Perilaku Konsumen Islami Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen

4 Keadaan ekonomi. Yaitu pendapatan yang dibelanjakan tingkatnya, sabilitasnya, dan polanya, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. 5 Kepribadian dan konsep diri. Yaitu karakteristk psikologis yang berbeda dari stiap seseorang yang memandag responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

d. Faktor-faktor Psikologis

1 Motivasi. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuha ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, has, resah tidak nyaman. 2 Persepsi. Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. 3 Proses belajar. Proses ini menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang tmbul dari pengalaman. 4 Kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. 32

3. Perilaku Konsumen Islami

Perilaku Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari 32 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, Jakarta: Kencana Prenada, 2010, Cet. IV, h. 10-14. perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Rasionalnya konsumen akan memuaskan konsumsinya sesuai dengan kemampuan barang dan jasa yang dikonsumsi serta kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa tersebut. Dengan demikian kepuasan dan prilaku konsumen dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut : 33 a. Nilai guna utility barang dan jasa yang dikonsumsi. Kemampuan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli dari income konsumen dan ketersediaan barang dipasar. c. Kecenderungan Konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, selera, serta nilai-nilai yang dianut seperti agama, adat istiadat Berbeda dengan konsumen konvensional. Seorang muslim dalam penggunaan penghasilanya memiliki dua sisi, yaitu pertama untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya dan sebagiannya lagi untuk dibelanjakan di jalan Allah. 34 Dalam bidang konsumsi, Islam tidak menganjurkan pemenuhan keinginan yang terbatas. Norma Islam adalah memenuhi kebutuhan 33 Monzer Khaf, .Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, h. 90. 34 Artikel ini diakses pada tanggal 12 Februari 2014. http:warnaiharimu.blogspot.com201112teori-konsumsi-Islam.html manusia. Secara hirarkisnya kebutuhan manusia meliputi keperluan, kesenangan, dan kemewahan. 35 Dalam pemenuhan kebutuhan manusia, Islam menyarankan agar manusia dapat bertindak ditengah-tengah dan sederhana. Berlebihan berarti mengeluarkan pembelanjaan yang tidak memiliki manfaat dan dilarang menurut hukum Islam. Pebelanjaan yang dianjurkan menurut Islam adalah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan dilakukan secara rasional.

4. Dasar Hukum Perilaku Konsumen