Prespektif Keluarga Perempuan Karier

1.6.3. Prespektif Keluarga

Ideologi gender hasil konstruksi masyarakat menimbulkan berbagai masalah keluarga, karena tidak ada kesetaraan dalam relasi antar manusia. Pemahaman bahwa setelah menikah istri adalah milik suami, mengundang perilaku suami untuk menguasai istri. Dianggapnya bahwa istri adalah hak milik suami. Istri akan menjadi tergantung karena ia dimiliki dan harus dilindungi. Padahal, dalam kenyataan belum tentu laki-laki seorang pribadi memiliki kemampuan untuk itu. Akibat stereotipe yang memberikan lebel pada laki-laki dan perempuan, maka terjadilah pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dalam keluarga. Anak laki-laki dan anak perempuan dididik secara tradisi dan adat menurut konstruksi sosial, dan bukan atas kemampuan pribadi. Perkembangan anak akan masuk ke dalam kontak stereotipe, sehingga sulit menemukan identitas dirinya. Setiap rumah tangga mempunyai ciri khas mengenai kegiatannya. Tetapi secara garis besar diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup, seperti bekerja mencari nafkah untuk memenuhi pangan, sandang dan papan. Kegiatan belajar untuk anak, penyediaan dan pemeliharaan pangan, sandang dan papan serta kegiatan lain yang menyangkut kebutuhan rumah tangga. 2. Kegiatan administrasi, yaitu kegiatan yang menyangkut cata mencatat. Kegiatan ini meliputi peneydiaan dan pengaturan catatan keuangan, harta dan surat-surat peting yang dibutuhkan untuk urusan keluarga kartu keluarga, surat kawin, ijasah, surat periksa dokter, surat keputusan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 3. Kegiatan yang behubungan dengan luar, yaitu kegiatan bernegoisasi, kegiatan berhubungan antar keluarga dan kegiatan sosial lainnya. Dari tiga macam kegiatan tersebut, setiap rumah tangga mempunyai perincian yang berbeda-beda, tergantung status keluarga.

1.1.4. Perempuan Karier

Karier adalah keseluruhan pekerjaan baik yang digaji maupun yang tidak digaji, suatu proses belajar dan peran-peran yang disandang sepanjang hidup. Biasanya, istilah karier berkaitan dengan pekerjaan yang menghasilkan uang dan merupakan suatu pekerjaan tunggal. Namun saat ini, dalam dunia kerja, istilah karier dipandang sebagai suatu proses belajar dan pengembangan diri yang berkesinambungan. Kegiatan yang dapat disebut sebagai karier dan penunjangnya antara lain : kerja praktek, keterlibatan dalam masyarakat,kegiatan wirausaha, kegiatan budaya, pelatihan, pendidikan, minat, olah raga, dan pekerjaan sosial Sumber :antobey.wordpress.com20070906pengertian-karier - Antara perempuan dan karier merupakan permasalahan tersendiri. Oleh karena kewajiban laki-laki adalah sama, sebaiknya sekarang takperlu lagi dipersoalkan perempuan dan karier. Yang lebih penting untuk disadari bersama, bagaimana perempuan berkarier. Perempuan sendiri dituntut untuk mengambil keputusan mengenai kedudukan dirinya. Hal ini ialah yang masih menjadi permasalahan sendiri pada perempuan Indonesia, sebab masih takut menghadapi Tembok miring. Universitas Sumatera Utara konflik. Oleh karena itu lah, perempuan Indonesia membicarakan tentang isu yang menyangkkut perempuan. Misalkan seperti tenaga kerja perempuan, pemerkosaan, dan sebagainya. Perempuan dalam memili karier masih dipandang sebagai kelompok perempuan, belum banyak memandang sebagai pribadi manusia yang mempunyai kemampuan tertentu. Keadaan biologis perempuan, teori-teori menegnai pembagian kerja secara seksual dan ajaran-ajaran agama yang menciptakan ideologi tentang perempuan, ideologi gender. Ideologi ini membentuk pandangan seseorang yang akan terwujud dalam perilaku untuk mengambil keputusannya. Proses ini terjadi pula dikalangan perempuan tiu sendiri yang memandang sudah terkondisikan sejak lahir. Pandangan akan berangsur-angsur berubah, bila didalam pribadi manusia terjadi proses secara penuh. Seperti halnya manusia laki-laki, perempuan adalah mahluk biopsikis pula. Sudut pandang yang dipergunakan untuk memandang perempuan tidak hanya sudut pandang biologis saja, tetapi juga sudut pandang psikologis. Apabila dipandang dari sudut biologis saja, nilai-nilai sosial juga akan mengkhususkan kepada hal-hal yang berlaku bagi perempuan. Dalam melaksanakan karyanya, atau dalam meniti karier, perempuan harus menentukan pilihan secara tegas dan konseptual. Artinya pandangan atau ideologi mana yang diyakini. Bagi perempuan yang berkeluarga, tentu saja tidak dapat melepas dengan hubungan interkeluarganya. Karier di sini membutuhklan dukungan, maka perlu memperbaiki hubungan interkeluarga, sehingga dalam Universitas Sumatera Utara mengambil keputusan secara pribadi dapat dukungan dan pengertian dari suami dan anak-anak.

1.6.5. Metode Penelitian