Jaminan Kecelakaan Kerja Pelayanan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

penulis mendapati 17 orang yang terdaftar mengajukan klaim JKK, 12 orang yang terdaftar mengajukan klaim JHT serta 1 orang yang mengalami kematian bukan disebabkan oleh kecelakaan kerja dan terdaftar pihak keluarga mengajukan klaim JK. Pada bagian ini penulis tidak hanya menanyakan informasi dari responden saja, akan tetapi penulis menanyakan informasi berkaitan dengan pengajuan klaim kepada keluarga atau ahli waris responden pada saat pengajuan klaim di PT. Jamsostek. Berdasarkan data yang ditemukan, ternyata yang mengalami kecelakaan kerja tidak ada yang mengalami cacat tetap dan mereka keseluruhan hanya terluka dan memerlukan rawat inap serta pengobatan saja.

5.4.1. Jaminan Kecelakaan Kerja

Seperti yang dijelaskan diatas terdapat 17 orang yang pernah mengalami kecelakaan kerja serta mengajukan klaim Jamsostek. Keseluruhannya memerlukan perawatan di rumah sakit, tetapi tidak mengalami cacat tetap. Untuk itu penulis ingin mengetahui tindakan instansi pada saat terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini perlu ditanyakan untuk mengetahui apa tindakan instansi apabila terjadi kecelakaan yang menimpa diri karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan bahwa seluruh responden sebanyak 17 orang 100 yang mengalami kecelakaan kerja menjawab membawanya ke poliklinik ataupun rumah sakit apabila terjadinya kecelakaan kerja dan mendaftarkannya sebagai kecelakaan kerja. Hal ini berarti instansi sudah bertanggung jawab atas keselamatan kerja para karyawannya dan selanjutnya diurus oleh pihak instansi kepada pihak Jamsostek. Tabel 14 Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja oleh Instansi Bila Terjadi Kecelakaan Kerja No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Ya Kadang-kadang 15 2 88,24 11,76 Total 17 100 Sumber : Kuesioner 2011 Pada prinsipnya program Jamsostek yang termasuk program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK diadakan tidak hanya bertujuan membantu meringankan beban karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan tetapi juga pihak Instansi. Pihak instansi dalam hal ini PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan secara moral harus bertanggung jawab atas diri karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja. Dengan adanya program Jaminan Kecelakaan Kerja sebagian dari tanggung jawab tersebut dialihkan menjadi tanggung jawab pihak lain, dalam hal ini PT. Jamsostek sebagai Badan Penyelenggara. Dari aspek manfaat bagi karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan pada dasarnya tidak hanya semata-mata sebagai bantuan biaya pada saat terjadinya kecelakaan, akan tetapi disegi lain dalam bekerja memberikan ketenangan dan meningkatkan produktivitas dalam bekerja karena menganggap instansi memperhatikan keselamatan mereka. Berbicara tentang bantuan biaya yang diberikan pada saat terjadi kecelakaan, tidak seluruhnya dijamin dalam Jaminan Kecelakaan Kerja tersebut. Apabila karyawan mengalami kecelakaan kerja tetapi tidak mengalami cacat tetap, hanya membutuhkan rawat inap di rumah sakit, maka pihak Jamsostek tidak memberikan ganti rugi penggantian biaya rawat inap. Hanya saja pihak Jamsostek memberikan bantuan biaya pengobatan selebihnya ditanggumg sendiri. Berdasarkan tabel 14 mengungkapkan bahwa mayoritas responden sebanyak 15 orang 88,24 menjawab diberikan bantuan oleh pihak instansi seperti biaya pengobatan selain itu pihak Jamsostek juga memberikan penggantian biaya pengobatan dengan melampirkan biaya yang telah dikeluarkan. Kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan cacat tetap maka tidak diberikan penggantian biaya rawat inap. Sedangkan mereka yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang 11,76 karena pada saat terjadi kecelakaan kerja responden tidak mendapat bantuan biaya dari Instansi tetapi hanya mendapat penggantian biaya pengobatan dari pihak Jamsostek. Setelah mengetahui pemberian penggantian biaya yang diberikan oleh pihak Instansi dan pihak Jamsostek maka perlu juga diketahui apakah pemberian bantuan berupa penggantian biaya pada saat responden mengalami kecelakaan kerja sudah terbantu atau belum. Kecelakaan kerja yang dialami responden tidak mengakibatkan cacat tetap sehingga hanya perlu pengobatan serta perawatan sementara saja. Berdasarkan jawaban kuesioner mengungkapkan bahwa seluruh responden yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 17 orang 100 merasa terbantu dengan bantuan yang diterima. Hal ini karena mereka menganggap pihak Instansi telah memperhatikan mereka dengan mengikutsertakan dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK sehingga mereka mendapat penggantian biaya. Tabel 15 Distribusi tentang Perasaan Terhadap Penggantian Biaya Kecelakaan Kerja No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Kurang Memadai Tidak Memadai 15 2 88,23 11,77 Total 17 100 Sumber : Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 14, dimana responden menyatakan merasa terbantu dengan santunan yang diberikan alakadarnya oleh pihak instansi serta penggantian biaya yang diberikan pihak Jamsostek. Namun diketahui dari tabel 15, ternyata mayoritas responden sebanyak 15 orang 88,23 menjawab bantuan tersebut kurang memadai untuk mengatasi seluruh biaya perawatan tetapi bantuan tersebut paling tidak sudah meringankan biaya karena biaya tersebut tidak seluruhnya ditanggung dan mereka merasa minimal sebagian biaya perawatan atau pengobatan sudah ada yang menanggungnya. Sedangkan yang menjawab tidak memadai sebanyak 2 orang 11,77.

5.4.2. Jaminan Kematian