penipuan atau
penyalahgunaan kekuasaan
atau penyalahgunaan
posisi rentan atau
penjeratan utang atau
memberi bayaran atau
manfaat sehingga
memperoleh persetujuan dari
orang yang memegang
kendali atas orang lain
tersebut perbuidakkanpraktik
serupa perbudakan
Sumber : http:www. Stoptrafiking.or.id, Definisi Trafiking, Diakses tanggal 3 Maret 2010.
Dalam table ini dapat dilihat bahwa yang dimaksudkan ialah apabila salah satu saja unsur dari tiap-tiap kolom terpenuhi maka hasilnya ialah trafiking atau perdagangan
manusia. Adanya persetujuan dari korban tidaklah relevan untuk diperhitungkan atau dipertimbangkan sebagai salah satu unsur yang harus ada atau dipenuhi.
F. Metodologi Penelitian
Penulis dalam penulisan skripsi ini yang berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Trafiking di Indonesia Dikaitkan dengan Konteks Hukum Internasional” menggunakan
metode penelitian yang mana antara lain dengan langkah yaitu:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam hal ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum Normatif sering pula disebut sebagai penelitian hukum
doktrinal yaitu penelitian terhadap apa yang dikonsepkan sebagai apa yang tertulis di dalam peraturan perundang-undangan atau norma dan kaidah khususnya dalam hal ini
bagaimana pengaturan terhadap perdagangan manusia secara nasional dan internasional.
75
2. Sumber Data
Dalam penelitian hukum normatif data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder ialah data yang diperoleh oleh orang lain atau organisasi yang telah
atau sudah pernah mengelola sebelumnya. Dalam hal ini data sekunder terdiri dari: a.
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang antara lain seperti :
1. Pancasila 2. UUD 1945
3. Ketetapan MPR 4. Bahan hukum yang tidak dikodifikasi
5. Yurisprudensi 6. Traktat
Dalam hal ini, salah satu bahan hukum primer dalam penelitian ini ialah KUHP, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
75
Muslan Abdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, UMM Press, 2009, hal. 127
Perdagangan Orang, Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 dan Peraturan Perundang-undangan
lainnya. b.
Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan
hukum primer seperti hasil karya ilmiah dan hasil penelitian. c.
Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder seperti table, kamus dan sebagainya.
3. Metode Pengumpulan Data
Materi dalam penulisan skripsi ini diambil dari data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari berbagai literatur atau Penelitian Kepustakaan yang berkaitan dengan
perdagangan manusia ini. 4.
Analisis Data Dalam penulisan skripsi ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan
intepretasi otentik yaitu dengan cara mendeskripsikan, mensistematisasi, dan mengevaluasi tentang keadaan dan pengaturan trafiking dalam peraturan-peraturan yang
mengatur masalah perdagangan manusia khususnya wanita dan anak.
G. Sistematika Penulisan