Program keterampilan PSKW “Mulya Jaya”

63

BAB IV ANALISA EVALUASI HASIL PROGRAM BIMBINGAN KETERAMPILAN

PADA KORBAN TRAFFICKING DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA “MULYA JAYA” PASAR REBO JAKARTA TIMUR

A. Analisa Pencapaian Tujuan Dalam Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Korban

Trafficking Berdasarkan uraian yang terdapat pada bab III mengenai macam-macam bimbingan keterampilan yang terdapat di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta dan diperkuat dengan landasan teori di bab II yang menjelaskan mengenai definisi evaluasi dan bimbingan keterampilan serta perlunya diadakan bimbingan kepada para korban trafficking yang bertempat tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur. Serta berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dengan teknik observasi dan wawancara di tempat lokasi penelitian, Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Bambang Suwidyo selaku Ketua Urusan Manajemen Kasus ditemukan bahwa tujuan utama dari diadakannya bimbingan keterampilan terhadap para korban trafficking di Panti Sosial Karya Wanita adalah untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan serta menjadikan mereka sebagai manusia yang mandiri dan dapat berperan serta dalam kehidupan di masyarakat setelah keluar dari panti, sehingga dengan memiliki skill dan keterampilan mereka dapat bekerja atau membuka usaha sendiri dan tidak mudah tertipu lagi oleh rayuan untuk bekerja di luar negeri. Hal ini terungkap dari hasil wawancara pribadi yang dilakukan penulis dengan Bapak. Bambang Suwidyo, adapun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: “Tujuannya adalah untuk memberikan bekal setelah mereka kembali kerumah, mereka dengan memiliki skill keterampilan mereka dapat eee…menolak untuk tiap bujukan atau rayuan orang yang menawarkan pekerjaan kepada mereka baik yang di dalam Negeri maupun luar negeri dan agar mereka tidak mudah tertipu oleh rayuan, karena trafficking itu yang lebih tepat adalah bagaimana trafficker itu merayu kalo merayu nya nggak tembus mereka pake intimidasi, intimidasinya gak tembus mereka pake paksaan, jadi pertama dulu mereka bisa menolak nggak bujukan daripada trafficker”. 1 Tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan oleh Bapak Bambang Suwidyo, dalam hal ini Bapak Hasan selaku fungsional Peksos pekerja sosial juga mengutarakan bahwa tujuan dari diadakannya bimbingan keterampilan untuk klien korban trafficking adalah agar para korban atau klien setelah pulang dari rumah perlindungan ini mempunyai bekal keterampilan, tidak lagi berangkat ke luar negeri tanpa ada skill dan mereka dapat hidup bermasyarakat dengan layak. Pernyataan tersebut dapat diperkuat dan diuraikan sesuai dengan hasil wawancara pribadi berikut ini. “Jadi tujuannya agar para korban atau klien setelah pulang dari rumah perlindungan ini mempunyai bekal keterampilan, tidak lagi berangkat ke luar negeri tanpa ada skill, kan gitu, rata-rata korban 1 Bambang Suwidyo, Ketua Urusan Manajemen Kasus, Wawancara Pribadi, di Ruang Tunggu PSKW Mulya Jaya, Pasar Rebo, 19 Mei 2011.