7. Pustakawan sebagai pengayak sumber informasi. 8. Pustakawan sebagai kolaborasi dengan penyedia sumber teknologi.
9. Pustakawan sebagai teknisi. 10. Pustakawan sebagai konsultan informasi.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa pustakawan memiliki banyak peran, yaitu sebagai sumber edukator, manager, pustakawan juga
berperan sebagai pengayak sumber informasi, sebagai teknisi dan sebagai konsultan informasi untuk mengembangkan perpustakaan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan.
2.7 Fasilitas Perpustakaan 2.7.1 Gedung dan Ruangan Perpustakaan
Di dalam pelaksanakan kegiatan perpustakaan diperlukan gedung dan ruang khusus. Para ahli memberi batasan perpustakaan sebagai ruang dimana bahan-
bahan pustaka dikumpulkan, diatur dan disajikan kepada para pemakai. Keadaan ruang perpustakaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
berhasil tidaknya penyelenggarakan perpustakaan. Sedangkan Siregar 2007 : 14 menyatakan bahwa :
Ruang baca adalah ruangan yang dipergunakan oleh penggunapengunjung perpustakaan untuk membaca bahan perpustakaan yang diperlukan. Ruangan
baca pada umumnya dekat dengan koleksi atau ruang koleksi dan ruang baca digabungkan dalam satu satu ruangan. Ruang pelayanan digunakan untuk
melayani pengguna perpustakaan, menyelesaikan administrasi peminjaman atau pengembalian, menyelesaikan daftar keanggotaan, menitipkan tas atau
barang, menggunakan kartu katalog untuk mencari bahan pustaka yang ada di perpustakaan, melihat pengumuman, meminta keterangan, melayani
fotocopy dan lain-lain.
Dari uraian di atas ini dapat disimpulkan bahwa ruang perpustakaaan adalah ruangan yang dipergunakan pengguna dalam kegiatan memanfaatkan layanan dan
koleksi perpustakaan.
2.7.2 Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan
Perabot dan perlengkapan perpustakaan untuk layanan kepada pengguna jenisnya sangat tergantung kepada jenis atau sistem layanan yang diterapkan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Siregar 2007 : 18, perabot dan perlengkapan didefinisikan sebagai berikut :
Perabot adalah barang-barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak, buku dan lain-lain.
Sedangkan perlengkapan adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan dari suatu komponen dan kegiatan perpustakaan antara lain
mesin tik, komputer, layar proyektor dan lain-lain.
Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000 : 54 untuk menulis perabot dan perlengkapan perpustakaan umum harus
memperhatikan antara lain : a. Setiap jenis bahan pustaka pandang dengar memerlukan alat baca
sendiri seperti : alat baca mikro tape recorder, untuk kaset video recorder dan sebagainya.
b. Perlengkapan seperti rak-rak buku, meja dan kursi untuk pembaca harus memperhatikan usia para warga masyarakat pemakai. Bagi
perpustakaan umum dikaitkan dengan perlengkapan ini harus dilihat golongan pembaca sebagai berikut :
1. Anak-anak setingkat sekolah dan SMTP 2. Remaja
3. Orang mudadewasausia lanjut 4. Orang cacat
Jumlah kursi atau tempat duduk yang disediakan untuk pembaca harus berkisar 20 s.d 30 persen dari jumlah pembaca potensial.
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perabot dan perlengkapan perpustakaan adalah wadah atau wahana sebagai penunjang fungsi
perpustakaan.
2.7.3 Sarana Penelusuran OPAC
Perkembangan aplikasi teknologi informasi, khususnya teknologi komputer untuk perpustakaan maka berdampak juga pada katalog. Hal ini tampak dari
bentuk fisik katalog perpustakaan yang sudah mengalami perubahan. Melalui teknologi informasi itu, komputer kini dapat menyimpan katalog sekaligus juga
dapat membuat dan menelusur informasi, hal tersebut dapat dilakukan setelah di- input ke dalam bentuk pangkalan data atau database.
Untuk memperjelas apa yang dimaksud dengan katalog online tersebut, maka berikut ini dikutip beberapa pendapat ahli. Pengertian OPAC menurut
Corbin dalam Hasugian 2001 : 5 adalah, “Suatu katalog yang berisikan
Universitas Sumatera Utara
cantuman bibliografi dari koleki satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetik disk atau media rekam lainnya, dan dibuat tersedia secara online kepada
pengguna”. Sedangkan menurut Tedd dalam Hasugian 2001 : 5 menyatakan bahwa :
OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog,
untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog
dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari sedang di perpustakaan atau
sedang dipinjam.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa katalog online atau OPAC merupakan saran penyimpanan, sarana penelurusan informasi secara
online, dan sebagai sarana untuk dapat status dari suatu bahan pustaka.
2.8 Kepuasan Pengguna 2.8.1 Pengertian Kepuasan Pengguna