Tools” yang berupa diagram pareto, diagram sebab akibat, histogram, peta kendali, diagram pencar, grafik dan lembar periksa. “Laksanakan” berarti
melaksanakan rencana tersebut. “Periksa” berarti memeriksa apakah telah menghasilkan penyempurnaan yang didambakan dan “tindakan” berarti mencegah
terulangnya kembali dan melembagakan penyempurnaan sebagai panutan baru. Siklus RLPT berputar terus-menerus. Segera setelah tercapai penyempurnaan, hal
itu menjadi standar untuk ditantang dengan rencana baru demi penyempurnaan lebih lanjut. Proses Kaizen dinyatakan sebagai titik puncaknya
5
.
3.8. Kaizen dan Pengendalian Mutu Terpadu PMT
PMT mengalami perubahan dan penyempurnaan berkesinambungan dan tidak pernah sama dari hari ke hari. Misalnya alat statistik Seven Tools yang
sangat dibutuhkan dan dipakai secara luas oleh gugus kendali mutu, insinyur dan manajemen. Belum lama ini “Seven Tools” telah ditambah dengan “New Seven
Tools” yang dipakai untuk memecahkan masalah yang lebih rumit seperti pengembangan produk baru, penyempurnaan mutu, dan pengurangan biaya.
Penerapan baru dikembangkan hampir setiap hari. PMT di Jepang adalah gerakan yang dipusatkan pada penyempurnaan
kegiatan manajer pada semua tingkat. Oleh sebab itu, gerakan ini khusus menangani :
− Pemastian Mutu.
− Pengurangan biaya.
5
Nasution, M. Nur., Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Universitas Sumatera Utara
− Memenuhi jatah produksi.
− Memenuhi jadwal pengiriman.
− Keamanan.
− Pengembangan produk baru.
− Peningkatan produktivitas.
− Manajemen pemasok.
Akhir- akhir ini, PMT telah memasuki bidang pemasaran, penjualan, maupun jasa. Selain itu PMT menangani urusan manajemen seperti
pengembangan organisasi, manajemen fungsional silang, penyebaran kebijakan, dan penyebaran mutu. Dengan kata lain, manajemen telah memakai PMT sebagai
alat untuk menyempurnakan kegiatan menyeluruh. Cara untuk menerapkan kaizen hampir tidak terbatas. Tetapi cara terbaik
ialah dengan menerapkan pengendalian mutu terpadu PMT. Konsep PMT di Barat sering ditafsirkan sebagai bagian dari aktivitas Kendali Mutu KM dan
dianggap sebagai tugas dari insinyur KM.
3.9. Perencanaan Perbaikan Mutu
Aplikasi pendekatan ilmiah untuk memperbaiki kualitas meliputi karakteristik sebagai berikut :
1 Menggunakan seven tools sebagi alat pemecahan masalah yang ada di lantai produksi.
2 Penggunaan Plan-Do-Check-Action Cycle untuk membantu usaha perbaikan, mendorong perbaikan kontinu dan memacu proses belajar organisasi.
Universitas Sumatera Utara
3 Penggunaan data empirik untuk mengembangkan pengetahuan, membantu proses pengambilan keputusan dan menentukan efektivitas perubahan terhadap
performance. 4 Daripada menemukan dan memperbaiki kesalahan masa lampau, lebih baik
melakukan prediksi dan memperbaiki performance yang akan datang
6
.
6
Purnomo Hari, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN