Kelemahan dan Kelebihan Kelas Akselerasi

Menurut Paulus Mujiran, kelas akselerasi memiliki banyak kelemahan. Di antara kelemahan-kelemahan tersebut adalah Beberapa kelemahan mengiringi penyelenggaraan kelas akselerasi itu. Pertama, stigmatisasi pada diri siswa yang ada di kelas reguler. Dalam sebuah kesatuan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kelas reguler adalah kelas yang relatif jelek bila dibandingkan dengan kelas akselerasi. Kedua, timbulnya budaya inferior, muncul kelas eksklusif, arogansi, dan elitisme. Dengan kondisi yang betul-betul berbeda dengan segenap potensi intelektual yang lebih tinggi, jelas siswa-siswa kelas akselerasi akan jauh lebih berprestasi dibanding kelas reguler. Inferioritas pun mudah menghinggapi siswa-siswi kelas reguler, dan sebaliknya eksklusivisme, arogansi dan elitisme akan mudah melekat pada diri siswa-siswa kelas akselerasi. Masing-masing siswa membentuk group reference mereka sendiri-sendiri. Ketiga, terjadi dehumanisasi pada proses belajar di sekolah. Materi pelajaran yang diselesaikan oleh siswa reguler selama satu tahun harus dilalap habis siswa akselerasi selama satu semester setengah tahun. Dengan alokasi waktu yang jauh lebih pendek ini mau tidak mau siswa harus belajar keras. Segi intelektualitas, potensi mereka memang memungkinkan. Tetapi, mereka bukanlah mesin yang bisa diset untuk hanya melakukan satu aktivitas. Keempat, siswa kelas akselerasi tidak memiliki kesempatan luas untuk belajar mengembangkan aspek afektif. Padatnya materi yang harus mereka terima, banyaknya pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan, ditunjang kemampuan intelektual yang mereka miliki dan teman-teman sekelas yang rata rata pandai, membuat iklim kerja sama mereka menjadi terbatas. Tugas-tugas itu bisa mereka selesaikan sendiri. 42 Sedangkan kelebihan kelas akselerasi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Rose, berpendapat bahwa kelas akselerasi dapat merespon perubahan sekaligus menguasai perubahan yang berlangsung cepat melalui apa yang mereka sebut accelerated learning. 43 Cara Belajar Cepat CBC yang dikembangkan Rose dan Nicholl agar siswa-siswa yang memiliki kemampuan khusus mampu terjembatani kebutuhan-kebutuhan otaknya yang memang berbakat tinggi gifted students.

B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Matematika di Kelas Akselerasi

Biehler dan Snowman dalam “Psychology Applied to Teaching” membuat empat pendekatan dalam pembelajaran tingkat menengah atas SMA. Pertama, karakteristik fisik physical characteristics, yaitu pendekatan dengan melihat perkembangan fisik siswa dengan melihat 42 Lih. Meigita Gamayanti. 2009. Persoalan Kelas Akselerasi dalam http:meigitarius .blogspot.com200910persoalan-kelas-akselerasi.html 43 Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl. 2009. Accelerated Learning: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung: Penerbt Nuansa, hal. 35 kematangan maturity siswa semenjak masa pubertas serta implikasi yang dihadapinya dari perubahan struktur tubuh mereka. Kedua, karakteristik emosional emotional characteristics, dalam pendekatan ini siswa ditempatkan melalui wilayah emosional dimana terdapat dua ciri yang paling dominan pada tingkat SMA, yaitu ketegangan dan stress, serta perilaku vandalisme. Ketiga, karakteristik sosial social characteristics, yaitu terbentuknya kelompok dalam “peer-group” yang menjadi sumber umum aturan-aturan tingkah laku, hasrat untuk menggapai posisi puncak dalam tahun-tahun di SMA, dan siswa cenderung berpikiran kepada orang-orang yang memikirkannya. Keempat, karakteristik kognitif cognitive characteristics, yaitu ciri- ciri yang dominan dalam periode SMA adalah suatu transisi antara tindakan operasional yang kongkrit dan pemikiran formal, transisi antara moralitas pembatasan dan kerja sama, serta mulai terbentuknya pemikiran yang lebih abstrak, liberal dan cenderung lebih rasional. 44 Tipologi Biehler dan Snowman di atas merupakan unsur-unsur yang mewakili kecerdasan intelektual IQ, kecerdasan emosional EI dan kecerdasan sosial SI. Meskipun demikian, antara EI dan SI berkaitan sangat erat seperti yang telah dijelaskan oleh Goleman. Oleh karena itu proses pembelajaran matematika di kelas akselerasi seyogyanya berlandaskan pada prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Biehler dan Snowman. 44 Biehler, F. Robert dan Jack Snowman. 1990. Psychology Applied to Teaching. Sixt Edition. Boston : Houghton Mifflin Company, hal. 126-133