Pengertian Matematika Pembelajaran Matematika

disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. 6 Ada pendapat terkenal yang memandang matematika sebagai pelayan dan sekaligus raja dari ilmu-ilmu lain. Sebagai pelayan, matematika adalah ilmu dasar yang mendasari dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain. Sejak masa sebelum masehi, misalnya jaman Mesir kuno, cabang tertua dan termudah dari matematika aritmetika sudah digunakan untuk membuat piramida, digunakan untuk menentukan waktu turun hujan, dan sebagainya. 7 Jujun mengemukakan beberapa pengertian matematika, diantaranya matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna yang ingin disampaikan. 8 Selain itu, matematika merupakan pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif. 9 Menurut Nungki matematika jenis pengetahuan yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, berupa mengeset alarm, membeli kebutuhan pokok, mengolah makanan buah hati, memantau perolehan nilai atau waktu dalam jenis kejuaraan, memasang wallpaper ruangan, memutuskan barang yang akan dibeli, dan sebagainya. 10 6 http:idb4.wikispaces.comfileviewlr4006.2.pdf, hal. 10 7 Suriasumantri, Jujun s. 2005. Ilmu Dalam Perspektif. Cet-22. Jakarta: Penerbit Obor, hal. 178 8 Suriasumantri, Jujun s. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Cet-17. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hal. 190 9 Suriasumantri, Jujun s. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar .............hal. 199 10 Nungki P.S. 2008. Membantu Anak Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit Tugu, hal. 13 Ada pula yang memandang bahwa matematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Lambang-lambang matematika tersebut bersifat artifisial yang baru mempunyai makna ketika lambang tersebut diberikan kepadanya. Sedangkan pada umumnya matematika diposisikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat kuantitatif. Artinya, matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan seseorang melakukan pengukuran secara kuantitatif. 11 Sifat kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat. Matematika memungkinkan ilmu mengalami perkembangan dari tahap kualitatif menjadi tahap kuantitatif. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupaka konsep pengetahuan yang terdiri dari simbol-simbol yang mengandung makna tertentu, yang dipergunakan untuk menemukan kebenaran dan dilakukan melalui berfikir deduktif.

c. Pengertian Model Pembelajaran Matematika

Menurut Shadiq, model pembelajaran didefinisikan sebagai kerangka konseptual sedangkan strategi lebih menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang 11 Suriasumantri, Jujun s. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar .............hal. 193 sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang juga dikenal sebagai strategi pembelajaran. 12 Toeti dan Winataputra, sebagaimana yang dikutip Trianto mendefinisikan „model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. 13 Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani, model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran matematika. 14 Sedangkan Smith dan Ragan mendefinisikan model pembelajaran matematika sebagai proses keseluruhan desain, perkembangan, implementasi, dan perbaikan pembelajaran pada materi matematika. 15 Sedangkan Danim memberikan penjelasan tentang definisi model pembelajaran sebagai suatu pendekatan yang menekankan kepada bagaimana cara yang dapat dilakukan seorang guru untuk memberi 12 Fadjar Shadiq. 2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Matematika, hal. 8 13 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 22 14 Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Matematika, hal. 3 15 Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan. 1993. Instructional Design. New York: Macmillan Publishing Company, hal. 5