Tabel 1 Tolak Ukur Keberhasilan Program Bimbingan Ketererampilan
No Tolak
ukur Santiana
Nuria Maswati
Aulia
1 Menguasai
Bidang Keterampi
lan Ya
Ya Ya
Ya
2 Mengikuti
Ujian Akhir
Ya Ya
Ya Ya
3 Memiliki
Sertifikat sertifikasi
Ya Ya
Ya Ya
4 Kembali
Bekerja Di Luar
Negeri Ya
Tidak Tidak
Tidak
5 Bekerja
atau Membuka
Usaha Di Dalam
Negeri Tidak
Ya Ya
-
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa beberapa siswa memiliki rencana untuk bekerja atau membuka usaha sendiri setelah menerima tambahan ilmu
pengetahuan serta keterampilan dari panti. Ini membuktikan bahwa kriteria keberhasilan dari program adalah ketika mereka memiliki motivasi untuk bekerja
dan berusaha sesuai dengan bidang keterampilan yang telah diikuti dan ketika mereka menuju kearah perubahan untuk hidup yang lebih baik.
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini bahwa evaluasi program khususnya
evaluasi hasil output pada program bimbingan keterampilan di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta yang ditujukan kepada para klien atau siswa
korban trafficking ini telah berhasil mencapai tujuannya dan telah berjalan sangat baik karena kegiatan yang dilakukan oleh Panti Sosial Karya Wanita “Mulya
Jaya” Jakarta ini, telah sesuai dengan indikator-indikator yang ada dalam ilmu evaluasi program.
Penilaian tersebut dapat dilihat dari kesimpulan indikator evaluasi program khususnya model evaluasi hasil output sebagai berikut:
1. Dari temuan dan analisis yang telah penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan bahwasannya Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya”
Jakarta telah mencapai tujuannya khususnya dalam program bimbingan keterampilan yang diberikan terhadap para siswa korban trafficking. Dan
berdasarkan teori indikator dari evaluasi hasil bahwasannya kriteria keberhasilan pada umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun
hasil dari suatu program. Seperti yang telah terjadi pada siswa yang telah keluar dari pantialumni sesuai dari informasi yang diperoleh peneliti dari
alumni melalui telepon dan dari beberapa staf panti yang mengatakan bahwa saat ini beberapa dari alumni telah banyak yang bekerja dan
membuka usaha. Itu berarti telah membuktikan bahwa tujuan-tujuan dari program bimbingan keterampilan yang dilakukan oleh panti sejauh ini
telah berhasil dan tercapai. 2. Mengenai pengaruh dari adanya bimbingan keterampilan terhadap
perubahan sikap, mental, maupun kemampuan terhadap para siswa korban trafficking juga dikatakan nyata keberadaannya, karena selama siswa
tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Wanita ini siswa dididik dan diberikan ilmu pengetahuan melalui beberapa bimbingan antara lain
bimbingan sosial, bimbingan fisik, bimbingan mental dan keterampilan, dalam hal ini melalui penelitian yang telah dilakukan sangat terlihat jelas
bahwa terjadi perubahan terhadap diri siswa setelah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di dalam panti khususnya dalam program bimbingan
keterampilan, perubahan
yang terjadi
yaitu siswa
mengetahui keterampilan yang diikuti, menguasai materi yang diberikan dan siswa
memiliki kemampuan skill yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Kriteria keberhasilan dalam program bimbingan keterampilan di Panti
Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta yang di peruntukkan bagi kelayan siswa korban trafficking adalah ketika mereka mengasai bidang
keterampilan dan telah lulus ujian dalam program keterampilan yang ditandai dengan sertifikasi guna mengakui kemampuan yang dimiliki
siswa telah layak untuk dipergunakan dalam dunia kerja sehingga siswa
korban trafficking dapat bekerja atau membuka usaha di dalam Negeri melalui skill yang dimilikinya dan tidak lagi bekerja di luar negeri apalagi
dengan cara yang illegal.
B. Saran
Untuk lebih memajukan Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta dengan didasari dari hasil studi dan penelaahan serta observasi yang telah
dilakukan, maka penulis akan mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya”
Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta hendaknya memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada para siswa terutama siswa
korban trafficking sehingga mereka cepat pulih dan tidak lagi mengalami trauma yang berkepanjangan dan mereka dapat dengan lancar dan
semangat dalam mengikuti seluruh bimbingan yang ada di panti terutama bimbingan keterampilan yang tujuaannya menjadikan mereka manusia
yang mandiri, selain itu Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta hendaknya lebih membuka jaringan dengan beberapa pabrik, restoran
maupun salon untuk mempermudah siswa bekerja setelah keluar dari panti, kemudian yang terakhir Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya”
Jakarta hendaknya menambah jam dalam bimbingan keterampilan sehingga siswa dapat menguasai banyak materi dalam waktu yang lebih
panjang.
2. Bagi klien atau siswa korban trafficking Saran penulis untuk klien atau siswa korban trafficking adalah agar
mereka dapat memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama di dalam panti setelah mereka keluar mereka dapat bekerja atau
membuka usaha sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menunjang ekonomi keluarga dan tidak lagi terbujuk rayuan trafficker
untuk bekerja di luar Negeri. 3. Bagi pemerintah diharapkan dapat menentukan kebijakan yang berkaitan
dengan permasalahan terhadap para korban trafficking khususnya masalah perlindungan sosial bagi mereka.
4. Bagi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dalam melakukan kegiatan praktikum mikro dan makro untuk lebih menjalin kerjasama dengan Panti
Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta, dan Lembaga-lembaga formal maupun informal guna melakukan hal-hal yang berguna bagi masyarakat
dan untuk memfasilitasi suara dari seluruh lapisan masyarakat.