Kondisi Geografis Kota Tangerang Selatan Data Topografi Situ Kuru

36

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN SITU KURU

A. Kondisi Geografis Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota dari 8 kabupatenkota di Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, diresmikan sebagai daerah otonom pada tanggal 28 Oktober 2008 dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 51 tahun 2008. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah strategis karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, berjarak ±20 kilometer ke ibukota negara dan ±20 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Batas-batas wilayah administrasi Kota Tangerang Selatan menurut Undang-undang 51 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pinang, Kecamatan Larangan, Kecamatan Ciledug Kota Tangerang; 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta; 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dan; 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cisauk, Kecamatan Pagedangan, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Secara administratif Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 tujuh kecamatan yakni : Pamulang, Ciputat, Ciputat Timur, Pondok Aren, Setu, Serpong dan Serpong Utara. Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah 147,19 Km2. Secara umum Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dengan letak ketinggian dari permukaan laut ±44 m. 1

B. Data Topografi Situ Kuru

Lokasi Situ kuru berada di Desa Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang. Secara geografis, terletak di 6°1829.40 LS dan 106°4518.30 BT. Tabel 3.1 Data Umum Situ Kuru Keterangan : Dalam tabel ini dijelaskan data umum mengenai Situ Kuru yang peneliti peroleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane yang dilakukan pada tahun 2008 1 http:pemdatangerangselatan.blogspot.com Kelurahan Cempaka Putih Koordinat LS 6° 18 29,4 Kecamatan Ciputat Timur Koordinat BT 106° 45 18,3 Kabupaten Tangerang Elevasi 65 mdpl DAS Pesanggrahan Luas Asal 4.00 ha Luas Hasil Survey 0.89 ha Sumber: Data dan Hasil Survey Topografi 22.32 Berdasarkan Data BBWS Ciliwung Cisadane Tabel 3.2 Hasil Identifikasi dan Inventarisasi Situ Legoso Keterangan : Tabel ini menjelaskan tentang kondisi dari Situ Kuru itu sendiri data diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane pada tahun 2008 Berikut penjelasan jika ingin meninjau lokasi Situ Kuru; 1. Dari Jakarta menuju ke Kecamatan Ciputat, tepatnya Jl. Ir. H. Juanda, Kabupaten Tangerang. 2. Untuk menuju ke lokasi, kita harus berbelok ke arah kanan barat ke Jl. Pesanggrahan. 3. Situ terletak di belakang Rumah Makan Serba Nikmat atau belakang kampus UIN Syarif Hidayatullah 4. Kita dapat menuju lokasi dengan berjalan kaki sekitar 100 meter. Situ Kuru ini masuk dalam wilayah kota Tangerang Selatan dan bahkan sudah No. Nama Situ Lokasi 4 Situ Legoso Situ Kuru Kel. Cempaka Putih - Kondisi perairan sudah sangat buruk Kec. Ciputat Timur - - Pendangkalan terjadi hampir di seluruh bagian situ - - Inlet berupa gorong-gorong sebanyak 3 tiga buah - Outlet berupa gorong-gorong sebanyak 1 satu buah - - - - Masyarakat tidak memanfaatkan situ sebagaimana mestinya - Sumber: Hasil Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi PT. Aria Jasa Konsultan 2008 Kapasitas tampungan yang minim tidak dapat menampung beban banjir di musim hujan Batas situ di sebelah utara dan timur berupa tembok rumah milik warga setempat Batas situ di sebelah barat dan selatan merupakan jalan aspal dan rumah warga Secara umum kondisinya sudah sangat buruk dan tidak lagi tampak sebagai suatu situ Kondisi situ terbengkalai dan dijadikan tempat pembuangan sampah Kondisi Eksisting ada sebelum kota tangerang selatan disahkan, Tangerang Selatan baru disahkan sekitar empat tahun yang lalu sedangkan situ kuru saat