Jaminan Kematian Pelayanan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Tabel 15 Distribusi tentang Perasaan Terhadap Penggantian Biaya Kecelakaan Kerja No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Kurang Memadai Tidak Memadai 15 2 88,23 11,77 Total 17 100 Sumber : Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 14, dimana responden menyatakan merasa terbantu dengan santunan yang diberikan alakadarnya oleh pihak instansi serta penggantian biaya yang diberikan pihak Jamsostek. Namun diketahui dari tabel 15, ternyata mayoritas responden sebanyak 15 orang 88,23 menjawab bantuan tersebut kurang memadai untuk mengatasi seluruh biaya perawatan tetapi bantuan tersebut paling tidak sudah meringankan biaya karena biaya tersebut tidak seluruhnya ditanggung dan mereka merasa minimal sebagian biaya perawatan atau pengobatan sudah ada yang menanggungnya. Sedangkan yang menjawab tidak memadai sebanyak 2 orang 11,77.

5.4.2. Jaminan Kematian

Seperti yang dijelaskan pada Bab 2, maksud dari pemberian Jaminan Kematian disini berarti pemberian jaminan kepada karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan yang meninggal bukan disebabkan kecelakaan kerja akan tetapi disebabkan oleh hal-hal lain seperti meninggal karena suatu penyakit serta kecelakaan bukan waktu kerja. Selain itu karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan yang mendapat Jaminan Kematian adalah karyawan yang menjadi anggota Jamsostek . Selama berjalannya program Jamsostek di PT. Gelatik Supra sejak tahun 2004 sampai dengan 2010 terdapat 1 karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan yang meninggal bukan dikarenakan kecelakaan waktu kerja melainkan meninggal dunia karena kecelakaan di luar waktu kerja. Karyawan tersebut adalah Tina meninggal dunia di tahun 2008. Pada saat itu Tina baru bekerja selama 5 bulan di PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan dan sudah terdaftar sebagai anggota Jamsostek. Penulis menanyakan informasi tentang Program Jamsostek dalam hal Jaminan Kematian dari pihak keluarga atau ahli waris responden yang mengurus klaim Jamsostek tersebut. Sebelumnya penulis juga ingin mengetahui apakah responden mengetahui tentang pemberian santunan kematian apabila mereka meninggal tetapi bukan diakibatkan kecelakaan kerja. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan keseluruhan responden mengetahui adanya pemberian santunan kematian apabila ada teman mereka yang meninggal dunia bukan dikarenakan kecelakaan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa adanya interaksi dan komunikasi yang cukup baik diantara sesama rekan-rekan kerja, sehingga apabila ada diantara karyawan yang mengalami kecelakaan kerja atau bahkan meninggal dunia bukan diakibatkan kecelakaan kerja, mereka mengetahui informasi dari teman-teman mereka. Setelah mengetahui tanggapan responden apakah mereka mengetahui apabila ada teman mereka yang meninggal dunia bukan disebabkan kecelakaan kerja. Hal ini mereka ketahui karena ada karyawan yang meninggal dunia selama program Jamsostek berjalan dan bagaimana tindakan instansi dalam menangani hal ini. Untuk itu perlu diungkapkan tindakan Instansi bila terjadi kematian bukan diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan apabila ada karyawan yang meninggal dunia bukan diakibatkan kecelakaan kerja seluruh responden menjawab pihak Instansi tetap memberikan santunan seadanya. Responden tidak mengetahui secara pasti berapa besar jumlah santunan yang diberikan kepada ahli waris sebagai santunan apabila ada karyawan yang meninggal dunia. Selain itu sebagai rasa bela sungkawa para karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan mengutip sumbangan suka rela yang akan diberikan kepada pihak keluarga ataupun ahli waris. Pihak Instansi juga mengharapkan agar pihak keluarga segera mengurus klaim Jaminan Kematian pada pihak Jamsostek. Seperti yang kita ketahui apabila ada karyawan PT. Gelatik Supra yang meninggal dunia maka pihak instansi tetap memberikan santunan kematian kepada keluarga yang ditinggalkan. Dalam hal ini pihak Instansi sudah bertanggung jawab atas apa yang menimpa diri karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan yang meninggal dunia. Selain itu pihak Jamsostek juga akan memberikan santunan kematian kepada karyawan PT. Gelatik Supra yang meninggal dunia. Apabila syarat-syarat telah dipenuhi sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak maka ahli waris dapat mengajukan klaim untuk menebus santunan Jaminan Kematian yang dijanjikan. Penulis perlu mengungkapkan perasaan yang dialami oleh keluarga atau ahli waris karyawan PT. Gelatik Supra yang meninggal dunia bukan diakibatkan kecelakaan kerja yang pada akhirnya apakah merasa puas terhadap pemberian santunan kematian yang diterima. Untuk itu dalam hal ini penulis menanyakan kepada keluarga ahli waris yaitu Ibu kandung karyawan PT. Gelatik Supra yang meninggal dunia bukan diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Hasil jawaban kuesioner mengungkapkan bahwa 1 karyawan yang meninggal dunia sebagai ahli waris maka Ibunya menjawab puas dengan adanya santunan kematian ini dan menganggap pihak PT. Gelatik Supra cabang kota Medan sudah bertanggung jawab dan membantu memberikan informasi tentang pengajuan klaim santunan Jaminan Kematian. Seperti yang dikatakan ahli waris yaitu ibunya pada saat wawancara, sebagai berikut: “Anak saya Tina meninggal bulan Agustus tahun 2008 karena kecelakaan pada saat menjemput adiknya, padahal anak saya baru bekerja selama 5 bulan. Saya bersyukur ternyata pihak PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan mau membantu dengan memberikan santunan kematian yang saya pergunakan untuk biaya pemakaman. Selanjutnya pihak PT. Gelatik Supra juga memberitahukan kepada saya agar mengajukan klaim Jaminan Kematian kepada pihak Jamsostek. Dan pihak Jamsostek juga memberikan santunan juga pada waktu seminggu setelah pemakaman anak saya”. Sebelumnya 1 orang keluarga ahli waris karyawan yang meninggal dunia menjawab puas akan santunan kematian yang diberikan pihak instansi serta pihak Jamsostek kepada ahli waris. Namun lebih jauh lagi diketahui bahwa biaya yang diberikan itu kurang memadai untuk membayarkan biaya perawatan serta pengobatan di rumah sakit sebelum anaknya meninggal dunia. Tetapi ahli waris tetap bersyukur karena ada pemberian santunan kematian yang diperoleh dari pihak Instansi dan pihak Jamsostek. Seperti yang dikatakan ahli waris dalam wawancara berikut ini: “ Santunan dari pihak Jamsostek saya terima seminggu setelah anak saya meninggal. Waktu itu jumlah santunan yang saya terima adalah sejumlah Rp. 12.000.000,-. Jumlah ini kurang memadai karena saya pergunakan untuk membayar hutang biaya pengobatan dan perawatan anak saya sebelum anak saya meninggal”.

5.4.3. Jaminan Hari Tua