Minyak Atsiri LAPORAN MAGANG DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG (PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI PT. SIDO MUNCUL)

commit to user 22 § Briket Arang Briket arang sampah ini biasanya hanya dapat dibuat dari sampah jenis rubbish. Itu pun yang tergolong ke dalam sampah tidak mudah lapuk yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus, kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikut sertakan asalkan sudah kering, seperti bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah yang basah dan tidak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk disertakan briket arang sampah ini. Karena selain tidak akan hangus dan tidak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu briket arang Apriadji, 1990 Nilai kalor arang biomassa ini dapat mencapai 5000 kcalkg. Briket biomassa ini bila dibakar tidak akan menimbulkan asap maupun bau, sebab setelah arang terbakarmenjadi bara, tidak perlu dilakukan pengipasan, sebab aliran bahang heat hanya ke atas sedangkan pinggiran briket tidak terbakar dan berfungsi sebagai isolator. Jumlah kalor pada briket anglo ini dapat mencapai 900 C. Dengan panas yang dihasilkan oleh briket arang relatif rendah bila dibandingkan dengan arang kayu biasa, ternyata lebih praktis untuk menyetrika kain-kaintekstil produksi sekarang dan sebagainya Soeyanto, 1982

D. Minyak Atsiri

Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti akar, batang, daun, bunga, buah atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau wangi dan umumnya larut dalam pelarut organik. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut minayk atsiri. Misalnya dalam bahasa Inggris disebut essential oils, etheral oils da n volatile oil . Dalam bahasa Indonesia ada yang menyebutnya minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut minyak kabur. Disebut demikian tiada lain karena minyak atsiri mudah menguap apabila dibiarkan begitu saja dalam keadaan terbuka. commit to user 23 Di dalam perdagangan internasional, masing-masing minyak atsiri mempunyai nama dagang tersendiri. Hal ini tergantung pada jenis tanaman yang mengahasilkannya. Misalnya minyak atsiri dari tanaman alpukat bernama dagang avocado oils, minyak jahe ginger oils , minyak akar wangi vetiver oils , minyak cengkeh clove oil, minyak adhas funnel o7, dan sebagainya. Bahkan kadang pengolompokkannya lebih spesifik lagi yakni sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak atsiri dan cengkeh, dapat dihasilkan dari bagian kuntum bunga clove oil, dari bagian tangkai bunga clove stern oil dan bagian daun cloveleaoil . Minyak atsiri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu · Pengempaan Expression · Ekstraksi penggunaan pelarut Solvent extraction · Penyulingan Destilation Dari ketiga cara tersebut yang umumnya sering digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri adalah cara yang terakhir yaitu penyulingan destilation. Penyulingan adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atsiri dengan cara mendidihkan bahan baku yang dimasukkan kedalam ketel hingga terdapat uap yang diperlukan. Atau dengan cara mengalirkan uap jenuh saturated atau superheated dan ketel pendidih air ke dalam ketel penyulingan. Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat bertitik didih tinggi dan zat-zat yang tidak dapat menguap. Dengan kata lain penyulingan adalah proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih cairan berdasarkan perbedaan tekanan uap dari setiap komponen tersebut. Cara penyulingan minyak atsiri pertama-tama memasukkan bahan baku dan ampas yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke dalam ketel penyulingan dan dialiri oleh uap air. Air panas dan uap tentu akan mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel tersebut terdapat pula dua cairan, yaitu air panas dan minyak atsiri. Kedua cairan tersebut dididihkan commit to user 24 perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan uap minyak. Campuran ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa pendingin, cairan tersebut akan dialirkan dengan alat pemisah separator iol- liquid yang akan memisahkan minyak atsiri dan air berdasarkan berat jenisnya. Penyulingan itu sendiri dibedakan menjadi 3 cara antara lain yaitu penyulingan dengan air, penyulingan dengan air dan uap, dan penyulingan langsung dengan uap. 1. Penyulingan dengan air Penyulingan minyak atsiri dengan air merupakan cara yang tertua. Bangsa Mesir dan India kuno telah melakukan penyulingan minyak atsiri dengan air sampai sekarang pun masih dilakukan terutama oleh petani tradisional. Rangkaian alat penyulingan dengan air dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja penyulingan minyak adalah sebagai berikut. Ketel penyulingan diisi dengan air sampai volumenya hampir separuh lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku dimasukkan ke dalam ketel penyulingan. Dengan demikian penguapan air dan minyak atsiri berlangsung bersamaan. Cara penyulingan seperti ini disebut penyulingan langsung direct distillation. Bahan baku yang digunakan biasanya ampas yang mudah bergerak di dalam air dan tidak mudah rusak oleh panas uap air. Penyulingan secara sederhana ini sangat mudah dilakukan dan tidak perlu modal banyak. Namun kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak sedikit, terkadang terjadi proses hidrolisis ester, dan produk minyaknya bercampur dengan hasil sampingan. commit to user 25 Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air Meskipun dari proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya rendemen minyak yang hilang tidak tersuling dan terjadi pula penurunan mutu minyak yang diperoleh. Selama penyulingan berlangsung bisa mengakibatkan terjadinya pengemasan oksidasi serta persenyawaan zat ester yang terkandung dengan air dan timbulnya berbagai hasil sampingan yang tidak dikehendaki. 2. Penyulingan dengan air dan uap Penyulingan minyak atsiri dengan cara ini memang sedikit lebih maju dan produksi minyaknya pun relatif lebih baik. Rangkaian alat penyulingan dengan air dan uap dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja alat penyulingan ini adalah sebagai berikut. Bahan baku diletakkan di atas saringan sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan berhubungan dengan uap air. Oleh karena itu, cara penyulingan semacam itu disebut penyulingan tidak langsung indirect distilation. Air yang menguap akan membawa partikel-partikel minyak atsiri dan dialirkan melalui pipa ke alat pendingin, sehingga terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur dengan minyak atsiri tersebut akan mencair kembali. Selanjutnya uap air dan minyak atsiri yang dihasilkan akan dialirkan melalui alat pemisah untukdipisahkan antara minyak atsiri dengan air. commit to user 26 Cara ini paling sering dilakukan oleh para petani atsiri dan alat- alatnya pun dapat dibuat sendiri oleh yang bersangkutan. Produk minyak atsiri ini yang dihasilkan cukup bagus, kalau memenuhi standar produk minyaknya dapat diekspor. Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air Dan Uap 3. Penyulingan dengan uap Proses penyulingan yang diterapkan di PT. Sido Muncul adalah penyulingan dengan uap dimana kedalam ketel uap dimasukkan air dan dipanaskan, sementara itu dalam ketel bahan di masukkan bahan yang akan di ekstrak. Setelah panas, uap mulai dialirkan ke ketel bahan sehingga minyak atsiri yang terkandung dalam bahan tersebut menguap bersama uap air. Uap yang merupakan campuran minyak dan air dialirkan ke kondensator. Uap yang masuk ke kondensator akan keluar dalam bentuk cairan. Cairan tersebut merupakan campuran antara minyak dan air. Campuran minyak dan air ditampung dalam separator oil-water. Karena berat jenis minyak lebih ringan daripada berat jenis air, maka akan terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Air dan minyak akan dipisahkan dengan membuka keran bagian bawah sehingga air akan keluar dan akan yang akan tertinggal adalah minyak atsiri. commit to user 27 Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap Anonim d, 2008 commit to user 28

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Praktek Magang