Jaminan Hari Tua Pelayanan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

5.4.3. Jaminan Hari Tua

Jaminan hari tua diperuntukkan bagi pekerja yang telah memasuki usia pensiun atau berusia 55 tahun serta diberikan juga kepada pekerja yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja maka santunan Jaminan Hari Tua dapat diambil sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. PT. Gelatik Supra tidak memiliki sistem pensiun terhadap karyawannya karena PT. Gelatik Supra menggunakan sistem kontrak terhadap karyawannya dengan batas waktu yang tidak ditentukan selagi karyawan tersebut masih bisa bekerja dengan baik. Dengan status karyawan yang kontrak artinya karyawan melakukan pekerjaannya dengan batas waktu yang tidak ditentukan sehingga keberadaan karyawan disini dalam posisi yang lemah. Posisi yang lemah disini salah satunya adalah karyawan tersebut tidak akan mendapatkan uang pensiun walaupun karyawan tersebut telah lama bekerja di instansi tersebut. Akan tetapi dengan adanya Jaminan Hari Tua, paling tidak karyawan tersebut mendapatkan santunan Jaminan Hari tua bila terjadi pemutusan hubungan kerja. Seperti yang diketahui iuran Jamsostek ini ditanggung seluruhnya oleh PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan dan PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara. Santunan yang diberikan oleh PT. Jamsostek kepada karyawan terhitung mulai menjadi peserta hingga berakhir kontrak bukan berdasarkan lama bekerja karyawan. Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penulis menemukan 12 responden yang telah tercatat oleh PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan yang telah mengajukan klaim Jaminan Hari Tua. Mereka mengajukan klaim Jaminan Hari Tua di tahun 2010. Karena sesuai dengan peraturannya bahwa pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja dapat mengajukan klaim Jaminan Hari Tua terhitung 5 tahun semenjak menjadi anggota Jamsostek dengan masa tunggu 1 bulan. Maka dari itu penulis perlu menanyakan kepada responden tentang Jaminan Hari Tua yang mereka terima apakah sesuai dengan yang diperjanjikan. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner seluruh responden mengetahui adanya pemberian santunan Jaminan Hari Tua bila mengalami PHK. Selama adanya Jamsostek di tempat mereka bekerja maka apabila mereka mengalami PHK akan dijamin oleh program Jaminan Hari Tua. Mereka tidak merasa khawatir lagi karena walaupun tidak mendapatkan uang pensiun akan tetapi mendapatkan santunan Jaminan Hari Tua yang seluruh iurannya di tanggung oleh PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan. Seperti wawancara yang dilakukan kepada Sudari Yani berikut ini: “Saya sudah bekerja di PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan selama 5 tahun, sebelumnya saya merasa khawatir karena bila saya tiba-tiba di PHK. Karena status saya yang sebagai karyawan kontrak bisa saja tiba-tiba di PHK jika kerja saya tidak baik. Anda kan tahu bahwa di perusahaan kami ini tidak adanya sistem pensiun sehingga kami tidak akan bekerja untuk waktu yang lama di perusahaan ini. Tapi saya beryukur sekali dengan adanya jaminan Hari Tua ini jika suatu hari saya mengalami PHK maka saya tidak khawatir lagi, paling tidak adanya santunan biaya buat saya untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya kalau saya sudah tidak bekerja lagi”. Tabel 16 Kepuasan Pemberian Santunan Jaminan Hari Tua Bila Terjadi PHK No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 Puas Kurang Puas Tidak Puas 3 8 1 25 66,67 8,33 Total 12 100 Sumber : Kuesioner 2011 Pertanyaan di atas dimunculkan dengan maksud untuk mengetahui sejauhmana kepuasan yang mereka rasakan pada saat mereka mendapatkan santunan Jaminan Hari Tua yang diberikan pihak Jamsostek pada saat mereka mengalami pemutusan hubungan kerja. Berdasarkan tabel 16 dari 12 responden yang telah mengajukan klaim Jaminan Hari Tua ternyata mayoritas responden sebanyak 8 orang 66,67 menjawab kurang puas karena mereka menyadari akan status mereka sebagai karyawan kontrak PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan namun santunan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kehidupan