1 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlakusurut adalah Hak Asasi Manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. 2 Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apaun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminasi itu.
j. Pasal 28 J :
1 Setiap orang wajib menghormati Hak Asasi Manusia orang lain dalam tertb kehidupan bermayarakt, berbangsa, dan bernegara.
2 Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
k. Pasal 31 : 1 Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.
3. Perdagangan Manusia dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa perdagangan manusia atau trafiking terhadap manusia sebagai tindak pidana, sesungguhnya telah diatur didalam
system hukum positif Indonesia, anatar lain pada Pasal 297 KUHP tentang perniagaan perempuan dan anak laki-laki yang belum dewasa, Pasal 324 KUHP
tentang perniagaan budak belian, serta di beberapa pasal yang memberikan ancaman pidana bagi para pelaku tindak pidana perniagaan atau perdagangan orang. Karena
unsur-unsur perbuatan pidana perdagangan manusiayang terdapat pada definisi
trafiking dalam instrument internasional Protokol Palermo juga diatur di dalam pasal-pasal KUHP dan berbagai peraturan perundangan Indonesia lainnya terkait
trafiking manusia yang memuat ketentuan ancaman pidananya. Dari aspek hukum pidana, semua tindakan sebagaimana disebutkan diatas
memenuhi unsur-unsur perbuatan pidana yang dapat dipahami dan dikategorikan sebagai tindak pidana trafiking manusia yang diatur di dalam sistem hukum pidana
Indonesia. Dalam KUHP mengenai perdagangan manusia ini diatur yaitu:
100
a. Pasal 297 KUHP : “ memperniagakan perempuan dan memperniagakan anak
laki-laki yang belum dewasa dihukum penjara selama-lamanya 6 enam tahun” b.
Pasal 324 KUHP : “ Barang siapa dengan ongkos sendiri atau ongkos orang lain menjalankan perniagaan budak belian atau dengan sengaja turut campur dalam
segala sesuatau itu, baik dengan langsung maupun tidak langsung dihukum penjara selamanya 12 tahun”.
Dalam pasal 297 KUHP ini telah secara eksplisit dikatakan mengenai perdagangan orang dan perdagangan manusia merupakan suatu yang telah
dikriminalisasi namun tidak dikatakan mengenai definisi trafiking atau perdagangan manusia ini.
Beberapa pasal dalam KUHP yang juga berhubungan dan dapat digunakan untuk menindak pelaku tindak pidana perdagangan manusia antara lain ialah:
101
a. Pasal 285 yang berbunyi :
“ Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia, dihukum karena memperkosa dengan hukuman
penjara selama-lamanya dua belas tahun”
100
, http:www.stoptrafiking.or.id, Opcit Meredam Kejahatan ’Trafficking. Diakses tanggal Juni 2010.
101
http:rezalubis.blogspot.com, Trafiking Ditinjau Dari KUHP, diakses tanggal 6Juni 2010.
Banyak jalan yang menjadikan suatu perkosaan itu terjadi. Dalam perdagangan manusia, biasanya yang sering terjadi ialah pembantu rumah tangga yang diperkosa
oleh majikan karena keadaan dimana pekerja tersebut tinggal dirumah majikan. b.
Pasal 287 KUHP yang berbunyi : Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita diluar perkawinan, diketahuinya atau
sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk dikawin, diancam pidana dengan
selama-lamanya 9 tahun. c.
Pasal 289 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang
melakukan atau membiarkan dilakukan pada dirinya perbuatan cabul, dihukum karena merusak kesopanan dengan hukuman penjara selama-lamanya Sembilan
tahun” Perbatan cabul ialah sebagai perbuatan melanggar perasaan malu seksual atau segala
perbuatan yang melanggar kesusilaan atau kesopanan. d.
Pasal 296 KUHP yang berbunyi : “ Barang siapa yang pencahariannya atau kebiasaanya yaitu dengan sengaja
mengadakan atau memudahkan perbuatan cabull dengan orang lain dihukum penjara selam-lamanya satu tahun empat bulan”.
e. Pasal 328 KUHP yang berbunyi :
“ Barang siapa melarikan orang dari tempat kediamannya atau tempat tinggalnya sementara dengan maksud melawan hak akan membawa orang itu dibawah
kekuasaan sendiri atau dibawah kekuasaan orang lain atau akan menjadikan dia jatuh terlantar, dihukum karena melarikan orang, dengan hukuman penjara selama-lamanya
dua belas tahun”.
f. Pasal 329 KUHP yang berbunyi :
“ Barang siapa dengan sengaja dengan melawan hak membawa orang ke tempat lain daripada yang dijanjikan, yaitu orang yang telah membuat perjanjian untuk
melakukan sesuatu pekerjaan dalam sesuatu tempat yang tentu, dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun”.
g. Pasal 336 KUHP yang berbunyi :
“ Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan barang siapa mengancam dengan kekerasan terhadap orang atau barang secara terang-terangan
dengan tenaga bersama, dengan suatu kejahatan yang menimbulkan bahaya umum bagi keamanan orang atau barang, atau dengan perkosaan atau perbuatan yang
melanggar kesusilaan, dengan suatu kejahatan terhadap nyawa, dengan penganiayaan berta atau dengan pembakaran”.
h. Pasal 351 KUHP yang berbunyi :
Ayat 1 : ” Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
Ayat 2 : “ Jika perbuatan mengakibatkan luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun”.
i. Pasal 378 KUHP yang berbunyi :
“Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama hukum palsu atau martabat palsu, dengan
tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.
j. Pasal 506 KUHP yang berbunyi :
“ barang siapa sebagai mucikari mengambil untung dari pelacuran perempuan, dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan”.
4. Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia