6.2. Evaluasi
6.2.1. Evaluasi Histogram
Dari hasil histogram kerusakan terbesar adanya gelembung udara dan warna yang tidak seragam dengan 1558 lembar dan 929 lembar sehingga harus
dilakukan perbaikan dari segala aspek dimana frekuensi kesalahan yang terjadi dapat dikurangi. Besarnya jumlah kerusakan karena adanya gelembung udara dan
warna yang tidak seragam cenderung adalah karena faktor manusia dan bahan baku yang digunakan.
6.2.2. Evaluasi Pareto Diagram
Dari Pareto Diagram terlihat bahwa kumulatif kesalahan terbesar terdapat pada kerusakan karena adanya gelembung udara sebesar 49,02 . Oleh karena itu
untuk perbaikan hanya difokuskan pada kerusakan karena adanya gelembung udara tersebut kerusakan ini memuat elemen kerja pencampuran material. Hal ini
disebabkan oleh faktor manusia yang kurang teliti dalam melakukan pelaksanaan prosedur pengolahan pemasukan material ke mesin pengadukan.
6.2.3. Evaluasi Scatter Diagram
Berdasarkan perhitungan korelasi kerusakan didapat bahwa perhitungan korelasi kerusakan karena adanya gelembung udara dan warna yang tidak seragam
yang dibandingkan adalah sebesar 0,0625 ini berarti kerusakan karena adanya gelembung udara mempengaruhi kerusakan warna yang tidak seragam, walaupun
kemungkinannya kecil.
Universitas Sumatera Utara
6.2.4. Evaluasi Cause and Effect Diagram
Evaluasi untuk cause and effect diagram adalah perbaikan beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut yaitu manusia, peralatan, metode kerja,
lingkungan, dan bahan bakunya. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada kerusakan karena adanya gelembung udara, penyebab kesalahan paling dominan
yaitu kesalahan pemasukan material sehingga perlu dilakukan suatu evaluasi yakni dengan melatih keterampilan operator supaya memiliki ketelitian yang baik
dalam melakukan pemasukan material yang benar yang dapat memperkecil atau menghilangkan kerusakan yang mungkin terjadi.
1. Kerusakan karena adanya gelembung udara disebabkan karena kurangnya
ketelitian dan ketrampilan yang dimiliki operator, metode kerja yang tidak terencana sehingga operator membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan
produk, lingkungan kerja yang kurang mendukung seperti panas dan bising serta bau sehingga dapat mengganggu konsentrasi operator, serta peralatan
yang terbatas. 2.
Kerusakan warna yang tidak seragam disebabkan oleh bahan baku yang digunakan memiliki kualitas yang kurang baik, peralatan yang digunakan
sangat terbatas, metode kerja yang digunakan tidak memiliki prosedur kerja yang teratur, operator yang kurang serius dan kurang teliti, serta lingkungan
kerja yang kurang mendukung seperti bising dan panas serta bau. 3.
Kerusakan karena adanya kotoran seperti abu yang disebabkan karena kurangnya ketelitian dan keterampilan yang dimiliki operator, peralatan yang
kotor, metode yang kurang teratur, dan lingkungan yang kurang bersih.
Universitas Sumatera Utara
6.3. Usulan Perencanaan Perbaikan