commit to user 11
borneol, asam anisic, alkohol dan gom. Manfaatnya dapat digunakan untuk obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin,
sakit kepala, batuk, diare, memperlancar haid, dan lain-lain Tadzakia, 2008
6. Brotowali
Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman obat, terutama batangnya, walaupun kandungan senyawa kimia yang berkhasiat obat,
terdapat di seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian tanaman rasanya sangat pahit. Brotowali mengandung zat-zat kimia, seperti alkaloid glikosida, zat
pada damar lemak pihroritosil, harsa, zat pahit, pihroritosil, tinokrisposia, barberin, palmatin, kolombin, dan kaokolini. Ekstrak batang brotowali
mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Brotowali banyak dibutuhkan sebagai bahan pokok dalam industri jamu
tradisional karena memiliki khasiat yang ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Batang segar brotowali berkhasiat menghilangkan rasa
nyeri analgetik, peredam panas antipiretik, dan penmbah nafsu makan. Sementara itu, daunya bisa dimanfaatkan sebagai pencahar, obat luka, dan
antidiabetesSadewo, 2007
C. Limbah
Limbah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu
bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses
secara baik dan benar. Jenis-jenis limbah
Ø Berdasarkan asalnya, limbah ada 2 yaitu : 1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah
commit to user 12
diuraikan melalui proses yang alami.. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti
air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air
aki. Limbah tersebut tergolong B3 yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-
bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai
jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah : v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida
yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium. Ø Berdasarkan sumbernya, limbah ada 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang
warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya
commit to user 13
MCKMandi, Cuci, Kakus dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, selada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah
ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki. 3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya
asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk
hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
Cara menangani limbah v Pertama dengan cara didaur ulang
v Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau
sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual
kepada tetangga yang bermata pencaharian menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain
kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.
v Dengan cara pembakaran Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena
tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan
commit to user 14
cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah : 1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil 3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit
uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Beberapa dampak limbah yaitu :
· Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tifus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap ·
Dampak terhadap lingkungan Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan
mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang
manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari- hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung
maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake
sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
dapat meresahkan para penduduk Anonim
d
, 2008
commit to user 15
Pencemaran air menyebabkan penyimpanan sifat-sifat air dari keadaan normal. Air dapat tercemar karena masuknya beberapa komponen pencemaran
air, komponen pencemaran air tersebut antara lain yaitu bahan buangan padatan, bahan buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan
olahan pangan, bahan buangan cairan berminyak, bahan buangan zat kimia, dan bahan buangan berupa gas.
§ Sanitasi Limbah
Menurut Tuatulmahfudz 2008 sanitasi limbah atau bahan buangan adalah usaha untuk menjaga supaya semua bahan buangan tetap
dalam keadaan yang bersih. Berbagai aktivitas manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya adalah dengan cara memproduksi barang dari
sumber alam. Disamping menghasilkan barang yang akan dikonsumsi, juga menghasilkan bahan buangan yang tidak dibutuhkan lagi oleh
manusia. a. Sampah
Sampah adalah bahan atau barang, selain zat cair dan gas, yang sudah dibuang, karena tidak terpakai, tidak berguna, atau tidak
dikehendaki. Misalnya kertas, sisa-sisa makanan, botol, kaleng, peralatan rumah tangga, mobil bekas pakai, sampah dapur, serta sisa-
sisa dari aktivitas pertanian, pertambangan, dan industri. b. Penerapan Sanitasi Buangan Sampah
1. Pembakaran Metode ini dilakukan dengan cara memadatkan sampah,
kemudian dibakar dalam incenerator tempat pembakaran sampah, pada suhu 1300
F atau 700 C. Hasil pembakaran
adalah gas dan residu pembakarannya berupa abu. Penurunan volume hasil pembakaran dapat mencapai 70 dari sampah
padat. Metode pembakaran sampah organic dalam suatu wadah yang disebut incenerator untuk mengurangi jumlah massa
sampah organic tersebut dan membunuh mikroorganisme yang
commit to user 16
ada didalamnya disebut dengan incineration insinerasi. Tidak semua bahan organik buangan yang menjalani proses insinerasi
habis terbakar karena buangan itu sebagian berupa bahan tak terbakar yang akan tersisa sebagai abu.
2. Composting
Composting adalah pengolahan sampah dengan prinsip dasar memurnikan atau mendegradasi bahan-bahan organic
secara terkontrol
dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme bakteri, cacing, dan serangga. Sampah-
sampah yang dapat diolah dengan metode composting ini biasanya berupa sampah daun-daun, sampah dapur, serta
kotoran hewan. Hasil dari proses composting ini akan menghasilkan kompos.
Dalam pembuatan kompos, diperlukan sebagian besar bahan organic, mikroorganisme, air dan oksigen. Serta zat-zat
lain jika dibutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan antara lain yaitu kelembaban udara atau kadar
air, aerasi atau kandungan udara, suhu, jumlah mikroorganisme perombak sampah, dan keasaman campuran kompos.
Kelembaban kompos dapat disebabkan oleh kandungan air campuran bahan pembuat kompos. Kandungan air yang
cukup akan mempercepat berkembangnya mikroorganisme serta
membantu aktivitas
jasad-jasad tersebut
dalam membusukkan biomassa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan
untuk membasahi campuran bahan kompos tersebut dengan air secara berkala.
Udara juga mempengaruhi proses pengomposan yang bersifat aerobik. Makin banyak udara yang masuk ke dalam
celah-celah bahan yang akan dikomposkan, akan makin cepat pula proses pembusukan terjadi. Jadi, dengan adanya
pemasukan udara akan memperpendek waktu pengomposan.
commit to user 17
Demikian juga
suhu yang
dibutuhkan pada
proses pengomposan
berpengaruh pada
kecepatan proses
pengomposan. Suhu yang baik dalam proses pengomposan ini adalah suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme,
yaitu 50-60 C.
§ Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang berupa cairan. Air limbah
waste water
itu sendiri adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga, berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta pembuangan
lainnya. Jumlah air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses
produksi, derajad penggunaan air, derajad pengolahan air, derajad pengolahan air limbah yang ada. Air limbah industri obat tradisional
mencirikan karakteristik organik yang mudah terurai. Oleh karena itu air limbah perlu diolah sebelum dibuang ke lingkungan Ginting, 1992
Limbah cair pengolahan pangan umumnya mempunyai kandungan nitrogen yang rendah,
Biologycal Oxygen Demand
BOD dan padatan tersuspensi tinggi dan berlangsung dengan proses dekomposisi
cepat. Limbah pengolahan makanan dihasilkan dari pencucian, pemotongan, blanching, pasteurisasi, pembuatan jus bahan mentah,
pembersihan peralatan pengolahan dan pendinginan produk akhir. Dalam kebanyakan pabrik, air pendingin mempunyai tingkat kontaminasi rendah
dan dapat digunakan kembali untuk pencucian dan pengangkutan bahan mentah. Kebanyakan limbah pengolahan bahan makanan mempunyai pH
tinggi, karena penggunaan kaustik seperti larutan alkali dalam pengupasan. Larutan kaustik ini dapat mempunyai pH sekitar 12-13 dan dibuang
sewaktu-waktu. Limbah pikel dan sauerkraut bersifat asam dan mengandung konsentrasi klorida yang tinggi dan juga bahan organik
lainnya Betty dan Winiati, 1993
commit to user 18
Pertumbuhan tersuspensi merupakan campuran mikroorganisme dan limbah organik. Mikroorganisme mampu membentuk gumpalan
menjadi massa flokulan dan mampu untuk bergerak dengan aliran cairan. Agitasi cairan akan menjaga padatan mikroba berada dalam suspensi.
