Tujuan dan Manfaat Evaluasi

suatu pekerjaan atau tugas yang kompleks dengan mudah dan cermat serta dapat menyelesaikannya dengan baik. 14 Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari bimbingan keterampilan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada suatu individu dengan tujuan agar dapat mengetahui, memahami serta menguasai suatu halketerampilan yang sesuai dengan bidang keterampilan yang dimiliki, sehingga menjadi tenaga ahli yang memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan, pendapatan serta penghidupan yang layak di masyarakat. Adapun bimbingan keterampilan yang diteliti oleh penulis merupakan kategori dalam pendidikan non formal, dimana pendidikan non formal merupakan pendidikan yang telah ada dalam diri manusia jauh sebelum ia mendapat pendidikan formalnya. Adapun bimbingan keterampilan yang diberikan di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Pasar Rebo Jakarta, kepada para siswanya antara lain ialah: bimbingan keterampilan olah pangankuliner, menjahit manual. menjahit high speed, tata rias rambut, handycraft, dan tata rias pengantin.

2. Tujuan Bimbingan Keterampilan

Tujuan dari diadakannya bimbingan keterampilan adalah sebagai berikut: 14 Nuraini, “Bimbingan Keterampilan Bagi Wanita Tuna Susila Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga Di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008, h. 17. a. Membantu individu untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan yang dimiliki. b. Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuhan orang lain. c. Membantu individu untuk mengembangkan motif-motif intrinsik dalam proses belajar sehingga tercapai kemajuan yang berarti. d. Membantu memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan dalam proses pendidikan. e. Membantu individu dalam proses memilih pekerjaan dan memasuki dunia kerja. 15

3. Metode dan Teknik Bimbingan

Dalam buku yang berjudul “Dasar-dasar bimbingan dan penyuluhan Konseling Islam”, dijelaskan beberapa metode dan teknik dalam bimbingan antara lain yaitu: 16 a. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara atau teknik yang digunakan untuk mengungkapkan serta mengetahui mengenai fakta-fakta mental atau kejiwaan yang ada dalam diri klien. Dalam jalannya wawancara seorang pembimbing harus melakukan pencatatan mengenai informasi tentang klien misalnya dengan cara merekam percakapan tersebut. 15 Ibid, h. 30. 16 Drs. M. Lutfi, MA. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta:2008, h. 122-126. b. Observasi Observasi adalah salah satu cara yang digunakan dengan cara mengamati secara langsung sikap dan prilaku klien yang tampak pada saat-saat tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi mental dan kejiwaanya. Dalam hal ini ada dua observasi, pertama yaitu observasi secara langsung yaitu dengan pembimbing ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang dijadikan objek observasi, observasi ini sering disebut dengan observasi partisipasi. Kedua, observasi non partisipan yaitu pembimbing berada diluar obyek atau peran yang sedang diidentifikasi, bisa dilakukan dari jarak dekat maupun jarak jauh. c. Tes Kuisioner Teskuesioner merupakan teknik bimbingan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya. Penggunaan teknik ini ialah untuk mengetahui fakta dan fenomena kejiwaan yang tidak bisa diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi. d. Bimbingan Kelompok Ialah teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama kelompok, seperti kegiatan diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya, penggunaan teknik ini biasanya untuk mempelajari dan mengetahui komunikasi dan interaksi sosial yang dilakukan klien.