ( makkiyyah dan madaniyyah ), bisa penulis simpulkan bahwa :

68 Al-Jazâ'iriyy, Aisar at-Tafâsîr li kalâm al-'aliyy al-Kabîr h. 1020

69 Tafsir Ath-Thabariyy, juz 22, Surat al-Ahzâb, CD.

70 Atsar Mauquf sampai Sahabat. Diriwayatkan oleh Sunan ad-Dârimiyy, hadist urutan ke 3173. CD al-Kutub at-Tis'ah.

71 HR an-Nasâ'iyy, no urut hadist ke 1005 dalam kitab Sunan an-Nasâ'iyy, Termasuk hadist marfu'. Sampai Rasulullah saw. CD. Al-Kutub at-Tis'ah.

Lafal-lafal al-hikmah dalam al-Qur'an, pada kelompok ayat-ayat makkiyyah mempunyai makna beragam, di antaranya : ilmu amaliah dan amal ilmiah, mengetahui skala prioritas amal menyangkut baik buruknya serta maslahat tidaknya amal ( mengetahui kemaslahatan dan mafsadah-nya / mengetahui implikasi masalah ), bersyukur kepada Allah swt dan selalu memperbaharuinya, alasan dan bukti ( dalam sepak terjangnya ), mempunyai hati nurani, upaya menyempurnakan jiwa dengan berbagai ilmu nazhari ( teori ) dan upaya mempunyai bakat perilaku yang utama sesuai dengan kemampuan manusiawi, mengetahui segala yang maujud dan mengerjakan kebaikan-kebaikan, al-manthiq ( ucapan yang logis ) yang

dijadikan sandaran nasehat, diperhatikan dan diamalkan, rahasia tentang suatu hakekat yang tidak terlihat oleh pakar ilmu rasmiah ( ilmu lahiriah ) dan orang kebanyakan ( masyarakat awam ). Hikmah adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan dan kekeliruan, dengan kata lain metode tepat sasaran. Hikmah merupakan sesuatu yang apabila dimanfaatkan akan mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan yang besar, serta menolak kemudharatan atau kesulitan yang besar. Memilih metode akhaff adh-dharûrain adalah bagian dari hikmah, yaitu memilih yang terbaik dan sesuai dari dua hal yang tidak baik. Penilaian dan pengaturan tentang suatu masalah yang dilakukan dengan tepat dan akurat juga dinamai hikmah. Himpunan segala ucapan atau pengetahuan yang mengarah kepada perbaikan keadaan dan kepercayaan manusia secara bersinambung, dikategorisasikan sebagai hikmah. Hikmah adalah sesuatu yang mengena pada kebenaran berdasar ilmu dan akal. ( sesuai dengan teori ilmiah ) Atau dengan kata lain argumen yang menghasilkan kebenaran yang tidak diragukan, tidak lemah dan tidak kabur Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa spirit makna al-hikmah yang tertuang dalam ayat- ayat makkiyyah adalah bagaimana melakukan tindakan yang benar, tepat sasaran, dan akurat

sesuai dengan masalah yang dihadapi berdasarkan ilmu pengetahuan yang benar. Sebagaimana hikmah yang Allah berikan kepada nabi Dâwûd as. berupa kecakapan dalam memutuskan perkara ( perselisihan ) yang diajukan oleh kaumnya.

Sedangkan term-terma al-hikmah dalam al-Qur'an, pada kelompok ayat-ayat madaniyyah seringkali terangkai dengan term al-kitâb ( âyâtillah ), yang banyak diartikan oleh para mufassir dengan makna kenabian. Husus yang berkaitan dengan Nabi Muhammad saw, disamping mempunyai arti kenabian, term al-hikmah juga dimaknai as-sunnah. Hanya beberapa ayat madaniyyah yang menampilkan term al-hikmah tidak dirangkai dengan term

al-kitâb . Term-term al-hikmah yang berdiri sendiri tersebut mempunyai beberapa makna :. Pertama, diperolehnya kebenaran yang mencakup aspek ilmu dan amal. Kedua, diperolehnya kebenaran dalam setiap permasalahan yang didapat dengan cara memahami, mengetahui dan mengenal permasalahan tersebut. Keduanya diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya atau diaberikan kepada siapa saja yang menghendakinya. Lafal al-hikmah yang terangkai dengan lafal al-kitâb yang berada pada kelompok madaniyyah, mengisyaratkan adanya ilmu teori ( nadzari ) yaitu al-kitâb yang termanifestasikan dalam bentuk perilaku ( al-hikmah ), jadi tepat kiranya kalau al-hikmah diartikan sebagai kenabian atau as-sunnah karena keberadaan as-sunnah salah satu fungsinya adalah menjelaskan dan memperjelas al-Kitâb al-Karîm

C Unsur-Unsur yang Membentuk al-Hikmah

Dengan pengertian yang begitu komprehensif dan kompleks, di antaranya hikmah diartikan sebagai keadilan, kecakapan, kecermatan, logika, ilmu, alasan yang benar, memilih yang terbaik dan sesuai, perkataan atau ucapan yang sesuai dengan kebenaran, perkara yang

benar dan lurus, sabar, mengendalikan, mengatur dan mencegah dari berberbuat kerusakan dan kezaliman, tentunya dibutuhkan piranti-piranti untuk memperoleh al-hikmah yang dimaksud. Berangkat dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ulama di atas, penulis mencoba mengambil benang merah dari masing-masing pengertian, sehingga berkesimpulan bahwa ada beberapa unsur atau elemen yang dibutuihkan untuk mencapai puncak al-hikmah, di antaranya : keadilan ( al-'adl ), berilmu ( al-'ilm ), memutuskan ( al- hukm ), berakal ( al-'aql ), matang ( ar-rusyd ), berkeadilan ( al-qisth ).