setelah bekerja. Sedangkan 3 orang 25 mengatakan puas karena mereka sangat bersyukur dengan adanya program Jaminan Hari Tua dapat melindungi karyawan yang mengalami PHK dengan memberikan santunan Jaminan Hari Tua, selebihnya 1 orang 8,33 menyatakan tidak puas karena mereka menganggap santunan yang diberikan kepada mereka berbeda-beda jumlahnya tergantung sejak kapan mereka terdaftar sebagai anggota Jamsostek hingga berakhirnya kontrak. Dalam hal ini adanya perbedaan perasaan kepuasan dari diri responden karena tingkat pemenuhan kebutuhan dari masing-masing responden tidak akan pernah sama. Tabel 17 Distribusi Tentang Perasaan yang Dialami Terhadap Pemberian Santunan Jaminan Hari Tua No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Kurang Memadai Tidak Memadai 4 8 33,33 66,67 Total 12 100 Sumber : Kuesioner 2011 Dari tabel 16 sebelumnya rata-rata responden menjawab kurang puas akan santunan yang diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut tabel 17 akan lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana perasaan yang responden alami dari pemberian santunan tersebut. Berdasarkan data tabel 17 diketahui bahwa rata-rata menjawab pemberian santunan tersebut tidak memadai sebanyak 8 orang 66,67 untuk memenuhi kebutuhan setelah mereka tidak bekerja lagi dan selebihnya 4 orang 33,33 menjawab kurang memadai. Walaupun para karyawan ini sadar mereka tidak mendapat tunjangan pensiun akan tetapi biaya yang mereka harapkan dari program jaminan Hari Tua ini jauh dari yang mereka bayangkan dengan pengalaman dan lamanya mereka bekerja di instansi tersebut. Tabel 18 Distribusi Tentang Pemberian Penggantian Biaya bila Mengalami Cacat Akibat Kecelakaan Kerja No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Ya, selalu Tidak Pernah 25 5 83,33 16,67 Total 30 100 Sumber : Kuesioner 2011 Pada tabel ini pada dasarnya merupakan sambungan daari tabel yang membahas tentang Jaminan Kecelakaan Kerja, hanya saja pada tabel sebelumnya berfokus kepada tanggapan responden bila terjadi kecelakaan tetapi tidak menyebabkan cacat yang mengakibatkan tidak berfungsinya anggota tubuh. Kaitannya dengan tabel 18 ini adalah masih membicarakan tentang Jaminan Kecelakaan Kerja, akan tetapi disini akan mengungkapkan tanggapan responden tentang pemberian santunan kecelakaan kerja apabila mengalami cacat. Berdasarkan tabel 18 di atas bahwa mayoritas responden sebanyak 25 orang 83,33 menjawab apabila terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan responden cacat ada penggantian biaya atau santunan ini mereka ketahui karena ada salah satu karyawan yang mengalami cacat dan sudah tidak bekerja lagi. Jadi dalam hal ini pihak instansi sudah bertanggung jawab kepada para karyawannya. Penggantian biaya kecelakaan kerja mulai dari biaya pengangkutan, biaya pengobatan, rawat inap, seperti yang telah dijanjikan pihak Jamsostek kepada karyawan yang mengalami kecelakaan dan setelah sembuh baru diperkirakan biaya yang harus diganti dan disertai dengan bukti pengeluaran seperti kwitansi, fotokopi kwitansi, fotokopi resep dokter yang dtujukan untuk PT. Jamsostek untuk diproses atau dilakukan pembayaran santunan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu juga diungkapkan apakah ada pembayaran upah atau tidak yang diberikan kepada karyawan PT. Gelatik Supra apabila terjadi kecelakaan kerja. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan apabila ada karyawan yang masih belum mampu bekerja akibat kecelakaan kerja seluruh responden menjawab tidak mendapatkan upah. Hal ini mereka ketahui berdasarkan peraturan yang berlaku bahwa upah yang diterima karyawan dihitung berdasarkan hari kerja mereka. Jadi apabila karyawan tersebut tidak masuk maka tidak akan mendapatkan upah. Hal ini dikarenakan sudah adanya santunan yang diberikan instansi sebagai ganti dari pembayaran upah. Penulis juga perlu mengungkapkan bagaimana perasaan responden ikut serta menjadi anggota Jamsostek karena dengan hal ini membuktikan apakah menjadi anggota Jamsostek bermanfaat atau tidak bagi kehidupan mereka. