g Cerita-cerita rakyat dalam berbagai bentuk, dan bahan pustaka tentang organisasi atau swasta di daerah;
h Direktorinya tentang : Rumah-rumah ibadah
Biro perjalanan umum Kegiatan olahraga dan sarananya
Perusahaan dan perdagangan seperti bank, pabrik, pusat dagang di
daerah Badan penerangan di masyarakat di TV, radio, kantor pos dan
telekomunikasi Real estate, perkebunan dan pertambangan
Pelayanan masyarakat seperti kepolisian, angkatan bersenjata, rumah sakit dan puskemas, apotik dan klinik
Dari ketiga uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis koleksi deposit adalah buku fiksi, buku non fisik, buku rujukan, karya artistik, karya ilmiah yang
dipublikasikan, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan karya rekam yang terdiri dari karya intelektual dan artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk
media karya rekam, pita, piringan, dan bentuk media karya rekam lain sesuai dengan perkembangan teknologi.
2.4.4.2 Grey Literature
Selain koleksi di atas ada jenis koleksi grey literature ayng terdiri dari laporan penelitian dan dokumen-dokumen yang merupakan hasil kajian karya
ilmiah, makalah seminar, dan terbitan pemerintah. Menurut C.P Aanger dalam Adi 2008 : 65 :
Gray literature adalah bahan pustaka yang tidak tersedia di deretan buku untuk tidak dijual non-commercioal printed materials; fisik luar cover,
percetakan dan penjilidan sederhana; dibuat untuk kepewrluan khusus atau untuk kalangan terbatas. Misalnya: prosiding, disertasi, bibliografi, laporan
dan sebagainya. Sedangkan dalam Virginia Islitude of Marine Science VIMS, grey
literature adalah: “ This term refers to paper, reports, technical notes other documents prodeced and published by govermental agencies, academic
institutions and other groups that are not distributed or indexed by commercial publihers”.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah suatu istilah yang berdasarkan laporan, catatan penelitian atau dokumen-dokumen yang
merupakan hasil atau terbitan badan pemerintah, instansi akademik dan kelompok lain tujuannya tidak untuk didistribusikan oleh terbitan komersial.
Selain pendapat di atas California State Unversity, Long Beach CSULB menyatakan :
Gray literature or “Grey Literature” is Literature often of a scientific or tehnical nature that is not avaliable through the usual bibliographic such
as databases or indexed. It can be both in print and, increasingly, electronic formats. Gray literature is produced by government agencies,
universities, corporations, research centers, associations and societies, adn professional organizations.
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa gray literature atau grey literature adalah kepustakan umumnya bersifat ilmiah atau ilmu tehnik yang tidak tersedia
melalui pencarian bibliografi pada umumnya seperti database dan indeks. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004 : 55
dinyatakan bahwa: Literatur kelabu Grey Literatur meliputi semua karya ilmiah dan non-
ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi. Literatur kelabu ini wajib disimpan di perpustakaan dengan keputusan rektor.
Literatur kelabu Grey Literature yang dimaksud antara lain : a. Skripsi, Tesis, Disertasi
b. Makalah seminar, Simposium, Konferensi, dsb c. Laporan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
d. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dsb e. Artikel yang dipublikasikan oleh media massa
f. Publikasi internal kampus g. Majalah atau buletin kampus
Sedangkan menurut Rompas dalam Huda 2007 : 19 menggolongkan literatur kelabu ke dalam :
Karya tulis ilmiah, yang berupa penelitian, survei dan evaluasi karya persyaratan akademis dapat berupa skripsi, tesis, dan disertasi: buku
pedoman dan petunjuk yang dibuat mengiringi sebuah produk barang baru berupa salat, metode atau suatu peraturan dan undang-undang, laporan-
laporan penelitian, liputan peristiwa, organisasiinstansi, perkembangan bidang ilmu tertentu dan sebagainya, bibliografi, katalog dan daftar. Dari
segi informasi yang terkandung, literatur kelabu merupakan informasi yang terpilih dan orisinil, objektif dan mutakhir.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas jelas bahwa koleksi deposit terdiri dari hasil-hasil karya pihak akademik, instansiorganisasi yang langka didapat yang berupa skripsi,
tesis, disertasi, karya ilmiah, laporan penelitian, terbitan pemerintah, laporan tahunan, pidato pengukuhan guru besar.
2.5 Pemanfaatan
Menurut Handoko dalam Handayani 2007 : 28, bahwa dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi:
1. Kebutuhan Yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan
inforamsi 2. Motif
Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu
3. Minat Minat adalah kecendurungan hati yang tinggi terhadap sesuatu
Faktor eksternal meliputi: 1. Kelengkapan koleksi
Banyaknya koleksi referensi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa
2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna Keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat
melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan 3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa ada 2 dua faktor yang mempengaruhi pengguna memanfaatkan bahan pustaka yaitu faktor internal yang
meliputi kebutuhan, motif dan minat, faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan
fasilitas dalam pencarian kembali.
2.5.1 Tujuan Pemanfaatan
Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntu untuk selalu memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga paengguna lebih relatif efektif dalam pemanfaatan koleksi.
Universitas Sumatera Utara