mencapai kebutuhan. Dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
3 Process evaluation, to serve implemanting desicion. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh
mana rencana tersebut telah diterapkan, dan apa yang harus direvisi. Begitu pertanyaan tersebut terjawab, maka prosedur dapat dimonitor,
dikontrol, dan diperbaiki. 4 Product evaluation, to serve recycling desicion. Evaluasi produk ini
digunakan untuk menolong keputusan selanjutnnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah suatu program berjalan?,
serta mengenai pertanyaan apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan telah tercapai?.
8
Begitu banyaknya model evaluasi dalam proses penilaian terhadap suatu program. Hanya saja dalam penyusunan skripsi ini penulis
menggunakan model evaluasi hasiloutput yang dikembangkan oleh Pietzark. Begitu signifikan kegiatan evaluasi dalam suatu program ataupun
organisasi oleh sebab itu agar evaluasi berjalan dengan baik maka diperlukan partisipasi dari seluruh variabel yang berperan dalam proses
evaluasi.
8
DR. Farida Yusuf Tayibnapis, M.Pd. Evaluasi Program, PT: Rineka Cipta, Jakarta: 2000. h.13-22
3. Pendekatan dalam Evaluasi a. Pendekatan Eksperimental
.
9
Yang dimaksud dengan pendekatan eksperimental ini adalah evaluasi yang berorientasi pada penggunaan eksperimental science
dalam program evaluasi. Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam penelitian akademik,
dengan tujuan evaluator yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat umum tentang dampak suatu program tertentu yang
mengontrol sebanyak-banyaknya faktor dan mengisolasi pengaruh program. Pendekatan ini membuat evaluator sebagai orang ketiga yang
obyektif dalam program yang menjalankan prinsip desain penelitian dalam situasi yang diberikan untuk memperoleh desain penelitian
dalam situasi yang diberikan untuk memperoleh informasi yang tidak diragukan kebenarannya atas dampak program.
b. Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan
Pada pendekatan ini tujuan merupakan kriteria utama untuk menentukan keberhasilan suatu program. Evaluator mencoba
mengukur sampai dimana pencapaian tujuan telah dicapai. Pendekatan ini mempengaruhi hubungan antara evaluator dan klien.
c. Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan
Pendekatan ini menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk mengelola program dalam menjalankan tugasnya.
Sesuai dengan pandangan ini, informasi akan sangat berguna apabila
9
Hidayati, Buku Ajar Evaluasi Program. h.89-115.
dapat membantu para pengelola program membuat keputusan, oleh sebab itu kegiatan evaluasi harus direncanakan sesuai dengan
kebutuhan untuk keputusan program. Keunggulan pendekatan ini adalah perhatiannya terhadap kebutuhan pembuat keputusan yang
khusus dan pengaruh yang makin besar pada keputusan program yang relevan.
d. Pendekatan yang Berorientasi pada Pemakai
Kelebihan dari pendekatan ini ialah perhatiannya terhadap individu yang berurusan dengan program dan perhatiannya terhadap
informasi yang berguna untuk individu tersebut. Dalam pendekatan ini evaluator lebih terlibat dalam kegiatan program daripada evaluator
yang menganut pendekatan lain karena mereka lebih bertindak sebagai orang dalam daripada sebagai konsultan luar. Evaluator bukan sebagai
ahli, tetapi sebagai rekan organisasi, pendekatan ini dilakukan dengan bersahabat, evaluator mencari pengetahuan tentang fungsi program dan
keperluan orang-orang yang mempengaruhi keputusan.
e. Pendekatan yang Responsif
Pendekatan ini mempercayai bahwa evaluasi yang berarti yaitu mencari pengertian suatu isu berbagai sudut pandang dari semua orang
yang terlibat, yang berminat, dan yang berkepentingan dengan program. Tujuan evaluator dalam hal ini ialah berusaha mengerti
urusan program melalui berbagai sudut pandang yang berbeda. Evaluasi responsif ditandai oleh ciri-ciri penelitian yang kualitatif,
naturalistik, bukan kuantitatif. Evaluator juga mengandalkan observasi
yang langsung atau tidak langsung terhadap kejadian dan intepretasi data yang impresionistik.
f. Goal Free Evaluation
Goal Free Evaluation, memiliki makna evaluasi bebas tujuan dimana dalam evaluasi ini tujuan harus dievaluasi, dikarenakan banyak
hasil program penting tidak sesuai dengan tujuan program. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yang
berorientasi pada tujuan karena untuk mengetahui keberhasilan dari suatu program yang dalam hal ini tepatnya adalah program bimbingan
keterampilan diperlukan terlebih dahulu untuk mengetahui tujuan- tujuan dari program tersebut sehingga dapat diketahui tujuan-tujuan
mana saja dari program yang sudah tercapai dan yang belum, karena dalam hal ini evaluator mencoba mengukur sampai dimana pencapaian
tujuan telah dicapai. Pendekatan ini mempengaruhi hubungan antara evaluator dan klien.
4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya merupakan suatu proses belajar memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam menyelesaikan aksi tujuan yang
diharapkan. Selain itu evaluasi juga penting dilakukan untuk melihat seberapa jauh tingkat pecapaian aksi target yang sesuai dengan kondisi
nyata mereka, sehingga mereka dapat melakukan mobilisasi berikutnya dengan lebih baik melalui pengalaman dan pembelajaran pada waktu
evaluasi.
Tujuan evaluasi program menurut Edi Suharto dalam bukunya yang berjudul “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat” adalah
sebagai berikut: a Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan
b Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran c Megetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang
mungkin terjadi diluar rencana.
10
Selain itu kegiatan evaluasi juga memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
a Mengetahui sejauhmana
kegiatan yang
dilaksanakan dapat
memperoleh hasil. b Mengetahui sasaran mana yang dapat dicapai.
c Mengetahui sejauh mana setiap tahap kegiatan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
d Mengetahui dukungan biaya yang tersedia dapat digunakan untuk memberikan hasil produksi yang maksimal.
e Mengetahui apakah ada kendala didalam mekanisme pengeolaan kegiatan program atau organisasi.
f Mengetahui apakah ada akibat atau dampak dari suatu kegiatan baik yang berupa dampak positif maupun dampak negatif.
11
10
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung, PT. Refika Aditama, 2005, cet, ke-1, h.119
11
Muhamad Nurseha, “Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Proklamasi Yayasan Nurani Dunia Di Kelurahan Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat.,” Skripsi S1 Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta 2009, h. 23-24.