23 granula.  Dengan  demikian  diperlukan  energi  yang  lebih  besar  untuk  melepas
amilosa sehingga suhu awal gelatinisasi yang dicapai akan lebih tinggi [73].
2.7  KARAKTERISASI BIOPLASTIK
Beberapa  pengujiankarakterisasi  yang  dilakukan  pada  bioplastik  adalah sebagai berikut.
2.7.1  Uji Kekuatan Tarik
Penentuan  daya  regang
tensile  strength
atau  sering  dikenal  juga  sebagai kekuatan  tarik  merupakan  gaya  maksimum  yang  terjadi  pada  film  selama
pengukuran  berlangsung.  Hasil  pengukuran  ini  berhubungan  erat  dengan  jumlah
plasticizer
yang ditambahkan pada proses pembuatan film. Berdasarkan penelitian nilai  daya  regang  tanpa  penambahan  sorbitol  memiliki  nilai  lebih  besar
dibandingkan dengan adanya penambahan sorbitol.
Plasticizer
dapat mengurangi
ikatan  hidrogen  internal  molekul  dan  menyebabkan  melemahnya  gaya  tarik intermolekul  rantai  polimer  yang  berdekatan  sehingga  mengurangi  daya  regang
putus. Penambahan
plasticizer
lebih dari jumlah tertentu akan menghasilkan film dengan  kekuatan  tarik  yang  lebih  rendah  [74].  Kekuatan  tarik  dan  elongasi  dari
biodegradable
plastik  yang  dihasilkan  dipengaruhi  oleh  kadar  pati,  kadar  serat, pemlastis  serta  bahan  kompatibilitas  yang  dihasilkan.  Pengujian  ini  sangat
sederhana  dan  sudah  mengalami  standarisasi  di  seluruh  dunia,  misalnya  di Amerika dengan ASTM E8, di Jepang dengan JIS 2241 dan di Indonesia dengan
ASTM D 638. Pada uji kekuatan tarik ini, dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang [75]. Kekuatan  tarik  dapat  diukur  berdasarkan  beban  maksimum  F
maks
yang digunakan untuk mematahkan material dibagi dengan luas penampang awal A0
yang ditunjukkan pada persamaan berikut : 2.1
Dimana : = kekuatan tarik kgfcm
2
F
maks
= beban maksimum kgf A
= luas penampang awal cm
2
[16] Standar yang digunakan adalah ASTM D638-02a, 2002.
Universitas Sumatera Utara
24
2.7.2  Uji Pemanjangan pada saat Putus
Panjang  putus
elongation  at  break
atau  proses  pemanjangan merupakan
perubahan  panjang  maksimum  pada  saat  terjadi  peregangan hingga  sampel  film
terputus. Pada umumnya adanya penambahan
plasticizer
dalam jumlah lebih besar akan
menghasilkan  nilai  persen  pemanjangan  suatu  film  semakin  lebih  besar. Tanpa  penambahan
plasticizer
,  amilosa  dan  amilopektin  akan  membentuk  suatu film  dan  struktur  dengan  satu  daerah  kaya  amilosa  dan  amilopektin.  Interaksi-
interaksi  antara  molekul-molekul  amilosa  dan  amilopektin  mendukung  formasi film, menjadikan film pati jadi rapuh dan kaku [76].
Elastisitas suatu material elongasi dapat dicari dengan perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula seperti pada persamaan berikut :
x 100 2.2
Dimana : = elastisitasregangan
l
= panjang mula-mula material yang diukur cm = pertambahan panjang cm [16]
Standar yang digunakan adalah ASTM D638-02a, 2002.
2.7.3  Uji
Modulus Young
Sifat mekanik bioplastik yang perlu juga diuji adalah nilai
Modulus Young
. Penilaian
Modulus  Young
digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan kekuatan mekanik bioplastik yang menunjukkan keelastisitasan bioplastik tersebut
[15]. Nilai
Modulus Young
diperoleh berdasarkan pengukuran nilai kekuatan tarik dan  perpanjangan  pada  saat  putus  bioplastik,  dimana  nilainya  didapat  dengan
membagikan  nilai  kekuatan  tarik  dengan  nilai  perpanjangan  pada  saat  putus seperti pada persamaan berikut :
2.3 Dimana :
=
Modulus Young
MPa = kekuatan tarik MPa
= pemanjangan pada saat putus
Universitas Sumatera Utara
25
2.7.4  Uji PenyerapanAir