7.Kota Shimane di Prefektur Shimane dengan desa Mas di Ubud, Bali a. Kota Misato
Kota Misato di Prefektur Shimane menjalin hubungan kota kembar dengan Desa Mas di Ubud, bali. Kota Misato merupakan perpaduan dari Kota Ochi dan desa
Daiwa. Prefektur Shimane menempati posisi kedua sebagai prefektur yang paling sedikit penduduknya di Jepang. Terletak disepanjang garis pantai Laut Jepang, dan
sebagian berupa rangkaian pegunungan. Prefektur ini masih terselubung hutan sebanyak 80 persen dari seluruh luasnya. Peernakannya cukup berkembang baik.
Daging sapi Shimane adalah produk terkenal di Jepang. Danau Shinji, matsue Vogel Park, Puri Matsue merupakan beberapa lokasi terkenal Shimane.
Di kota Izumi di prefektur ini terdapat kuil yang bernama Kuil Izumo Taisha, sebuah Kuil Shinto tertua di Jepang. Dalam mitos Jepang terdapat cerita pendirian
kuil tua ini, namun awal kuil ini belum dapat dipastikan karena belum ada bukti-bukti yang memadai untuk mengetahui sejarahnya. Menurut buku yang ditulis pada
pertengahan abad 10, bangunan utama kuil ini tingginya 48 meter. Banguan utama yang sekarang didirikan pada tahun 1744 sebanyak 24 meter. Ada juga sebuah
legenda yang berasal dari kuil ini. Konon, seorang pemain kabuki pertama pernah menjadi medium bagi roh di kuil ini. Setelah itu di hijrah ke Kyoto menjadi penari
kabuki dan terkenal disitu. Tokoh ini memang nyata. Dia lahir di Matsue di Shimane pada akhir abad 16.
b. Desa Mas di Ubud Bali
Ubud, yang terletak di kabupaten Gianyar, menawarkan wisata seni dan budaya untuk pengunjungnya.Semenjak wisata di Bali booming, kawasan Ubud pun
berkembangan menjadi sentra untuk hasil kerajinan seni di Bali mulai dari ukiran
Universitas Sumatera Utara
kayu, kerajinan emas dan perak, lukisan dan seni lainnya. Kehidupan budaya lokal Bali pun masih dijaga kuat di sini.Tidak heran, di kawasan Ubud banyak dijadikan
sebagai tempat belajar seni bagi utamanya wisatawan asing. Mereka tinggal di sini dan sehari-harinya diisi dengan belajar interaksi dengan penduduk lokal. Desa Mas, di
wilayah Ubud, dikenal sebagai pusat penghasil ukiran kayu yang tiada duanya. Hampir di sepanjang jalan dan rumah anda akan menjumpai ukiran seni khas Bali
dalam bentuk galeri anonim, http:www.e-kuta.comwisata-baliubud.htm. Desa ini memiliki style khas dalam seni ukir patung kayu yang
mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme. Keterkenalan desa ini sebagai desa seni tidak lepas dari kebesaran nama beberapa maistro yang lahir,
dibesarkan, menemukan jatidiri dan memiliki bakat dalam berkarya seni ukir patung kayu. Hasil seni kerajinan patung kayu di desa ini memiliki dimensi-dimensi yang
luas dan beragam seperti patung untuk persembahan patung-patung arca yang melalui upakaraupacara sakralisasi dapat di stanakan sebagai simbul tentang arca
yang sakral, dimensi representasi kehidupan sosial masyarakat Bali sehari-hari petani, nelayan, pengerajin, pedagang, dll, dimensi-dimensi abstrak sebagai wujud
imaginasi seniman yang tanggap akan hakikat, dinamika dan filosofi kehidupan. Bahan-bahan seni patung kayu ini ada yang berasal dari pulau Bali sendiri
dan ada yang didatangkan dari luar pulau seperti kayu cendana, eboni, dan mahoni. Dimensi yang memperoleh bobot yang besar dan meluas adalah untuk kepentingan
cendera mata dan komoditi perdagangan. Masyarakat desa Mas mengalami transformasi budaya dari masyarakat agraris ke masyarakat pengrajin dan kini
berlanjut ke masyarakat jasa, baik jasa perdagangan maupun jasa pengadaan cendera mata bagi wisatawan anonim,
http:www.surgabali.bizmas.php
Universitas Sumatera Utara
8.Kota Kochi di Prefektur Kochi dengan Kota Surabaya