3.7. Orang-Orang yang Terlibat dalam Upacara Mangan Ahai Fallo
Pelaksanaan dalam upacara mangan ahai fallo makan padi baru ini dilaksanakan oleh orang-orang yang duduk dilembaga adat Desa Tanjung Raya
seperti Keucik, keujeurun blang, perangkat adat, perangkat hukum, tokoh masyarakat khususnya kaum bapak. Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan
waktu pelaksanaan, peralatan menghias tempat sampai bentuk-bentuk upacara mereka semua yang mengaturnya. Alasan mengapa orang yang duduk dilembaga
adat yang menjadi panitia dalam pelaksanaan upacara mangan ahai fallo adalah karena sudah menjadi aturan adat serta orang-orang tersebut lebih berpengalaman
terutama yang lebih berpengaruh disini adalah seorang keujeurun blang tanpa dia acara tidak akan bisa dimulai. Sesuai yang dikatakan oleh bapak supardi:
“Atta-atta singan tumataeng diselah singa mangatur jalanne upacara mangan ahai fallo dan ditolong oleh atta-atta singa matua, alim ulama,
karena ini sudah menjadi ketentuan adat”.
Artinya: “Orang-orang yang duduk diadatlah yang mengatur jalannya upacara
mangan ahai fallo dan dibantu oleh orang-orang tua serta alim ulama karena ini sudah menjadi ketentuan adat”.
Dari masing-masing yang terlibat mempunyai peran tugas tersendiri dalam pelaksanaan mangan ahai fallo. Tugas keujeurun blang dalam upacara mangan
ahai fallo adalah yang memimpin jalannya upacara. Dari awal samapai berakhir upacara mangan ahai fallo ini sangat ditentukan oleh keujeurun blang, sebelum
pak keujeurun blang datang ketempat acara, maka acara mangan ahai fallo belum bisa dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan keucik tidak mempunyai andil dalam upacara mangan ahai fallo ini dia hanya sebagai orang yang diundang untuk menyaksikan bahwa
sahnya mangan ahai fallo ini sudah terlaksana. Begitu juga halnya dengan perangkat adat yang lain, mereka datang ke acara tersebut untuk menyaksikan
bahwa upacara mangan ahai fallo dapat berjalan dengan baik. Karena yang ikut serta dalam upacara tersebut senantiasa memeriahkan dengan semangat.
Disamping itu, Najir Mesjid sebagai Imam diberikan kepercayaan dalam membacakan doa dalam pelaksanaan upacara mangan ahai fallo. Isi doa yang
dibacakan oleh imamalim ulama adalah berkaitan dengan ucapan terimakasih dan rasa syukur kepada Allah SWT agar panen berikutnya mendapat hasil yang lebih
dari sekarang. Serta diberikan kesehatan dan dijauhkan dari bala bencana agar bisa menjalankan aktifitas bertani di sawah.
Masyarakat juga mempunyai peran dalam pelaksanaan upacara mangan ahai fallo ini untuk memeriahkan upacara tersebut dengan menampilkan beberapa
lagu daerah yang diiringi oleh gendang, gendang ini merupakan salah satu faktor penting dalam upacara mangan ahai fallo tersebut.
Dalam pelaksanaan upacara mangan ahai fallo seluruh masyarakat diharuskan hadir ke dalam acara tersebut, karena sudah merupakan suatu
ketentuan adat di Desa Tanjung Raya baik anak kecil maupun orang tua semua harus ikut. Sesuai dengan pepatah adat menyatakan :
“Masyarakat masarek nituntut besang supayo mangan ahai fallo dapek tarasokan secara bersamo-samo”.
Dalam pepatah tersebut jelas sekali bahwa masyarakat diharuskan datang
supaya dapat merasakan hasil padi baru secara bersama-sama”.
