Data Sekunder Analisa Data

memperlancar proses wawancara, terlebih dahulu dibangun hubungan baik dengan rapport dengan informan. Wawancara mendalam ditujukan kepada informan pokok atau kunci, dan informan biasa, sedangkan wawancara sambil lalu ditujukan kepada informan lain yang ditemui saat penelitian berlangsung, misalnya diwarung dan di jalan. Informan pokok atau kunci adalah orang yang mempunyai keahlian mengenai upacara adat, terutama yang terkait dengan upacara mangan ahai fallo. Syarat untuk dijadikan informan pokok atau kunci adalah mereka yang mempunyai pengetahun luas dan memberikan informasi secara mendalam dan detail tentang masalah penelitian. Dengan demikian yang menjadi informan pokok atau kunci adalah ketua adat, beserta aparatur desa yang memahami masalah yang diteliti, informasi biasa adalah masyarakat yang berada disekitar lokasi penelitian yang terlibat di dalam proses pelaksanaan upacara mangan ahai fallo.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan alat pendukung yang dapat menyempurnakan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dari lembaga-lembaga resmi seperti kantor desa, kantor kecamatan, dan hasil- hasil penelitian dan berbagai referensi yang relevan dengan permasalahan penelitian yang berupa: jurnal, artikel, buku-buku dan internet. Universitas Sumatera Utara

1.7 Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yang menganalisa tentang upacara mangan ahai fallo. Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data hasil observasi dan wawancara ke dalam tema-tema, kategori-kategori. Proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan mengurutkan hipotesa kerja. Setelah semua data terkumpul selanjutnya dibandingkan serta dicari saling hubungannya. Dengan ini diharapkan akan ditemukan konsep dan kesimpulan yang menjelaskan hasil penelitian yang disusun secara sistematis. Analisa data sebenarnya telah dilakukan mulai dari penyusunan proposal sampai penelitian ini selesai. Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.I. Sejarah Berdirinya Desa Tanjung Raya Berdasarkan informan yang diditemui penulis, pada mulanya daerah ini adalah tanah kosong yang belum dihuni manusia, daerah ini terdapat di Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue. Sebelumnya daerah ini memiliki sejarah asal mula berdirinya. Pertama sekali daerah tersebut dibuka oleh seseorang yang bernama blangoi raja itam pada tahun 1880an blangoi tersebut berasal dari daerah Aceh. Dahulunya daerah tersebut hanya dihuni oleh beberapa kelurga saja yang terdiri dari 10 kepala keluarga KK. Kemudian sudah bertahun-tahun blangoi beserta saudaranya tidak hanya berdiam diri saja, akan tetapi mereka juga mengolah sebagian daerah tersebut menjadi areal persawahan dan sebagian lagi sebagai lahan perladangan, di lahan perladangan mereka sudah menanam seperti menanam cengkeh, pala, rumbia, kelapa serta berkebun-kebun. Dan akhirnya kebun merekapun berhasil. Dari situlah mereka senantiasa mencari tempat untuk berpindah lagi ketempat lain agar mereka dapat membuka lahan tersebut manjadi tambah luas. Dan pada masa itu pendudukpun sudah semakin bertambah. Dengan demikian daerah tersebut mereka beri nama alihakae, daerah ini menjadi sebutan alihakae karena dulunya disamping sebelah kiri maupun sebalah kanan ada sungai. Dan sungai tersebut banyak ditumbuhi pohon berduri, pohon berduri itulah dinamakan alihakae. Kemudian pada tahun 1930an penduduk terus bertambah, pada saat itu mereka dipimpin oleh seorang datok. Akan tetapi mereka Universitas Sumatera Utara tidak tau lagi kapan pimpinan datok berakhir, kemudian kepemimpinan datok dialihkan kepada rukun kampung RK. RK tersebut memimpin kampung dalam waktu beberapa tahun. Kemudian masyarakat yang ada di daerah tersebut merubah nama alihakae menjadi Tanjung Raya. Alasan nama kampung alihakae tersebut menjadi Tanjung Raya, karena dimuara sungai ada teluk dan tanjung yang panjang membujur kelaut itulah dinamakan Tanjung Raya. Pada masa itu kampung tersebut dipimpin oleh seorang kepala dusun pada tahun 1995. kemudian nama dusun diganti menjadi desa yang dipimpin oleh keucik kepala kampung pada tahun 2000 sampai saat ini. Desa ini bernama desa Tanjung Raya memiliki 3 tiga dusun, yaitu Dusun Tapian, Dusun Mata Air, Dusun Terjun. Dari masing-masing dusun memiliki sebutan sendiri oleh masyarakat karena setiap dusun ada sungai, yang ada sungai inilah yang disebut dusun tapian, sedangkan dusun mata air menjadi sebutan mayarakat karena ditempat tersebut terdapat bao mata air, begitu juga hal nya dengan dusun air terjun. 2.2. Lokasi dan Keadaan Alam 2.2.1 Lokasi dan Batas –Batas Wilayah