Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

1. Pasal 1 ayat 2: Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari perlakuan: a. Diskriminasi b. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual c. Penelantaran d. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan e. Ketidakadilan f. Perlakuan salah lainnya 2. Pasal 83 yang berbunyi: “ Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 dan paling sedikit Rp. 60.000.000,00. 3. Pasal 88 yang berbunyi: “ setiap orang yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahundanatau denda paling banyak Rp. 200.000.000,00.

6. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Telah kita ketahui bahwa agen pengirim tenga kerja juga dapat menjadi pelaku dalam adanya perdagangan manusia. Tidak dipungkiri bahwa masyarakat kita banyak yang bekerja keluar negeri sebagai buruh dan oleh karena itu maka lahirlah undang- undang ini guna melindungi para perempuan dan anak dari eksploitasi agen perekrutnya. 104 Chairul Bariah, Opcit, hal 38. Dalam undang-undang ini yang mempunyai relevan dengan perdagangan manusia ialah: 105 1. Pasal 29 yang berbunyi: “ PJTKI dilarang menempatkan TKI pada pekerjaan yang melanggar kesusilaan”. 2. Pasal 33 yang berbunyi: “ Setiap calon TKI harus berusia minimal 18 tahun, kecuali peraturan Negara tujuan menentukan lain”. 3. Pasal 42 yang berbunyi : “ PJTKI wajib mengikutsertakan calon TKI daam program asuransi perlindungan TKI”. Tidak hanya ini, peraturan perundang-undang lain yang berkaitan dengan perdagangan manusia ini antara lain ialah: 106 a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan; c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan; d. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; e. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian; f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM; g. Undang-undang Nomor 5 tahun 2009 Tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Terorganisasi h. Undang-undang Nomor 14 tahun 2009 Tentang Pengesahan Protocol to Prevent, Surpress and Punish Traffiking in Persons, Especially Women and Children, Supllementing the United Nations Convention Against Transnational Organized 105 www.scribd.com, Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004, pdf, diakses tanggal 3 Maret 2010. 106 Chairul Bariah, Opcit, hal 36. Cime Protocol untuk Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang Terutama Perempuan dan Anak-Anak, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasioanl Terorganisasi. i. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Perdagangn Perempuan dan Anak; j. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Eksploitasi Seksual; k. Keputusan Menteri Nomor KEP-204MEN1999 tentang Penempatan Tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri; l. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penghapusan Perdagangan perempuan dan Anak

B. Trafiking di dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 UUPTPPO