Universitas Sumatera Utara
Selain dihadiri oleh masyarakat desa setempat, upacara mangan ahai fallo tersebut juga dihadiri oleh para undangan dari desa terdekat, seperti keucik, dari
dinas pertanian, dan bahkan dihadiri oleh Camat. Karena upacara mangan ahai fallo tersebut merupakan upacara adat yang berlangsung meriah dan didalamnya
mengandug nilai-nilai religi yang sangat tinggi, dengan adanya upacara ini masyarakata bisa saling bertukar pikiran mengenai tata cara yang baik turun ke
sawah baktinafa.
6
a. Adanya seorang pembawa acara.
3.8. Pelaksanaan Upacara Mangan Ahai Fallo Dalam proses pelaksanaan upacara mangan ahai fallo ini biasanya dihadiri
oleh seluruh masyarakat warga tani, anggota masyarakat yang hadir diacara ini harus turut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya. Karena orang yang datang
diacara mempunyai hak dan kewajiban yaitu dalam hal memeriahkan dengan penampilkan tarian-tarian, dan gambus yang dibawakan oleh ibu-ibu dari desa
setempat. Adapun susunan acara mangan ahai fallo yaitu:
Protokol adalah orang yang memandu acara dari awal sampai selesai. Protokol ini sangat berperan penting dalam acara ini, karena tanpa adanya
seseorang yang memandu dalam acara, maka upacara mangan ahai fallo tidak bisa berjalan dengan semestinya. Karena semua berada ditangannya
baik dalam susunan acara maupun yang lainnya, seperti menampilkan
6
Baktinafa artinya turun ke sawah.
Universitas Sumatera Utara
orang yang akan membacakan ayat suci Al-Quran oleh tilawah sampai penutupan acara yaitu pembacaan doa oleh alim ulama.
b. Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh tilawah.
Pembacaan ayat suci Al-Quran merupakan hal yang paling penting ini dilakukan pada awal pembukaan acara, karena adanya pembacaan suci Al-
Quran para undangan dan masyarakat setempat dapat mendengarkan dan memahami apa yang dibaca oleh tilawah tersebut, dapat membuka hati.
Agar dalam hidup selalu bersyukur dan mengingat Allah. Dengan bunyi Surat Ali-imran ayat 102-108, alasan kenapa ayat ini yang dibacakan
karena, menurut kepercayaan masyarakat ayat inilah yang lebih bermakna yang terkait dengan syukur nikmat atas hasil panen padi. Jadi ayat ini tidak
boleh digantikan dengan membacakan ayat yang lain. Sebab pengertian ayat ini memiliki arti tersendiri.
Pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang akan dibacakan oleh Indera Sakti.
Universitas Sumatera Utara
c. Kata-kata sambutan oleh ketua kelompok tani atau disebut sebagai
Keujeurun blang atau keucik blang. Kata-kata sambutan oleh Pak keujeurun blang yang menyampaikan kata-
kata selamat datang ke pada para peserta undangan dan aparat Desa. kemudian mengucapkan kata-kata penghormatan, yang saya hormati pak
Radian sebagai kepala Desa Tanjug Raya, penghormatan saya kepada bapak mukeum Tala Bano beserta aparatnya, penghormatan saya kepada
pak Camat Teluk Dalam yang telah bersedia hadir dalam acara mangan ahai fallo, perhormatan saya kepada Pak imam beserta stafnya. Yang saya
hormati para undang dari dinas pertanian, penghormatan saya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang berturut hadir dalam mangan ahai fallo.
supaya dengan adanya acara ini muda-mudahan bagi yang mengikutinya mendapat pengetahuan dari apa yang disampaikan, baik dari saya sebagai
keujeurun blang maupun dari yang lainnya. dan sekaligus meminta maaf selama memimpin blang sawah, mungkin banyak kesalahan yang
membuat perasaan anggota menjadi tidak enak oleh karena itu kejeurun blang memintah maaf dengan setulusnya kepada anggota tani. Serta
menyampaikan masalah upah blang yang akan kenakan satu kepala keluarga senyak 6 enam bambu.
Universitas Sumatera Utara
Gbr.1.1
Keujeurun Blang, yang menyampaikan kata-kata sambutan.
d. Kata-kata arahan dan bimbingan yang disampaikan oleh salah satu dari dinas
pertanian. Kata-kata arahan dan bimbingan dari dinas pertanian, yang disampaikan
bahwa dalam mengerjakan sawah agar selalu giat dan jangan bermalas- malasan. Kata bapak dari dinas pertanian saya dan para anggota saya, kami
bersedia membantu desa ini, terutama memberikan traktor, pestisida, dan pupuk. Oleh karena itu kami harapkan kepada para warga tani di Desa
Tanjung Raya, dalam hal keperluan pertanian segera diusulkan kepada kami. Kami dari dinas pertanian berharap supaya di desa ini menjadi desa penghasil
beras yang banyak. Teks dapat dilihat pada lampiran . e.
Kata-kata nasehat dan pandangan oleh kepala desa keucik Kata-kata nasehat dan pandangan oleh kepala desa, yang disampikan kepada
masyarakat warga tani agar tetap semangat dalam mengolah sawahnya dengan
Universitas Sumatera Utara
baik, dan jangan menyerah sebelum berusaha. Teks dapat dilihat pada lampiran
f. Tampilan selingan dari ibu-ibu
Selingan dari ibu-ibu, dengan menyayikan lagu daerah yang diiringi dengan gendang gambus. Tampak seperti gambar dibawah ini:
Gbr.1.2
Penyayi Gambus pada upacara
Tari-tarian dari anak-anak
Gbr.1.3 Anak-anak Yang ikut berpartisipasi menyemarakan
upacara mangan ahai fallo
Universitas Sumatera Utara
g. Doa sesuai dengan agama Islam
Doa yang dibacakan disini tercantum dalam surat Ali-imran ayat 191-194. Dan surat Ibrahim ayat 37-41. Arti dari pembacaan doa tersebut berisi,
dijauhkan dari marabahaya, serta diberikan kesehatan, dimudakan rizeki. Doa, kegiatan berdoa ini dipimpin oleh seorang ulama yang hadir
dalam upacara tersebut. berdoa ini bertujuan untuk memohon dan ucapan terimakasih kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan kepada
masyarakat Desa Tanjung Raya yang berupa hasil panen yang melimpah yang dapat membantu kebutuhan hidup mereka, serta diminta agar diberikan
kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat karena setelah acara mangan ahai fallo nantinya mereka akan bersama-sama turun ke sawah kembali.
Setelah berdoa, dilanjutkan dengan acara yang terakhir yaitu makan bersama yang diikuti oleh seluruh masyarakat dan para undangan dari desa
tetangga maupun para undangan dari pertanian. Makan bersama ini mengandung makna persatuan dalam masyarakat. Makanan yang dihidangkan
dalam acara ini berupa nasi dengan lauk pauknya, serta pulut, yang dimakan bersama oleh para tamu dan masyarakat yang hadir dalam upacara tersebut.
setelah makan bersama masyarakat saling bersalam-salaman antar sesama dan saling memintak maaf atas semua khilafan yang pernah dilakukan
sebelumnya. h.
Makan bersama. Makan bersama ini biasanya diikuti oleh semua hadirin yang datang pada saat upacara berlangsung. Makanan tersebut dibawa oleh masing-
masing warga desa dan aparat desa. Aparat desa menyediakan sebagian kecil
Universitas Sumatera Utara
saja, dan makanan tambahan yang dibawa oleh warga tani yang lainnya.. Tujuan makan bersama ini adalah sebagai syarat untuk menyatukan
kekompakan masyarakat sesama warga tani yang akan melangsungkan turun sawah.
Gambar 1.4 tampak kesibukan warga yang sedang makan bersama
3.9. Makan Bersama.