Proses pertumbuhan tersuspensi anaerobik dapat diagitasi dengan pengadukan secara mekanik dan difusi gas unit lumpur aktif, lagun aerasi,
parit oksidasi dan digester anaerobik yang tercampur baik, merupakan proses pertumbuhan tersuspensi Betty dan Winiati, 1993
Liquid Aeration Time LAT membutuhkan kadar oksigen terlarut DO yang tinggi agar bisa hidup nyaman serta damai. Selama ini
banyak pertanyaan mengenai cara yang paling efektif meningkatkan DO. Kolam yang mengunakan power head air di pompa dan yang
menggunakan aerator perubahan pH resunesun 15 W dan aerator resun 8 titik menghasilkan kadar DO 6,7 dan 4,3 perbandingan isi dan lain-lain
hampir sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa power head lebih baik dalam meningkatkan DO dibanding aerator. Walaupun pada malam hari
air kolam aquarium terlihat jernih tidak ada tanda-tanda lumut ganggang tetapi terjadi penurunan DO yang signifikan di banding dengan
siang hari, berarti memang dalam air yang jernih pun banyak terdapat fitoplankton yang juga membutuhkan oksigen di malam hari dan
meningkatnya aktivitas LAT di malam hari juga sangat mengurangi level DO Widyarso, 2006
§ Sifat Buruk Air Limbah
Menurut Fuadi 2008 air limbah yang dihasilkan dari proses produksi mempunyai dampak negatif, baik bagi manusia maupun
lingkungan. Adapun dampak dari air limbah, antara lain yaitu: a.
Gangguan terhadap kesehatan Air limbah berbahaya bagi kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang ditularkan melalui limbah. Air limbah yang berfungsi sebagai media pembawa, seperti penyakit
kolera, radang usus, dan skhistomosrassis. Selain sebagai pembawa
commit to user 19
penyakit, didalam air limbah terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit.
b. Gangguan terhadap kegiatan biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang terdapat dalam air limbah maka menyebabkan menurunan kadar oksigen yang terlarut
dalam air limbah. Hal ini menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, yang mengakibatkan
perkembangannya menjadi berkurang atau menurun. Selain kematian, kehidupan di dalam air disebabkan oleh berkurangnya
oksigen dalam air yang disebabkan pula adanya zat beracun di dalam air limbah.
c. Gangguan terhadap keindahan
Air limbah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh tetapi kemudian menjadi semakin kelam dan tidak menyenangkan
meskipun baunya agak tajam. Air limbah yang baru berisi sedikit oksigen terlarut dan kadang-kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat,
khususnya setelah hujan. Air limbah yang baru mengandung sedikit alkali, dan air limbah yang basi umumnya akan berwarna
kehitaman dan menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang bersumber pada hydrogen sulfide dan gas-gas lainnya. Air limbah
yang basi umumnya tidak mengandung oksigen yang terurai. Apabila air limbah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat
terlihat memancar keluar dari permukaan. Warna kehitaman dan bau busuk yang berasal dari limbah yang membusuk akan
mengganggu pemandangan. Untuk mengetahui syarat mutu air limbah yang baik dapat dilihat dalam tabel 2.3 Tabel Persyaratan
Baku Mutu Air Limbah
commit to user 20
Tabel Persyaratan Baku Mutu Air Limbah
Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah No
Parameter Gd.Baku Mutu Air Limbah
I II
III IV
FISIKA 1
2 3
Temperatur Zat padat terlarut
Zat padat tersuspensi C
mgl mgl
35 1500
100 38
2000 200
40 4000
400 45
5000 500
KIMIA 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
pH Besi terlarut Fe
Mangan terlarut Mn Berium terlarut Ba
Tembaga terlarut Cu Seng terlarut Zn
Krom Krom total Cr
Cadmium Cd Raksa Hg
Timbal Pb Stanum
Arsen As Selenium Se
Nikel Ni Kobalt Co
Sianida Cn Sulfida H
s
C Fluorida F
Klorin bebas Cl
2
Amoniak bebas NH3-N Nitrat NO
3
-N Nitrit NO
2
-N BOD
s
COD Senyawa aktif biru metilen
Fenal Minyak nabati
Mineral Radio aktif
Pestisida mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
6-9 1
0,5 2
1 2
0,1 0,01
0,001 0,3
1 0,05
0,01 0,1
0,2 0,002
0,01 1,5
0,5 0,02
10 0,06
20 40
0,5 0,01
1 1
6-9 5
2 2
2 5
0,5 0,05
0,002 0,1
2 0,1
0,05 0,2
0,4 0,05
0,05 2
1 1
20 1
50 1000
5 0,5
5 10
6-9 10
5 3
3
10 1
0,1 0,005
1 3
0,5 0,5
0,5 0,6
0,5 0,1
3 2
5
30 3
150 300
10 1
1o 50
6-9 20
10 5
5 15
2 0,5
0,01 2
5 1
1 1
1 1
1 5
5
20 50
5 300
6000 15
2 15
2
Sumber: Keputusan menteri nomor: Kep-03 KlKhII 9991 tanggal 1 Februari 1991.
