Pengertian Model Pembelajaran Matematika

sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang juga dikenal sebagai strategi pembelajaran. 12 Toeti dan Winataputra, sebagaimana yang dikutip Trianto mendefinisikan „model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. 13 Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani, model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran matematika. 14 Sedangkan Smith dan Ragan mendefinisikan model pembelajaran matematika sebagai proses keseluruhan desain, perkembangan, implementasi, dan perbaikan pembelajaran pada materi matematika. 15 Sedangkan Danim memberikan penjelasan tentang definisi model pembelajaran sebagai suatu pendekatan yang menekankan kepada bagaimana cara yang dapat dilakukan seorang guru untuk memberi 12 Fadjar Shadiq. 2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Matematika, hal. 8 13 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 22 14 Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Matematika, hal. 3 15 Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan. 1993. Instructional Design. New York: Macmillan Publishing Company, hal. 5 respons yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep, memecahkan masalah secara sistematis dan menggunakan simbol-simbol baik verbak maupun non-verbal. Dengan demikian, model pembelajaran lebih menekankan pada aspek proses berlangsungnya interaksi antara guru dan siswa di ruang kelas atau di luar kelas. 16 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran matematika adalah proses keseluruhan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan seorang pendidik secara sistematis dan terukur, yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika.

d. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Atas

a. Model Pembelajaran Kontekstual

Menurut Trianto pembelajaran kontekstual adalah suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. 17 Ada beberapa jenis kategori yang termasuk ke dalam model pembelajaran kontekstual, yaitu: 1 Inkuiri 16 Sudarwan Danim. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 35. 17 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif..............hal. 104 Inkuiri adalah komponen dari CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus inkuiri ini meliputi : - Observasi Observation - Bertanya Quitioning - Mengajukan dugaan Hiphotesis - Pengumpulan data Data gathering - Penyimpulan Conclusion 18 Langkah-langkah kegiatan menemukan inkuiri : - Merumuskan masalah - Mengamati atau melakukan observasi - Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya - Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekolah, guru atau audien yang lain 2 Bertanya Quitioning Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis CTL. 19 Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru 18 Arikunto, Suharsimi. Pembelajaran Kontekstual : Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Rosda Karya, 2004 h.12.