menunjukkan bahwa negar-negara tidak dapat kecuali apabila menurut keadaan yang ditentukan sedemikian rupa memperlakukan mereka yang bukan warga Negara
dengan suatu cara yang melanggar hak-hak fundamentak mereka. Pernyataan berikut ini dikemukakan oleh Komisi hak Asasi Manusia PBB yang bertanggung jawab
mengawasi penerapan Konensi Internasional mengenai Hak-Hak Sipil dan Politik, sebagai berikut:
109
b. Hak Meninggalkan dan Kembali ke Sebuah Negara
“ Orang asing memiliki suatu hak hidup yang melekat pada dirinya, hak untuk mendapat perlindungan hukum, dan tidak dihukum secara sewenang-wenang. Orang
asing hendaknya tidak dianiaya atau mendapat perlakuan kejam, tidak berkeperimanusiaan atau mendapat perlakuan yang merendahkan atau dihukum, tidak
diperbudak atau diperhamba. Orang asing memiliki hak kebebasan penuh dan keamanan pribadi. Jika mendapat hukuman
secara sah, hendaknya mereka dihukum dengan berkeperikemanusiaan dan martabat mereka yang inheren
hendaknya dihormati: Orang asing dapat dipenjarakan karena tidak memenuhi suatu kewajiban perjanjian. Mereka memiliki hak bebas melakukan kegiatan dan bebas
memilih tempat tinggal, mereka bebas meninggalkan negaranya. Kedudukan orang asing di depan pengadilan dan peradilan adalah sama, dan berhak untuk diperiksa
secara adil oleh suatu peradilan yang independen dan tidak memihak yang ditetapkan oleh hukum dalam menentukan suatu tuntutan pidana atau hak dan kewajiban pada
suatu gugatan hukum. Orang asing tidak tunduk pada hukum pidana retrospektif dan berhak atas pengakuan dihadapan hukum. Mereka tidak mendapat gangguan
sewenang-wenang atau yang melanggar hukum terhadap privasi, keluarga, rumah atau korespondensi. Mereka memilki hak kebebasan berpikir, nurani, dan beragama
dan hak berpendapat dan berekspresi. Orang asing memiliki hak berkumpul secara aman dan hak berserikat. Mereka memilki hak menikah papa usia yang
diperkenankan. Anak-anak orang asing berhak mendapat perlindungan atas status mereka sebagai kaum minoritas. Dalam perkara dimana orang asing merupakan
minoritas sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dalam komunitas dengan anggota kelompok lain, hendaknya hak mereka diakui untuk menikmati kebudayaan mereka
sendiri, untuk mengimani dan melaksankan agama mereka sendiri dan menggunakan bahasa mereka sendiri. Orang asing berhak atas perlindungan hukum yang setara.
Hendaknya tidak ada diskriminasi antara orang asing dengan warga Negara dalam pelaksanaan hak-hak ini. Hak-hak orang asing ini hanya memenuhi syarat menurut
keterbatasan dan sah menurut aturan ini”.
Deklarasi Universal mengenai hak-hak asasi manusia menyatakan bahwa, “ Setiap orang berhak untuk meninggalkan negaranya”. Dalam kenyataan, pembatasan
109
US DOJ- ICITAP, Loccit, hal 64.
terhadap hak-hak untuk meninggalkan Negara diberlakukan pada sejumlah kategori orang tertentu, seperti kaum minoritas dan para nara pidana. Setiap pembatasan
terhadap hak ini harus memenuhi persyaratan berikut ini: 1.
Pembatasan tersebut diatur atau sesuai hukum. 2.
Tujuan pembatasan tersebut harus masuk dalam kategori yang diterima secara umum berkaitan dengan keamanan nasional dan tatanan umum,
dan moral masyarakat. 3.
Pembatasan tersebut hendaknya tidak diskriminatif atas dasar larangan tertentu, termasuk jenis kelamin.
Dengan kata lain, bahkan apabila sebuah Negara mampu mengemukakan alasan bahwa langkah-langkah yang diambil itu perlu dan proporsional sesuai tujuan yang
ditetapkan, maka Negara tersebut juga harus mampu menunjukkan bahwa larangan itu bersifat non-diskrimatif.
Dan mengenai orang-orang yang mengalami trafiking manusia, untuk kemabli ke negaranya, dalam Deklarasi Universal mengenai Hak-Hak Asasi Manusia
menegaskan bahwa “Setiap orang berhak untuk…kembali ke negaranya”. Kesepakatan internasional yang dituangkan dalam konvensi mengenai hak-hak sipil
dan politik mengemukakan bahwa: “Tidak seorangpun dapat dicabut haknya secara sewenang-wenang untuk masuk ke negerinya sendiri”. Beberapa hak lainnya yang
diakui secara internasional, seperti larangan pengasingan dan larangan pengusiran warga Negara memberikan dukungan lebih lanjut bagi setiap orang untuk memilki
hak kembali ke negerinya sendiri.
4. Perdagangan Manusia dan Konvensi Internasional tentang Penghapusan