Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran dan menguasai kurikulum pada tingkat sebelumnya akan belajar lebih
baik dan lebih efisien 2
Meningkatkan efektivitas Siswa yang terkait belajar pada tingkat kelas yang dipersiapkan dan
menguasai keterampilan-keterampilan sebelumnya merupakan siswa yang paling efektif.
3
Penghargaan
Siswa yang telah mampu mencapai tingkat tertentu sepantasnya memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapainya
4 Meningkatkan waktu untuk karier
Adanya pengurangan waktu belajar akan meningkatkan produktivitas siswa, penghasilan, dan kehidupan pribadinya pada waktu yang lain
5 Membuka siswa pada kelompok barunya
Dengan program akselerasi, siswa dimungkinkan untuk bergabung dengan siswa lain yang memiliki kemampuan intelektual dan
akademis yang sama 6
Ekonomis Keuntungan bagi sekolah ialah tidak perlu mengeluarkan banyak
biaya untuk mendidik guru khusus anak berbakat.
41
c. Kelemahan dan Kelebihan Kelas Akselerasi
41
Reni Akbar Hawadi. 2003. Akselerasi: A –Z Informasi Program Percepatan Belajar dan
Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo, hal. 7-8
Menurut Paulus Mujiran, kelas akselerasi memiliki banyak kelemahan. Di antara kelemahan-kelemahan tersebut adalah Beberapa
kelemahan mengiringi penyelenggaraan kelas akselerasi itu. Pertama, stigmatisasi pada diri siswa yang ada di kelas reguler. Dalam sebuah
kesatuan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kelas reguler adalah kelas yang relatif jelek bila dibandingkan dengan kelas akselerasi.
Kedua, timbulnya budaya inferior, muncul kelas eksklusif, arogansi, dan elitisme. Dengan kondisi yang betul-betul berbeda dengan
segenap potensi intelektual yang lebih tinggi, jelas siswa-siswa kelas akselerasi akan jauh lebih berprestasi dibanding kelas reguler.
Inferioritas pun mudah menghinggapi siswa-siswi kelas reguler, dan sebaliknya eksklusivisme, arogansi dan elitisme akan mudah melekat
pada diri siswa-siswa kelas akselerasi. Masing-masing siswa membentuk group reference mereka sendiri-sendiri.
Ketiga, terjadi dehumanisasi pada proses belajar di sekolah. Materi pelajaran yang diselesaikan oleh siswa reguler selama satu tahun
harus dilalap habis siswa akselerasi selama satu semester setengah tahun. Dengan alokasi waktu yang jauh lebih pendek ini mau tidak mau
siswa harus belajar keras. Segi intelektualitas, potensi mereka memang memungkinkan. Tetapi, mereka bukanlah mesin yang bisa diset untuk
hanya melakukan satu aktivitas. Keempat, siswa kelas akselerasi tidak memiliki kesempatan luas
untuk belajar mengembangkan aspek afektif. Padatnya materi yang harus