25
2.7.4 Uji PenyerapanAir
Sifat ketahanan bioplastik terhadap air ditentukan dengan uji
swelling
, yaitu persentase penggembungan plastik oleh adanya air [77]. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui terjadinya ikatan dalam polimer serta tingkatan atau keteraturan ikatan dalam polimer yang ditentukan melalui persentase penambahan berat
polimer setelah mengalami penggembungan. Proses terdifusinya molekul pelarut kedalam polimer akan menghasilkan gel yang menggembung [52].
Prosedur uji ketahanan air pada sampel bioplastik adalah sebagai berikut : berat awal sampel yang akan diuji ditimbang W
o
. Lalu Isi suatu wadah botolgelasmangkok dengan air aquades. Letakkan sampel plastik ke dalam
wadah tersebut. Setelah 10 detik angkat dari dalam wadah berisi aquades, timbang berat sampel W yang telah direndam dalam wadah. Rendam kembali sampel ke
dalam wadah tersebut, angkat sampel tiap 10 detik, timbang berat sampel. Lakukan hal yang sama hingga diperoleh berat akhir sampel yang konstan. Air
yang diserap oleh sampel dihitung melalui persamaan: Penyerapan Air =
x 100 2.4
Dimana: W
o
= berat sampel kering W = berat sampel setelah direndam air [27]
Standar yang digunakan adalah ASTM D570-98, 2005.
2.7.5 Uji Densitas
Kerapatan merupakan sifat fisik suatu polimer. Kerapatan suatu bahan berpengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut, semakin rapat suatu bahan
maka semakin meningkatkan sifat mekaniknya. Sehingga film bioplastik yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang baik. Kerapatan atau densitas ini dapat
didefinisi-kan sebagai berat per satuan volume bahan [75]. Penentuan rapat massa densitas
film
dilakukan dengan cara film dipotong dengan ukuran dan tebal tertentu, kemudian dihitung volumenya. Potongan film ditimbang dan rapat massa
film
ditentukan dengan membagi massa potongan uji dengan volumenya gcm
3
[6].
Universitas Sumatera Utara
26 2.5
Dimana : = rapat massadensitas gcm
3
m = massa sampel g v = volume sampel cm
3
[24] Standar yang digunakan adalah ASTM D792-91, 1991.
2.7.6 Analisis FT-IR