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengungkapkan seluruh responden 30 orang 100 menjawab sangat bermanfaat menjadi anggota Jamsostek. Bagi responden yang mengalami kecelakaan kerja dapat meringankan biaya perawatan, biaya pengobatan serta biaya-biaya lainnya. Bagi responden yang mengalami pemutusan hubungan kerja akibat berakhirnya kontrak tidak terlalu khawatir karena mendapatkan santunan Jaminan Hari Tua. Bagi pihak ahli waris merasa terbantu dengan adanya santunan kematian yang diberikan oleh pihak Instansi dan pihak Jamsostek. Tabel 19 Distribusi Tanggapan Tentang Pengajuan Klaim Jamsostek Kepada Pihak Jamsostek No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 Mudah Agak Sulit Sulit Sekali 5 4 21 16,67 13,33 70 Total 30 100 Sumber : Kuesioner 2011 Berdasarkan pada data tabel 19 responden yang telah mengajukan klaim Jamsostek seperti Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua, mayoritas responden sebanyak 21 orang 13,33 menjawab sulit sekali mengurus klaim Jamsostek sedangkan yang menjawab agak sulit sebanyak 4 orang 13,33 selebihnya menjawab mudah sebanyak 5 orang 16,67. Hal ini karena pembayaran yang dilakukan PT. Jamsostek sangat lama dilakukan antara 2 sampai 3 bulan setelah diterima laporan, hal itu belum lagi jika persyaratan yang belum dipenuhi, maka pihak pengklaim harus melengkapinya lagi sehingga waktunya bertambah panjang. Seperti yang diungkapkan oleh wawan, pada saat diwawancarai oleh penulis sebagi berikut: “ Pada saat saya mengalami kecelakaan kerja, pihak perusahaan langsung mendaftarkan saya sebagai kecelakaan kerja. Namun itu hanyalah tahap awal pelaporan kecelakaan kerja agar nantinya saya bisa mendapatkan penggantian biaya yang telah saya keluarkan. Selanjutnya pelaporan tahap II yang menyatakan saya sembuh dengan mengisi form 3a. Saya tidak mengetahui bagaimana tata cara mengajukan klaim JKK sehingga saya menganggap sangat sulit. Ternyata pengajuan permintaan pembayaran Jaminan harus melampirkan Surat Keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form Jamsostek 3b atau 3c, form ini tidak ada di perusahaan sehingga saya harus meminta langsung ke kantor Jamsostek. Setelah itu harus melampirkan kwitansi biaya pengobatan serta perawatan”. Penulis juga perlu mengungkapkan apakah pemberian santunan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti yang diharapkan atau diinginkan oleh karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan keseluruhan responden sebanyak 30 orang 100 merasa santunan yang diberikan telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan tanpa ada pengurangan, kalaupun terjadi pengurangan maka pihak Jamsostek tersebut akan memberitahukan sebab-sebabnya kenapa pengurangan tersebut terjadi. Mereka mengetahui santunan serta penggantian biaya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan setelah mereka mendapatkannya. Karena sebelumnya mereka belum mengetahui pasti berapa besar santunan serta pengantian biaya yang akan mereka terima. Tabel 20 Kepuasan Pelayanan Yang Diberikan Pihak Jamsostek Kepada Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 Puas Kurang Puas Tidak Puas 10 15 5 33,33 50 16,67 Total 30 100 Sumber : Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 20 di atas ternyata mayoritas responden sebanyak 15 orang 50 menjawab kurang puas atas pelayanan Jamsostek yang diberikan pihak Jamsostek hal ini disebabkan beberapa hal seperti Pertama, walaupun santunan yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun dalam hal pengurusan klaimnya memerlukan waktu yang cukup lama. Kedua, seperti yang telah dijelaskan pada tabel sebelumnya tidak semua dalam program Jamsostek dalam hal ini Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua ini dijamin antara lain apabila karyawan terjadi kecelakaan tapi masih mampu bekerja pihak Jamsostek tidak memberikan santunan biaya belum mampu bekerja. Sedangkan responden sebanyak 10 orang 33,33 menjawab puas akan pelaksanaan Jamsostek karena menurut mereka pihak Instansi telah menyadari kewajiban dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan pekerjaan yang dilakukan karyawan dengan memberikan jaminan sosial. Pihak Jamsostek juga telah memberikan santunan sesuai dengan peraturan yang berlaku. BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan