Model Evaluasi Evaluasi 1. Definisi Evaluasi

mencapai kebutuhan. Dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. 3 Process evaluation, to serve implemanting desicion. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana tersebut telah diterapkan, dan apa yang harus direvisi. Begitu pertanyaan tersebut terjawab, maka prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki. 4 Product evaluation, to serve recycling desicion. Evaluasi produk ini digunakan untuk menolong keputusan selanjutnnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah suatu program berjalan?, serta mengenai pertanyaan apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan telah tercapai?. 8 Begitu banyaknya model evaluasi dalam proses penilaian terhadap suatu program. Hanya saja dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan model evaluasi hasiloutput yang dikembangkan oleh Pietzark. Begitu signifikan kegiatan evaluasi dalam suatu program ataupun organisasi oleh sebab itu agar evaluasi berjalan dengan baik maka diperlukan partisipasi dari seluruh variabel yang berperan dalam proses evaluasi. 8 DR. Farida Yusuf Tayibnapis, M.Pd. Evaluasi Program, PT: Rineka Cipta, Jakarta: 2000. h.13-22

3. Pendekatan dalam Evaluasi a. Pendekatan Eksperimental

. 9 Yang dimaksud dengan pendekatan eksperimental ini adalah evaluasi yang berorientasi pada penggunaan eksperimental science dalam program evaluasi. Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam penelitian akademik, dengan tujuan evaluator yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat umum tentang dampak suatu program tertentu yang mengontrol sebanyak-banyaknya faktor dan mengisolasi pengaruh program. Pendekatan ini membuat evaluator sebagai orang ketiga yang obyektif dalam program yang menjalankan prinsip desain penelitian dalam situasi yang diberikan untuk memperoleh desain penelitian dalam situasi yang diberikan untuk memperoleh informasi yang tidak diragukan kebenarannya atas dampak program.

b. Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan

Pada pendekatan ini tujuan merupakan kriteria utama untuk menentukan keberhasilan suatu program. Evaluator mencoba mengukur sampai dimana pencapaian tujuan telah dicapai. Pendekatan ini mempengaruhi hubungan antara evaluator dan klien.

c. Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan

Pendekatan ini menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk mengelola program dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan pandangan ini, informasi akan sangat berguna apabila 9 Hidayati, Buku Ajar Evaluasi Program. h.89-115. dapat membantu para pengelola program membuat keputusan, oleh sebab itu kegiatan evaluasi harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk keputusan program. Keunggulan pendekatan ini adalah perhatiannya terhadap kebutuhan pembuat keputusan yang khusus dan pengaruh yang makin besar pada keputusan program yang relevan.

d. Pendekatan yang Berorientasi pada Pemakai

Kelebihan dari pendekatan ini ialah perhatiannya terhadap individu yang berurusan dengan program dan perhatiannya terhadap informasi yang berguna untuk individu tersebut. Dalam pendekatan ini evaluator lebih terlibat dalam kegiatan program daripada evaluator yang menganut pendekatan lain karena mereka lebih bertindak sebagai orang dalam daripada sebagai konsultan luar. Evaluator bukan sebagai ahli, tetapi sebagai rekan organisasi, pendekatan ini dilakukan dengan bersahabat, evaluator mencari pengetahuan tentang fungsi program dan keperluan orang-orang yang mempengaruhi keputusan.

e. Pendekatan yang Responsif

Pendekatan ini mempercayai bahwa evaluasi yang berarti yaitu mencari pengertian suatu isu berbagai sudut pandang dari semua orang yang terlibat, yang berminat, dan yang berkepentingan dengan program. Tujuan evaluator dalam hal ini ialah berusaha mengerti urusan program melalui berbagai sudut pandang yang berbeda. Evaluasi responsif ditandai oleh ciri-ciri penelitian yang kualitatif, naturalistik, bukan kuantitatif. Evaluator juga mengandalkan observasi yang langsung atau tidak langsung terhadap kejadian dan intepretasi data yang impresionistik.

f. Goal Free Evaluation

Goal Free Evaluation, memiliki makna evaluasi bebas tujuan dimana dalam evaluasi ini tujuan harus dievaluasi, dikarenakan banyak hasil program penting tidak sesuai dengan tujuan program. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan karena untuk mengetahui keberhasilan dari suatu program yang dalam hal ini tepatnya adalah program bimbingan keterampilan diperlukan terlebih dahulu untuk mengetahui tujuan- tujuan dari program tersebut sehingga dapat diketahui tujuan-tujuan mana saja dari program yang sudah tercapai dan yang belum, karena dalam hal ini evaluator mencoba mengukur sampai dimana pencapaian tujuan telah dicapai. Pendekatan ini mempengaruhi hubungan antara evaluator dan klien.

4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi

Evaluasi pada dasarnya merupakan suatu proses belajar memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam menyelesaikan aksi tujuan yang diharapkan. Selain itu evaluasi juga penting dilakukan untuk melihat seberapa jauh tingkat pecapaian aksi target yang sesuai dengan kondisi nyata mereka, sehingga mereka dapat melakukan mobilisasi berikutnya dengan lebih baik melalui pengalaman dan pembelajaran pada waktu evaluasi. Tujuan evaluasi program menurut Edi Suharto dalam bukunya yang berjudul “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat” adalah sebagai berikut: a Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan b Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran c Megetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi diluar rencana. 10 Selain itu kegiatan evaluasi juga memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut: a Mengetahui sejauhmana kegiatan yang dilaksanakan dapat memperoleh hasil. b Mengetahui sasaran mana yang dapat dicapai. c Mengetahui sejauh mana setiap tahap kegiatan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. d Mengetahui dukungan biaya yang tersedia dapat digunakan untuk memberikan hasil produksi yang maksimal. e Mengetahui apakah ada kendala didalam mekanisme pengeolaan kegiatan program atau organisasi. f Mengetahui apakah ada akibat atau dampak dari suatu kegiatan baik yang berupa dampak positif maupun dampak negatif. 11 10 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung, PT. Refika Aditama, 2005, cet, ke-1, h.119 11 Muhamad Nurseha, “Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Proklamasi Yayasan Nurani Dunia Di Kelurahan Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat.,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta 2009, h. 23-24.