74 pada rentang 5-
10 μm, dan yang kedua adalah granula pati berukuran besar, dimana ukuran granulanya berada pada rentang 25-
40 μm [108]. Maka granula pati biji durian tergolong dalam granula pati berukuran kecil.
Pati terdapat dalam bentuk granula, dimana bentuk granula pati berbeda- beda tergantung jenis sumber pati tersebut. Namun perbedaan bentuk granula
hanya merupakan ciri khas dari jenis sumbernya, tidak mempengaruhi proses gelatinisasinya, dimana gelatinisasi lebih dipengaruhi oleh kadar amilosa dan
amilopektin pati tersebut [94].
4.7.2 Hasil Analisis Morfologi Permukaan Patahan Bioplastik tanpa Pengisi Kitosan dan
Plasticizer
Sorbitol dan Bioplastik dengan Pengisi Kitosan dan
Plasticizer
Sorbitol dengan SEM dengan Perbesaran 5000 kali
Hasil analisis morfologi dengan SEM sampel patahan bioplastik tanpa pengisi kitosan dan
plasticizer
sorbitol perbesaran 5000 kali ditampilkan pada gambar 4.22 a, kemudian sampel patahan bioplastik dengan pengisi kitosan dan
plasticizer
sorbitol perbesaran 5000 kali ditampilkan pada gambar 4.22 b berikut ini.
Gambar 4.22 Analisis SEM Sampel Patahan Bioplastik dari Pati Biji Durian a Bioplastik tanpa Pengisi Kitosan dan
Plasticizer
Sorbitol dengan Perbesaran 5000 kali
b Bioplastik dengan Pengisi Kitosan dan
Plasticizer
Sorbitol dengan Perbesaran 5000 kali
Dari gambar diatas dapat dilihat struktur morfologi bioplastik yang terbentuk. Gambar 4.22 a menunjukkan hasil analisis SEM patahan bioplastik
a b
Universitas Sumatera Utara
75 tanpa pengisi kitosan dan
plasticizer
sorbitol dengan perbesaran 5000 kali. Terdapat beberapa titik putih yaitu adanya pati yang belum larut sempurna. Tidak
terdapat adanya gelembung udara yang dapat mengganggu kerapatan struktur kedua bioplastik. Jika dibandingkan perbedaan struktur permukaan patahan
bioplastik pada gambar 4.22 a dengan bioplastik pada gambar 4.22 b dapat dilihat bahwa bioplastik pada gambar 4.22 a, yaitu bioplastik dengan adanya
pengisi kitosan dan
plasticizer
sorbitol, memiliki struktur yang lebih rapat dan kompak, hal tersebut dikarenakan adanya kitosan sebagai pengisi telah
terdistribusi secara homogen di dalam bioplastik yang mengisi ruang-ruang kosong pada bioplastik, sehingga dapat meningkatkan rapat massa densitas dari
bioplastik. Kehomogenan struktur bioplastik adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan semakin baiknya nilai kekuatan mekanik dari bioplastik
tersebut [109]. Hal tersebut mendukung hasil penelitian ini, dimana terjadi peningkatan kekuatan tarik bioplastik seiring dengan peningkatan konsentrasi
kitosan yang telah terdistribusi secara homogen. Demikian juga dengan sifat fisika dari bioplastik, dimana kitosan yang telah terdistribusi secara homogen
mengakibatkan kerapatan bioplastik meningkat, sehingga nilai densitas meningkat seiring bertambahnya kitosan, serta nilai penyerapan air menurun akibat semakin
sedikitnya ruang kosong dalam bioplastik yang dapat dimasuki oleh molekul air.
Universitas Sumatera Utara
76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN