lahan tersebut sehingga keseimbangan alam pun kini tak lagi sesuai fungsinya. Seringkali terjadi banjir jika hujan deras turun, hal ini
disebabkan tidak adanya tempat tampung air karena air yang ditampung Situ Kuru pun kini tidak mengalir hanya sebuah kubangan air yang
ditambah pula menjadi saluran pembuangan akhir dari berbagai saluran air baik dari Pisangan bahkan dari saluran kampus UIN sendiri.
C. Jenis-jenis Usaha Yang Terdapat di area Situ Kuru
Mengingat kini Situ Kuru tak lagi berfungsi sebagai daerah resapan air karena sebagian lahannya telah di keruk atau di uruk untuk kepentingan
bisnis. Maka peneliti akan menguraikan jenis-jenis usaha apa saja yang terdapat di sekitar Situ tersebut. Jenis-jenis usaha tersebut pun bermunculan
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh para mahasiswa seperti banyak berdiri rumah makan warteg, rumah makan padang, lesehan sampai yang
menggunakan gerobak-gerobak, Kemudian rental computer, warnet, tukang foto copy dan dan berbagai jenis usaha yang menawarkan kebutuhan yang
bersangkutan dengan pembuatan tugas kuliah lainnya, Rental PS, kos-kosan atau kontrakan, beberapa toko buku, toko aksesoris pakaian dan busana
wanita. Kebanyakan para pelaku usaha bukanlah penduduk pribumi atau warga
setempat seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Mereka hanyalah orang pendatang yang memanfaatkan lahan tersebut, karena letaknya yang strategis
dan kebutuhan mahasiswa yang beragam untuk keperluan akademik maka area
tersebut dijadikan lahan bisnis karena lokasinya pun persis disamping kampus sehingga mudah dijangkau.
Dari hasil wawancara dengan RT setempat juga diketahui, belakangan tidak ada pungutan atau iuran wajib yang harus dikeluarkan oleh para pelaku
usaha untuk pelestarian atau pemeliharaan Situ sehingga usaha yang berkembang pesat dan pastinya mendapatkan untung besar tersebut tidak ada
timbal baliknya terhadap lingkungan setempat. Menurut Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Syarif
Hidayatullah, Profesor Amsal Bachtiar kepada Republika, beberapa waktu lalu pihaknya mengundang warga yang mendirikan dan mengakui sebagai pemilik
bangunan di area Situ Kuru terkait rencana pelestarian Situ. Secara umum, warga setuju dengan perbaikan Situ Kuru dengan membersihkan enceng
gondok yang menyumbat saluran air. Namun, warga menolak jika bangunan yang sudah didirikan harus dibongkar sebelum adanya ganti rugi dari
pemerintah.
3
D. Bentuk-bentuk Pelestarian