itu sudah berubah fungsi sebagai lahan bisnis. Dahulu situ kuru sekitar tahun 70-an luasnya masih terbentang dan berfungsi sebagai daerah resapan air. Namun pada tahun 90 akhir sampai 2000-an, kini itu semua telah berubah. Perubahan tersebut terjadi akibat banyak yang menjadikan lahan Situ Kuru menjadi lahan bisnis yang menjual berbagai keperluan kebutuhan perkuliahan ataupun segala jasa dan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa mulai dari rumah makan, foto copy-an, rental komputer atau Play Station, warnet, kos-kosan dan lain sebagainya. Situ Kuru kini menyempit hanya seperti kubangan air yang berwarna hijau kelam dan berbau tak sedap, dan tentunya tak lagi berfungsi sebagai daerah resapan air. Situ Kuru berada persis di samping kampus UIN Jakarta yang dibelah Jalan Pesanggrahan. Luas danau semula mencapai sekitar lima hektar, namun kini telah menyusut hingga 7.500 meter persegi saja. Belum diketahui persis kapan sejarah situ tersebut dibangun. Tapi yang jelas, riwayat Situ Kuru kini semakin memprihatinkan. Selain sudah banyak yang diurug, tak sedikit pula warga mendirikan bangunan berupa hunian dan tempat usaha. Ironisnya, bangunan- bangunan itu didirikan tanpa izin yang jelas. Berdasarkan informasi yang diterima Republika dari pihak Rektorat UIN Syarif Hidayatullah, pada tahun 1980-an dulu luas Situ Kuru mencapai empat hektare. Namun, seiring dengan perkembangan UIN Syarif Hidayatullah sebagai salah satu pusat kajian Islam terbesar di Indonesia yang menarik minat ribuan mahasiswa Indonesia untuk menuntut ilmu di sana, luas situ itu berkurang saat ini hingga mencapai satu hektare saja. Warga sekitar UIN memanfaatkan Situ Kuru dengan menguruk dan membangun pemukiman atau kos-kosan bagi mahasiswa. Saat ini pun, area situ yang telah berkurang sebanyak tiga hektare itu sangat memprihatinkan. Enceng gondok tumbuh subur di permukaan air situ dan menyumbat saluran air dari pemukiman ke arah situ hingga tidak jarang membuat pemukiman di sekitar situ dan kampus UIN itu kebanjiran karena aliran air tidak lancar. Menghadapi kondisi seperti itu, pihak Rektorat UIN Syarif Hidayatullah segera mengambil tindakan. Dalam rencana jangka pendeknya, mereka meminta Pemkot Tangsel dan pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Ciliwung- Cisadane untuk membersihkan enceng gondok yang tumbuh subur di atas permukaan air situ. Rencana jangka panjangnya adalah pihak Rektorat UIN menginginkan bangunan yang sudah didirikan oleh warga di area situ untuk dibongkar sehingga tiga hektare luas situ yang hilang bisa kembali. “Namun tentunya rencana jangka panjang seperti itu sangat sulit untuk dilakukan,” ujar Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Syarif Hidayatullah, Profesor Amsal Bachtiar kepada Republika, Ahad 2811. 2 2 http:tangerangselatan.wordpress.com20101128luas-situ-kuru-kota-tangsel-berkurang- sebanyak-tiga-hektare Adapun lokasi situ Kuru dapat dilihat sebagaimana dalam peta berikut ini : Gambar 3.1 Peta Lokasi Situ kuru Peta Megapolitan 2008 3 Gambar di bawah ini di akses melalui google earth untuk mengetahui luas Situ Kuru dari udara Gambar 3.2 diakses melalui google earth, tanggal pencitraan April 2010 3 Sumber data dan hasil survey topografi berdasarkan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Keterangan : Gambar di atas merupakan keadaan Situ saat belum di padati sampah pada pinggiran-pinggiranya Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Keterangan : Gambar ini merupakan keadaan situ yang mulai dipadati sampah, karena Situ Kuru merupakan tempat pembuangan akhir dari saluran pengairan baik dari Pisangan, kampus UIN, Kp Utan dan saluran air lainnya yang berujung di Situ Kuru sehingga membuat situ dipadati sampah pada pinggirannya dan membuat kualitas warna dan bau air berubah bahkan bisa menjadi sumber penyakit.

C. Sejarah Situ Kuru