Teknik Observasi Teknik Pengumpulan Data

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 24 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi dengan cara membandingkan sumber-sumber data yang diperoleh dengan kenyataan yang ada pada saat penelitian.

10. Sumber Data

a. Sumber Data Primer Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara mauun observasi langsung dari penelitian yang dilakukan, baik diperoleh dari partisipan maupun sasaran penelitian yaitu para korban trafficking yang mengikuti program bimbingan keterampilan di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber-sumber pendukung yang berupa catatan atau dokumen yang diambil peneliti dari berbagai literatur, buku-buku maupun internet yang berhubungan dengan masalah penelitian.

G. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan studi kepustakaan ternyata terdapat banyak buku yang berhubungan dengan trafficking dan kekerasan terhadap wanita antara lain: Tati Krisnawati Kekerasan di Sekitar Buruh Migran Perempuan TKW, KOMNAS Perempuan, Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga 24 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung; PT. Rosda Karya 2001, h.330 Indonesia TKW-PRT;Kerentanan dan Inisiatif-inisiatif Baru untuk Perlindungan Hak Asasi TKW-PRT, Ema Marzu HIZ, S.Th.i, Ayat-ayat Feminis Equilibrium Gender Sebuah Manifest Islam Rahmatan Lil Alamin, dan Jurnal Perempuan edisi 49. Selain melakukan studi kepustakaan terhadap beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan, penulis juga melakukan studi kepustakaan terhadap beberapa skripsi terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan terutama yang melakukan penelitian di Panti Sosial Karya Wanita PSKW “Mulya Jaya”: 1. Pemberdayaan Pekerja Seks Komersial Pada Program Keterampilan Menjahit High Speed Di Panti Sosial Karya Wanita PSKW “Mulya Jaya” Oleh: M. Arif Iskandar, skripsi ini mengkaji mengenai program pemberdayaan yang dilakukan kepada pekerja seks komersial pada program keterampilan khususnya keterampilan menjahit high speed yang diberikan oleh Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta. Perbedaannya dengan skripsi yang dikaji oleh penulis terletak pada subyek penelitiaannya, dimana M. Arif Iskandar memiih para Pekerja Seks Komersial sebagai subyeknya sedangkan dalam hal ini penulis memilih korban trafficking sebagai subyeknya, selain itu obyek penelitiannya pun berbeda dimana dalam skripsi yang ditulis oleh Arif ini, yang dikaji adalah bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan panti kepada para Pekerja Seks Komersial sedangkan penulis mengkaji mengenai evaluasi dari program keterampilan yang diberikan panti kepada para korban trafficking.