Proses Pembelajaran Matematika di Kelas Akselerasi

untuk mengutarakan penemuan atau mengungkapkan masalah yang ditemukan sebelum atau sesudah proses pembelajaran berlangsung. Kesulitan yang dihadapi siswa pada pembelajaran matematika harus dipecahkan oleh mereka sendiri. Guru hanya memberikan stimulasi dan pola-pola umum dalam pemecahan masalah yang muncul. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis masalah, pemberian tugas, dan eksperimen. Di antara pendekatan tersebut, pembelajaran berbasis masalah lebih banyak diterapkan di dalam kelas akselerasi. Pembelajaran berbasis masalah membuat siswa aktif melakukan tanya jawab, siswa bebas mengemukakan gagasan, membantah pendapat guru, atau bahkan mengajukan solusi dalam penyelesaian soal-soal matematika. Dalam hal menyampaikan materi kepada siswa-siswa kelas akselerasi, guru tersebut lebih banyak memberikan umpan balik feedback, mendengarkan saran dan pendapat para siswa. Guru tidak banyak berbicara dan mencatat, melainkan berdiskusi kepada siswa. Cara ini dilakukan mengingat tingkat kecerdasan siswa-siswa kelas akselerasi di atas rata-rata kelas reguler. Pembelajaran matematika di kelas akselerasi dilengkapi dengan laptop yang diberikan masing-masing kepada siswa. Di dalam kelas juga disediakan slide, jaringan internet wireless yang mudah diakses oleh siswa untuk mendapatkan data yang diinginkan. Boleh dibilang bahwa proses pembelajaran yang menggunakan fasilitas di kelas akselerasi adalah pembelajaran berbasis ICT Information Communication Technology. Media yang sering dipakai adalah alat-alat peraga realia kubus, balok, prisma, media berdimensi tiga, dan sebagainya, program komputerisasi untuk membuat aplikasi lingkaran dan beberapa media pembelajaran lainnya. 3. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan dengan cara pemberian tes yang dilakukan setiap kompetensi dasar KD dituntaskan oleh siswa. Siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi dasar tersebut dilakukan remedial oleh guru bersangkutan dengan target waktu satu minggu. Jenis tugas yang diberikan kepada siswa berbentuk essay. Tugas itu bersifat dua jenis, kelompok dan individu. Dalam memberikan penilaian kepada siswa untuk nilai akhir, guru melakukan beberapa hal. Pertama, penilaian proses yaitu penilaian yang diberikan oleh guru dalam menilai penampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut guru tersebut, penampilan yang dinilai adalah: keaktifan siswa, gagasan yang disampaikan dalam diskusi atau tanya jawab, dan tingkat partisipasi pada materi itu. Kedua, penilaian melalui tes individu, yaitu memberikan soal-soal setiap kompetensi dasar yang telah diajarkan kepada siswa dengan pengembangan indikator-indikator sesuai kebutuhan siswa. Ketiga, hasil membuat makalah atau eksperimen yang telah digagas dalam bentuk tulisan.

B. Gambaran Siswa SMAN 8

Pembahasan tentang pembelajaran matematika di kelas akselerasi dimulai dengan mendeksripsikan keadaan siswa. Berikut adalah daftar siswa kelas X program akselerasi SMAN 8 Jakarta: Tabel 4.2. Daftar Siswa Kelas X Program Akselerasi No Nama Siswa Jenis Kelamin 1 Ardie Nirvansyah Laki-laki 2 Arsyie Patriannisa Perempuan 3 Briliant Putri Perempuan 4 Cecilia Farah Damayanti Perempuan 5 Eulogia Eldisa Ayu Lestari Perempuan 6 Geraldine Nadita Perempuan 7 Getty Innash N Perempuan 8 Indra Utami Perempuan 9 Primawesti Widya Iswari Perempuan 10 Sazkia Amanda Perempuan 11 Syamsul Hadi Saputra Laki-laki Berdasarkan daftar siswa di atas diketahui jumlah tersebut diklasifikasikan kepada jenis kelamin, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3. Tabel Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-Laki 2 18,2 Perempuan 9 77,8 Jumlah 11 100 Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh bahwa jumlah siswa berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2 orang dari 11 siswa 18,2, sedangkan jumlah siswa berjenis kelamin perempuan adalah 9 orang dari 11 siswa 77,8. Ini menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan siswa perempuan lebih dominan dibandingkan dengan tingkat kecerdasan laki-laki. Berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara tersebut ditujukan kepada siswa dan guru yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Variabel penelitian yang diteliti meliputi karakteristik siswa, karakteristik pelajaran, metode pembelajaran, strategi penyampaian serta pengelolaan kegiatan, hasil pembelajaran yang meliputi efektivitas, efisiensi dan daya tarik pembelajaran. Gambaran yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan di dalam ruang kelas. Gambaran itu meliputi aktivitas guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi pembelajaran matematika. Dari aspek siswa, deskripsi meliputi