Analisa Histogram Analisa Pareto Diagram Analisa Scatter Diagram

BAB VI ANALISA DAN EVALUASI

6.1. Analisa

6.1.1. Analisa Histogram

Berdasarkan pengecekan kerusakan yang telah dilakukan dengan menggunakan Histogram, dapat dilihat bahwa frekuensi kerusakan yang paling besar terjadi adalah adanya gelembung udara, kemudian diikuti oleh warna yang tidak seragam. Dan kerusakan terkecil adalah adanya kotoran. Di bawah ini adalah gambar histogram kerusakan RSS 1. Histogram Kerusakan RSS I Lembar 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 X 1 X 2 X 3 Je nis Ke rusakan J um la h K e r us a ka n Gambar 6.1. Histogram Kerusakan RSS 1 Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Analisa Pareto Diagram

Dari diagram pareto dapat dilihat persentase kerusakan, Persentase kerusakan RSS 1 dapat dilihat di bawah ini, yaitu: 1. X 1 = 1.5583.178 x 100 = 49,02 2. X 2 = 9293.178 x 100 = 29,23 3. X 3 = 6913.178 x 100 = 21,74 Persentase kerusakan RSS 1 dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut ini: Tabel 6.1. Pengurutan Jumlah Kerusakan RSS 1 Jenis Kerusakan Total Kerusakan Lbr Persentase Kerusakan Persentase Kerusakan Kumulatif X 1 1.558 49,02 49,02 X 2 929 29,23 78,26 X 3 691 21,74 100 Dan diagram pareto terlihat pada Gambar 6.2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.2. Pareto Diagram Dari diagram pareto, kerusakan yang dominan terjadi adalah adanya gelembung udara dengan 1558 lembar kerusakan dalam 1 bulan, diikuti oleh warna yang tidak seragam dengan keruskaan 929 lembar dalam 1 bulan, Sedangkan kerusakan terkecil adalah adanya kotoran dengan 691 lembar kerusakan. Ini berarti kerusakan karena adanya gelembung udara menjadi perhatian utama dalam perbaikan yang akan dilakukan.

6.1.3. Analisa Scatter Diagram

Korelasi antara adanya gelembung udara dan warna yang tidak seragam dari scatter diagram dapat dihitung dimana jika korelasi positif berarti hubungannya antara adanya gelembung udara dan warna yang tidak seragam besar, jika korelasinya 0 maka tidak ada hubungan, dan jika korelasinya negatif X 1 X 2 X 3 1400 800 1000 1200 2000 2400 20 40 60 80 100 1558 929 691 200 400 600 1600 1800 2200 70 50 30 10 90 Jenis Cacat Universitas Sumatera Utara berarti kerusakan RSS 1 tersebut mempunyai hubungan yang kecil . Korelasi r dihitung dengan menggunakan rumus: ] ] [ ] [ 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N x X X N Y X XY N r xy Dari rumus diatas maka korelasi antara adanya gelembung udara dan warna yang tidak seragam yang dibandingkan adalah sebagai berikut { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = { } { } 2 2 929 27937 31 1558 78482 31 929 1558 46698 31 − × − × × − × = xy r r xy = 0,0625 Dari perhitungan diatas diperoleh nilai korelasi yaitu 0,0625 berarti korelasinya kecil, kerusakan karena adanya gelembung udara mempengaruhi kerusakan warna yang tidak seragam. Dari korelasi masing–masing kerusakan ini dapat dilihat bahwa kerusakan adanya gelembung udara memiliki hubungan yang kecil dengan kerusakan warna yang tidak seragam.

6.1.4. Analisa Cause and Effect Diagram