Kendala-kendala Pemberdayaan Kendala yang berasal dari kepribadan individu

32 adalah sisitem tindakan nyata yang menawarkan alternative model pemecahan masalah ummah dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. 16

3. Kendala-kendala Pemberdayaan

Meskipun proses pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang berkesinambungan, dalam penerapannya tidak semua strategi yang telah direncanakan dapat berjalan mulus. Terdapat berbagai kendala-kendala dalam proses pemberdayaan seperti kelompok masyarakat yang melakukan penolakan terhadap perubahan dan pembaharuan yang dilakukan yang merupakan kendala atau hambatan yang dapat menghalangi terjadinya perubahan atau pembangunan tersebut. Watson dalam bukunya “Planning of Change” Isbandi R, 2003 : 306- 321 menyebutkan tentang kendala-kendala dalam upaya pemberdayaan, sebagai berikut;

1. Kendala yang berasal dari kepribadan individu

a. Kestabilan home ostasis Merupakan doronganindividu yang berfungsi untuk menstabilkan dorongan-dorongan dari luar. Kemampuan tubuh manusia mengatur dan mengadaptasi perubahan fisiologis yang terjadi. Pelatihan dan penguatan yang berlanjut dapat membuat seseorang tidak receptive terhadap perubah an. Contoh: “pelatihan singkat”, kebanyakan hasilnya gagal. b. Kebiasaan habit Setiap individu akan beraksi sesuai kebiasaanya. Walaupun kebiasaan ini 16 Amrullah Ahmad, Strategi Dakwah Islam di Tengah Reformasi Menuju Indonesia Baru dalam Memasuki abad ke-21, Bandung: Makalah pada Sarasehan Nasional SMF Dakwah IAIN 1999, h.9 33 dinilai tidak baik oleh pihak lain. c. Hal yang utama primacy Hal-hal yang berhasil mendatangkan kepuasan. Orang cenderung akan melakukan hal yang sama ketika menghadapi situasi yang sama. d. Seleksi ingatan dan persepsi selective perception and retention Sikap yang sudah terbentuk dalam menghadapi sikap yang dijumpai, dimana setiap tindakan akan disesuaikan dengan sikap yang sudah terbentuk tadi. e. Ketergantungan dependence Ketergantungan terhadap orang lain dalam menghambat proses “pemandirian” masyarakat. f. Superego Superego yang terlalu kuat membuat seseorang tidak mau menerima perubahan dan menganggap perubahan adalah hal yang tabu. Dorongan dari ide untuk hasil yang baik dikalahkan oleh kekuatan superego. g. Rasa tidak percaya diri self distrust Hal ini merupakann konsekuensi ketergantungan dari superego. h. Rasa tidak aman dan regresi insecurity and regression Rasa tidak nyaman atau tidak senang dengan keadaan saat ini. Perubahan dirasakan dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan. Dari beberapa kendala yang terdapat pada teori di atas jelas terlihat dalam konteks pemberdayaan masyarakat tidak semudah mengubah boneka untuk mengikuti kemauan tuannya. Kita sebagai pendamping masyarakat harus 34 memahami betul karakter dari msyarakat tersebut dan perubahan apa yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Karena bisa saja kita berfikir perlu melakukan perubahan namun masyarakat setempat merasa sudah ada pada level kehidupan yang cukup baik, dalam hal ini dibutuhkan sosialisasi dan pendekatan yang baik antara client dan partner sehingga proses perubahan bisa berjalan baik dan tepat sasaran sesuai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat

2. Prosedur dalam melakukan perubahan