Jaringan Sosial Dalam Mencari Tempat Parkir Pola Jaringan Sosial Dalam Lingkungan Kerja

lainnya juga sangat menjadi acara bersama dalam sistem menjalin hubungan yang baik antara penjaga parkir perempuan dan laki-laki.

4.1.4 Jaringan Sosial Dalam Kelompok Arisan Jula-Jula

Dalam konteks ini arisan atau jula-jula dapat disamakan artinya, dimana arisan adalah sebagian realitasnya sosial dan kebersamaan atau membantu perekonomian dalam kehidupan penjaga parkir dalam kehidupan keluarga. Hal ini dalam di kata oleh Ibu S. br. Siagian “ menabung adalah salah satu dari keberhasilan atau untung yang bisa di simpang dimana saja yang bisa membuat kita nantinya lebih berjaga dan lebih memikirkan nasib dari keluarga, anak anak demi kelangsung masa depan”. Dalam hal ini perempuan penjaga parkir sagat menjaga kelangsungan masa depan yang bisa meruba nasib anak-anaknya disih biasa kita ketahui bahwa anak adalah harta yang paling peting dalam kehiduapn keluarga, kawan-kawan dan yang lain- lain yang kurang bisa diakuai dalam keluargga. Biasanya suatu pergaulan yang dimiliki para perempuan penjaga parkir yang bisa mereka untuk menabung sagat kuat. Jaringan sosial yang terjaling antara mereka sudah terjaga dengan baik.

4.1.5 Jaringan Sosial Dalam Mencari Tempat Parkir

Penjaga parkir sagat banyak relasi dalam membentuk kerja dalam bidang informal dimana mereka ada relasi yang baik yang bisa membantuk satu dengan yang lainnya dalam bidang tenaga kerja yang biasanya yang dikerjakan para perempuan misalnya: menjadi Parrenge- rengge, Jual pakai, Kerja Supir, Tukang Universitas Sumatera Utara kebersian dan Penjaga parkir. Ini yang bisa kita tiru dalam kehidupan mereka yang selalu ada cara memperkuat hubungan sesama perempuan dalam kalangga jaman sekarang yang begetu canggih yang bisa megetahui kabar kawan- kawan melalui handpnone Hp. Mereka dalam mencari kerja seperti ini bukan jadi minder atau malu sama teman-teman yang bekerja di kantor, atau PNS. Karena dalam prinsip mereka ada juga rasa malu namun tetapi mereka semangat dan selalu berjuangan demi hidup mereka, keluarga. Hal ini bisa di ungkapkan oleh Ibu R. br Sianipar: “ dalam hidup ini perjuangan sagat penting, karena dalam sembonyang hidup saya berjuang sampai mati. Artinya dalam hidup jagan pernah menyerah dalam kondisi apapun, tidak ada rasa malu atau membedakan status laki- laki dengan perempuan karena perempuan juga peting hidup. Saya sebagai penjaga parkir sudah bersukur karena dalam hidup penjaga parkir juga pekerjaan yang halal dan tidak dilarang oleh pemerintah”. Hal ini bisa jadi pripsip kita sebagai laki- laki. Dimana pekerjaan tidak membedakan staus sosial dan yang penting pekerjaan halan dan penting ada jaringan sosial antara sesama kita.

4.1.6 Pola Jaringan Sosial Dalam Lingkungan Kerja

Sebagaimana telah disebutkan dalam pekerjaan perempuan sebagai penjaga parkir mempunyai hubungan-hubungan tertentu seperti hubungan kekerabatan, mencari lapangan pekerjaan, kelompok arisan, perkumpulan sesama parkir. Hubungan- hubungan inilah yang mempunyai oleh seorang perempuan sebagi penjaga parkir dalam konteks jaringan sosial perorangan aset pribadi. Menurut Whitten dan Wolf 1973. Bahwa jaringan sosial yang merupakan aset perorangan atau pribadi adalah suatu jaringan yang terdiri atas berbagai macam hubungan sosial yang dimiliki oleh seorang individu. Universitas Sumatera Utara Jaringan sosial ini dapat meliputi atau merupakan hubungan sosial yang ada makna dalam suatu jaringan sosial kekerabatan, yaitu yang menyangkut sejumlah orang yang berada dalam suatu hubungan tidak resmi denganya yang terwujud berdasarkan atas perhatian bersama ataupun karena ikatan- ikatan pribadi dan saling menolong, dan masih banyah hubungan yang membentuk hubungan yang baik. Demikian juga dengan perempuan sebagai penjaga parkir yang mempunyai jaringan sosial pribadi yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempatnya bekerja. Adapun pola jaringan sosial perseorangan aset pribadi yang dimiliki oleh seorang perempuan penjaga parkir.

4.1.7 Jaringan Penjaga Parkir Laki- Laki Dengan Penjaga Parkir