30 11.
Neraca Digital 12.
Jangka sorong 13.
Termometer 14.
Ayakan 100 mesh 15.
Blender 16.
Pisau 17.
Talenan 18.
Cetakan
plexiglass
ukuran 20x20 cm
3.3 PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1 Ekstraksi Pati
Pengambilan kandungan pati dari biji durian dilakukan dengan : 1.
Biji durian dikupas bagian selubung luar dan kulit arinya sampai bersih. 2.
Biji durian dipotong tipis-tipis dengan ketebalan ± 2 mm. Setiap 1 kg potongan biji durian direndam dalam air kapur CaOH
2
1 selama 15 menit. Air kapur digunakan untuk mengikat dan mengendapkan getah pada
biji durian. 3.
Biji durian kemudian dibilas berulang-ulang dengan air sampai bersih. 4.
Biji durian yang sudah bersih dijemur di bawah matahari selama 6 jam untuk mengurangi getah yang masih ada pada biji.
5. Setelah kering biji durian dihancurkan menggunakan blender dengan
menambahkan air, dimana perbandingan biji durian dengan air adalah 1 : 5 mm.
6. Biji durian yang telah halus dikeluarkan dari blender dan disaring
menggunakan saringan, diperoleh ampas dan cairan filtrat suspensi pati. 7.
Suspensi yang dihasilkan kemudian dimasukkan dalam kulkas dan diendapkan selama 24-48 jam hingga pati mengendap sempurna.
8. Cairan bening pada bagian atas dibuang hingga menyisakan endapan putih
yang kaya pati. 9.
Pati basah yang dihasilkan diuji dengan lakmus merah apakah pH pati sudah netral atau masih bersifat basa akibat penggunaan air kapur .
Universitas Sumatera Utara
31 10. Jika pati masih bersifat basa maka pati dicuci dengan aquades dan
diendapkan lagi hingga diperoleh endapan pati dengan pH netral. 11. Pati basah kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50
o
C selama ±24 jam hingga kering.
12. Pati kering yang berbentuk gumpalan rapuh dihancurkan dengan menggunakan tumbukan hingga menghasilkan serbuk pati yang halus.
13. Serbuk pati selanjutnya diayak dengan ayakan 100 mesh.
3.3.2 Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik dilakukan dengan: 1.
Ditimbang pati dan kitosan dengan variasi perbandingan 7 : 3, 8 : 2 dan 9 : 1 dari total massa pati - kitosan yaitu 10 gram.
2. Dicampurkan pati dengan aquades pada beaker glass 500 ml.
3. Dibuat larutan kitosan dengan melarutkan kitosan yang telah ditimbang ke
dalam larutan asam asetat 1 dimana perbandingan kitosan : asam asetat 1 adalah 3 : 130 mv.
4. Ditimbang massa sorbitol dengan variasi massa 2 gram, 3 gram dan 4 gram.
5. Beaker glass 500 ml yang berisi larutan pati diletakkan di atas
magnetic stirrer
hot plate
sambil dipanaskan. 6.
Larutan kitosan ditambahkan ke dalamnya kemudian diaduk. 7.
Setelah 20 menit ditambahkan sorbitol ke dalam larutan, lalu diaduk hingga temperatur larutan mencapai variasi temperatur yang telah ditentukan T =
70
o
C, 80
o
C dan 90
o
C. 8.
Setelah temperatur tercapai dimana larutan sudah mengental dan berwarna kecoklatan,
magnetic stirrer
dimatikan. 9.
Beaker glass berisi larutan kemudian didinginkan sebelum dicetak. 10. Larutan dituangkan merata ke dalam cetakan akrilik dengan volume cetakan
adalah 20 x 20 x 0,3 cm
3
, kemudian dikeringkan dalam oven pada temperatur T = 45
o
C selama 24 jam. 11. Setelah dikeringkan, diangkat dan dimasukkan ke dalam desikator selama
24 jam. 12. Kemudian plastik dilepas dari cetakannya. Plastik siap untuk dianalisis.
Universitas Sumatera Utara
32
3.4 PROSEDUR KARAKTERISASI PATI