commit to user 21
§ Limbah Padat
Incenerator sampah yaitu proses pembakaran sampah pada temperatur tinggi dengan mengatur kondisi dan persyaratan yang
diperlukan, sehingga proses pembakaran berlangsung secara sempurna. Incenerasi sangat efisiendalam mengatasi masalah sampah, karena dapat
mengurangi volumnya 80-90, menurunkan berat 98-99. Residu pembakaran merupakan bahan yang tidak terbakar atau tidak hancur
dengan proses pembakaran, biasanya terdiri dari bahan organik seperti logam, kaleng, abu, kaca dan keramik. Residu pembakaran ini masih dapat
dimanfaatkan bila disalurkan. Pada incenerasi sebelum udara dibuang ke atmosfer bebas, udara itu disaring dan dibersihkan terlebih dahulu dengan
perlakuan khusus. Sehingga konentrasi polutannya dapat diturunkan bahkan dihilangkan sama sekali Bahar, 1986
§ Pupuk Organik
Menurut Isroi 2008 pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materia makhluk hidup. Sebagian besar pupuk organik berbentuk
padat seperti pupuk kandang dan kompos. Namun dengan bantuan teknologi pupuk organik telah dibuat dalam bentuk cair
Pada pembuatan kompos dalam skala besar merupakan hal yang paling penting diperhatikan adalah proses aerasi kompos tersebut, karena
dengan aerasi yang sempurna akan mempercepat proses pengolahan kompos, selain itu juga telah mengurangi biaya cara, antara lain
membalik-balik kompos pada periode waktu tertentu dalam skala besar pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan traktor, menambahkan
bahan organik atau bahan yang cukup besar atau bahan yang dapat mengikat udara dengan membentuk rongga dalam kompos bulking
agent, seperti batu, batu bata, kayu besar-besar, sekam, serbuk gergaji atau kompos yang telah kering, dan menggunakan mesin pemompa udara
untuk menghisap atau meniupkan udara ke dalam tumpukan sampah Bahar, 1986
commit to user 22
§ Briket Arang
Briket arang sampah ini biasanya hanya dapat dibuat dari sampah jenis rubbish. Itu pun yang tergolong ke dalam sampah tidak mudah lapuk
yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus, kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikut sertakan asalkan sudah
kering, seperti bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah yang basah dan tidak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk
disertakan briket arang sampah ini. Karena selain tidak akan hangus dan tidak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu
briket arang Apriadji, 1990 Nilai kalor arang biomassa ini dapat mencapai 5000 kcalkg.
Briket biomassa ini bila dibakar tidak akan menimbulkan asap maupun bau, sebab setelah arang terbakarmenjadi bara, tidak perlu dilakukan
pengipasan, sebab aliran bahang heat hanya ke atas sedangkan pinggiran briket tidak terbakar dan berfungsi sebagai isolator. Jumlah kalor pada
briket anglo ini dapat mencapai 900 C. Dengan panas yang dihasilkan oleh
briket arang relatif rendah bila dibandingkan dengan arang kayu biasa, ternyata lebih praktis untuk menyetrika kain-kaintekstil produksi sekarang
dan sebagainya Soeyanto, 1982
D. Minyak Atsiri