Penuaan Dini Kosmetika TINJAUAN PUSTAKA

13 badan dan terutama bereaksi terhadap panas untuk membuat lapisan asam pH 4,5-5,5, larutan garam sebagai keringat Syaifuddin, 2001. c. Lapisan jaringan subkutan berlemak Kulit yang utuh merupakan rintangan efektif terhadap penetrasi. Absorbsi melalui kulit dapat terjadi dengan menembus daerah anatomi: - Langsung menembus epidermis utuh - Diantara atau menembus sel stratum korneum - Menembus tambahan kulit seperti kelenjar keringat, kelenjar lemak dan gelembung rambut. Menurut Mail, jalan masuk utama dari penetrasi obat lebih banyak melalui epidermis daripada melalui kelenjar lemak atau kelenjar keringat, secara mudah dapat dijelaskan karena luas permukaan epidermis 100 atau 1000 kali lebih besar daripada kedua yang lain Syaifuddin, 2001. Dalam keadaan khusus, seperti berkeringat atau zatnya sudah larut dalam lipid jalan yang baik adalah melalui kelenjar lemak. Tetapi bagi kebanyakan keadaan dan bagi zatnya, jalan yang paling baik adalah langsung melalui epidermis Syaifuddin, 2001.

2.4 Penuaan Dini

Sebagaimana makhluk hidup yang lain, manusia akan mengalami penuaan. Proses penuaan ini antara lain tampak dari kerutan dan keriput pada kulit atau kemunduran lainnya dibanding ketika masih muda Tranggono dan Latifah, 2007. Penuaan merupakan proses alamiah pada kehidupan. Penuaan dini merupakan proses penuaan kulit lebih cepat dari yang seharusnya. Diantara tanda- Universitas Sumatera Utara 14 tanda penuaan dini yang paling nyata adalah adanya kerutan terutama dikulit wajah, diusia yang relatif muda, bahkan diawal umur 20-an Ardhie, 2011. Proses menua pada kulit dibedakan atas 2, yaitu Ardhie, 2011: 1. Proses menua intrinsik Proses menua intrinsik adalah proses menua yang terjadi sejalan dengan waktu. Proses biologi yang berperan dalam menentukan jumlah multiplikasi pada setiap sel sampai sel berhenti membelah diri dan kemudian mati. Penuaan ini ditunjukkan dari adanya perubahan struktur dan fungsi, serta metabolik kulit seiring dengan bertambahnya usia. 2. Proses menua ekstrinsik Proses menua ekstrinsik adalah proses menua yang dipengaruhi oleh perubahan eksternal yaitu pajanan matahari berlebihan photoaging , polusi, kebiasaan merokok dan nutrisi tidak berimbang. Pada penuaan ekstrinsik gambaran akan lebih jelas terlihat pada area yang banyak terpajan matahari. Sinar UV dibutuhkan tubuh untuk mensintesa vitamin D, akan tetapi sinar UV yang terlalu banyak akan merusak molekul dan sel-sel tubuh. Kerusakan ini akan menyebabkan perubahan yang berupa penebalan epidermis, stratum korneum dan peningkatan melanosit. Efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit yang merupakan akibat dari kerusakan-kerusakan yang telah terakumulasi Susana, 2013.

2.5 Anti Penuaan atau

Anti-Aging Anti-aging merupakan suatu proses yang berguna untuk mencegah atau memperlambat efek penuaan sehingga terlihat segar, lebih cantik, dan awet muda. Terapi anti-aging akan lebih baik apabila dilakukan sedini mungkin, yakni di saat Universitas Sumatera Utara 15 seluruh fungsi sel-sel tubuh masih sehat dan berfungsi dengan baik. Menurut hasil penelitian para pakar, krim anti-aging dirancang secara khusus untuk mencegah penuaan dini terutama jika diaplikasikan pada malam hari Fauzi dan Nurmalina, 2012. Menurut Muliyawan dan Suriana 2013, produk anti-aging memiliki tujuan untuk membantu tubuh agar tetap sehat dan awet muda bahkan bisa terlihat jauh lebih mudah dari usia sesungguhnya, sehingga mampu menghambat timbulnya tanda-tanda penuaan pada kulit.

2.5.1 Antioksidan

Antioksidan adalah zat yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah terjadinya proses oksidasi. Antioksidan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berperan penting untuk mempertahankan mutu produk pangan. Manfaat antioksidan bagi kesehatan dan kecantikan, misalnya untuk mencegah penyakit kanker dan tumor, penyempitan pembuluh darah, penuaan dini, dan lain-lain Tamat, dkk., 2007. Antioksidan mampu menghambat oksidasi dari molekul oksidan. Oksidasi merupakan reaksi kimia yang memindahkan elektron dari satu substansi ke agen oksigen Ardhie, 2011. Antioksidan dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan dapat mendonorkan elektronnya kepada molekul radikal bebas, sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai. Antioksidan dikelompokkan menjadi antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase SOD, katalase dan glutathion peroxidases Universitas Sumatera Utara 16 GSH.Prx. Antioksidan vitamin meliputi alfa tokoferol vitamin E, beta karoten dan asam askorbat vitamin C. Antioksidan vitamin lebih populer sebagai antioksidan dibandingkan enzim. Antioksidan yang termasuk ke dalam vitamin dan fitokimia disebut flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan untuk meredam molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas Inggrid dan Santoso, 2014.

2.6 Kosmetika

Kosmetika berasal dari kata kosmein Yunani yang berarti “berhias”. Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3500 tahun sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat, lumpur, arang, air, embun, pasir atau sinar matahari Wasitaatmadja, 1997. Tidak dapat disangkal lagi bahwa produk kosmetik sangat diperlukan oleh manusia, produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan diseluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki Tranggono dan Latifah, 2007.

2.7 Krim