6 sinar matahari sedang dan tumbuh secara tersebar. Bijinya pipih, kecil, licin,
berwarna kuning pucat, berakar tunggang berwarna kuning pucat Sirait, 2009. Tanaman rimbang diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu memisahkan
anakan dari akarnya, atau secara generatif menggunakan biji. Perbanyakan menggunakan biji, terlebih dahulu untuk menghilangkan daging buah kemudian
disemaikan Sirait, 2009.
2.1.1 Taksonomi tanaman rimbang
Taksonomi dari tanaman rimbang adalah Zubaida, et al., 2013: Divisi
: Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledoneae Bangsa
: Solanales Suku
: Solanaceae Marga
:
Solanum
Jenis :
Solanum torvum
Sw.
2.1.2 Kandungan rimbang
Rimbang mengandung berbagai bahan kimia. Berdasarkan penelitian Rahmat 2009, buah rimbang mengandung senyawa fenolik berupa flavonoid,
yaitu flavonol quercetin, kaempferol, dan myricetin dan flavon apigenin dan luteolin. Menurut Apriady 2010, bahwa buah rimbang juga mengandung asam
fenolat asam klorogenat, asam kafeat, dan asam ferulat yang merupakan senyawa fenolik. Senyawa antioksidan buah rimbang juga mengandung senyawa
non fenolik berupa karotenoid dan asam askorbat Kusuma dan Andarwulan, 2012.
Universitas Sumatera Utara
7 Buah rimbang mengandung berbagai jenis vitamin, seperti vitamin A,
vitamin B1, dan vitamin C, glukoalkaloid,
sterolin sitosterol-D glucoside
,. Kandungan kimia yang terdapat pada buah dan daun mengandung alkaloid steroid
yaitu jenis
solasodine
0,84, sedangkan kandungan buah kuning mengandung
solasonine
0,1. Kemudian, buah mentahnya juga mengandung
chlorogenin
,
sisologenenone
,
torvogenin
,
neo-chlorogenine
, dan
panicolugenine
Sirait, 2009. Senyawa-senyawa antioksidan yang terkandung dalam buah rimbang antara lain:
Flavonoid
Gambar 2.1 Rumus kimia flavonoid
Asam askorbat
Gambar 2.2 Rumus kimia asam askorbat
Asam fenolat
Gambar 2.3 Rumus kimia asam fenolat
Universitas Sumatera Utara
8 Vitamin A
Gambar 2.4 Rumus kimia vitamin A 2.1.3 Manfaat rimbang
Buah rimbang sering digunakan sebagai obat tradisional, yaitu dapat dimakan langsung dalam kondisi mentah, direbus, atau dibalut langsung pada
bagian yang terluka Kusuma dan Andarwulan, 2012. Adanya kandungan komponen-komponen bioaktif tersebut, maka buah
rimbang dapat berfungsi sebagai antioksidan, kardiovaskuler, aktivitas agregasi anti-platelet, aktivitas antimikroba, sedatif, digestif, hemostatik, serta aktivitas
diuretik Agrawal, et al., 2010. Rimbang juga mampu melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa
sakit analgetik dan menghilangkan batuk antitusif Rahmat, 2009. Rimbang memiliki aktivitas pembersih superoksida yang tinggi yakni di atas 70.
Kandungan kimia yang terdapat pada rimbang mampu bertindak sebagai antioksidan dan dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negative radikal bebas.
Kemudian, rimbang berfungsi sebagai anti radang karena memiliki senyawa
sterol carpesterol
Sirait, 2009.
2.2 Simplisia dan Ekstrak 2.2.1 Simplisia