Sumber dari Dalam Sumber dari Luar Sebagian pengetahuan lokal ternyata ada juga sumber dari luar yang

di Indonesia memiliki pengetahuan lokal tentang bagaimana mengatur kehidupan masyarakat tersebut baik yang berhubungan dengan alam maupun yang berhubungan dengan manusia itu sendiri. Tetapi jika dikaji lebih mendalam tentang sumber pengetahuan lokal masyarakat, maka akan mendapatkan dua pembagian secara umum yaitu sumber pengetahuan yang berasal dari dalam dan sumber pengetahuan yang bersumber dari luar.

4.4.1. Sumber dari Dalam

Kearifan masyarakat Desa Tanjung Raya tentang pengetahuan lokal upacara mangan ahai fallo dilahirkan dari dalam masyarakat itu sendiri sumber tersebut berawal dari akibat terjadinya gagal panen. Salah seorang informan yang bernama Mida, 45 tahun bukan nama sebenarnya menyatakan : Engang matuai upacara mangan ahai fallo niadokan lahan ma’i manjadi senang karano kewajiban ma’i salamo ere ang matuai. Artinya : Setelah upacara mangan ahai fallo telah selesai dilaksanakan, maka hati masyarakat menjadi senang. Implementasi rasa senang mereka sebagai warga tani yaitu mereka dengan berlombah-lombah menguarkan zakat dari hasil panen padi mereka, serta membantu orang lain apabila kebutuhan hidupnya tidak mencukupi. Masyarakat setempat masih memiliki rasa kepedulian yang kuat terhadap sesama mereka. Pengalaman para orang tua dulu ketika ia menanam padi, sebelumnya dia harus tau bagaimana cara melihat tanda-tanda kapan ia mulai turun ke sawah. Kemudian pengalaman ini diturunkan kegenerasi setelah sampai sekarang ini. Universitas Sumatera Utara Pada akhirnya masyarakat setempat mulailah mengenang apa pesan orang tua mereka dulu. Sehingga hal inilah yang membuat masyarakat memilki kesiapan dan kemampuan untuk membaca tanda-tanda padi mereka apabila tidak berhasil. Jadi pengetahuan tentang mangan ahai fallo didapat oleh warga Desa Tanjung Raya berdasarkan pengetahuan dari kejadian yang lalu. Ibarat pepatah mengatakan sebuah musibah pasti ada makna tersirat dan sebagai iktibar yang terkandung di dalamnya, hal ini telah dirasakan oleh warga tani, ketika mereka tidak melaksanakan upacara tersebut dengan baik, maka dengan tidak disadari mereka akan mendapat marabahaya yang menimpah padi mereka nantinya. Karena akibat dari aktivitas para warga tani yang tidak oktimal dalam mengerjakan sawah mereka.

4.4.2. Sumber dari Luar Sebagian pengetahuan lokal ternyata ada juga sumber dari luar yang

dijadikan sebagian acuan. Dalam pengetahuan masyarakat Desa Tanjung Raya yang terkait dengan upacara mangan ahai fallo, yang terdapat disini adalah berupa himbauan agar selalu melestarikan budaya tersebut di masyarakat. Himbauan ini akan disampaikan oleh salah seorang staf aparat desa dari desa tetangga, yang kait dengan pengalaman mereka selama bertani serta bagaimana cara mereka mempeoleh hasil panen yang melimpah cara mereka disini adalah selalu berhati-hati dan tidak mengenal lelah yang penting padi mereka berhasil. Dengan demikian kearifan lokal seperti ini dapat menyelamatkan mereka dari bencana terutama yang nampak ditengah- tengah masyarakat adalah kekacauan. Kekacauan yang dimaksud disini Universitas Sumatera Utara adalah tidak ada lagi rasa kekompakkan diantara mereka sebagai warga tani ketika turun ke sawah untuk menanam padi.

4.5. Tanda-tanda Upacara Mangan Ahai Fallo Dilakukan