Bentuk Pemberdayaan ANALISIS PERUBAHAN PEMANFAATAN TANAH SITU KURU

Masa krja dari Tim peduli Eks Situ Kuru ini selama-lamanya 18 delapan belas bulan, mulai dari tanggal ditetapkannya keputusan ini yaitu 17 Agustus 2006. Dapat diperpanjang dan dipersingkat sesuai kebutuhan, menurut persetujuan dan atau keputusan forum komunikasi Wraga Penghuni Bantara Situ Kuru

E. Bentuk Pemberdayaan

Berbicara mengenai pemberdayaan artinya mengangkat derajat manusia dari keadaan yang tidak berdaya sehingga memiliki kemampuan atau daya untuk merubah kehidupannya ke taraf atau arah yang lebih baik. Bisa juga di artikan membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan memberi orang tersebut kebebasan untuk bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan- keputusan dan tindakan-tindaknnya. Pada permasalahan penelitian kali ini diangakat tema pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat setempat pasca perbahan alih fungsi Situ Kuru yang awalnya daerah resapan air dan kini menjadi lahan bisnis. Apakah ada dampak dari perubahan lahan tersebut kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Kenyataanya para pelaku usaha atau orang-orang yang mempunyai hak atas bangunan bisnis tersebut justru mayoritas adalah pendatang. Menurut Pak Widya ketua Rt setempat hanya sekitar 10 sepuluh orang warga asli yang mempunyai usaha di sekitar Situ. Saat ini yang telah dilakukan oleh warga dan tepatnya Tim peduli Eks Situ Kuru yaitu, sertifikasi tanah sehingga mereka mendapatkan hak legal atas tanah yang ditempati menurut Pak Syahroni, selaku ketua dari Tim ini, warga setempat juga membayar PBB dan iuran lainnya untuk upaya pelestarian sekitar Situ. Menyangkut soal pemberdayaan ekonomi, dilihat dari fakta setelah melakukan penelitian. Warga atau masyarakat sekitar Situ Kuru kebanyakan berprofesi sebagai wiraswasta, sebagaian ada yang bekerja di berbagai perusahaan atau beberapa kantor lainnya dan sisanya mendirikan usaha di sekitar Situ seperti yang dijelaskan pak Widya diantara 10 orang warganya ada yang mendirikan usaha di Situ Kuru ini yaitu seperti rumah makn, kos-kosan dan warnet. Bisa dikatakan dalam dalam pemberdayaan masyarakat sekitar disebut masyarakat yang sudah berdaya dan dalam sektor ekonomi pula tidak begitu diambil alih masyarakat setempat karena kebanyakan para pelaku usaha adalah pendatang. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama penulisan skripsi ini, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa, daerah Situ Kuru yang semula luasnya mencapa lima hektare kini menyusut sampai tinggal 7.500 meter dan awalnya Situ Kuru yang berfungsi sebagai daerah resapan air dan kini berubah atau alih fungsi menjadi lahan bisnis sekitar akhir tahun 90-an. Kini tak lagi dapat kita jumpai Situ yang indah sebagai tempat wisata yang bisa dinikmati untuk melepas lelah dan suara-suara kicauan burung nun merdu serta hewan-hewan lainnya yang turut menambah kelesatraian Situ. Airnya pun kini hijau kelam yang tak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari- hari, seperti mencuci pakaian, peralatan dapur dan lain sebagainya. Bangunan-bangunan yang berdiri di atas lahan situ kuru pun sebenarnya dikatakan illegal, karena tidak mendapatkan izin resmi untuk izin mendirikan bangunan, tak sedikit pula pengguna lahan menyalah gunakan izin yang awalnya mereka mendapat izin dari pihak pengairan untuk pemeliharaan tanaman atau hewan di sekitar Situ Kuru, namun nyatanya izin tersebut disalah gunakan untuk mendirikan bangunan yang kini menjadi lahan bisnis. Hal tersebut terjadi karena kurang dan hampir tidak adanya pengawasan dari pihak pelestarian lingkungan terhadap kelestarian Situ Kuru, sehingga para pengguna lahan merasa bahwa lahan tersebut memang seperti lahan tak bertuan yang siapa saja bisa mengaksesnya.