Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokerelasi

51 alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus alpha cronbranch perhitungan statistik menggunakan alat SPSS. Apabila suatu alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahapan selanjutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variable. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 69 Untuk membantu pengujian reliabilitas, maka prosedurnya adalah sebagai berikut: a. Metode alpha cronbach, kriteria menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0,800 maka butir-butir pertanyaan tersebut reliable. b. Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan alat statistika menggunakan Software SPSS mengambil kesimpulan.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan otokorelasi. Adapun pengujian masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model 69 Imam Ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang:badan penerbit Universitas Dipanegoro, hal.4 52 regresi linier variable terikat dan variable bebas keduanya mempunya distribusi normal atau tidak. 70 Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut: Hipotesis: Ho : Model normal Ha : Model tidak normal Bila probabilitas ObsR 2 0,05 Siginifikan, Ho diterima Bila probabilitas ObsR 2 0,05 Siginifikan, Ho ditolak

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas. Salah satu yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam modal regresi bersifat BLUE best linear unbiased efficient maka var µ1 harus sama dengan δ konstanta atau bisa dikatakan semua residual atau error mempunyai varian yang sama, kondisi ini disebut sebagai homoskedastisitas. Sedangkan bila varian tidak konstan atau berubah- ubah disebut dengan heteroskedastisitas.

c. Uji Autokerelasi

Uji ini untuk bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier 70 Ibid. 53 ada korelasi antar kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. 71 Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan dengan pengujian uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai angka durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: Jika DwD L atau DW4-D L. maka terdapat autokorelasi Jika D L DW Du atu 4-DuDw4-D L , maka status korelasi tidak dapat dijelaskan. Jika DuDw4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi

d. Uji Multikolinearitas