2 diketahui
mengandung glukoalkaloid,
solasonine, sterolin
sitosterol
-
D glucoside
, protein, lemak, dan mineral Yuanyuan, et al., 2009. Komponen bioaktif yang berperan sebagai antioksidan dapat berasal dari
senyawa fenolik dan senyawa non fenolik. Berdasarkan penelitian Rahmat 2009, buah rimbang mengandung senyawa fenolik berupa flavonoid, yaitu flavonol
quercetin, kaempferol, dan myricetin dan flavon apigenin dan luteolin. Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai Depkes, RI., 1995. Krim dianggap lebih mempunyai daya tarik estetika yang lebih besar
karena sifatnya tidak berminyak dan kemampuan menyerap dalam kulit pada saat pengolesan Ansel, 1989.
Dengan adanya kandungan antioksidan pada buah rimbang, maka peneliti membuat sediaan kosmetik dalam bentuk krim dengan menambahkan ekstrak
buah rimbang
Solanum torvum
Sw. sebagai
anti-aging
.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini:
a. Bagaimana karakteristik simplisia buah rimbang
Solanum torvum
Sw. dibandingkan dengan yang terdapat pada Materia Medika Indonesia MMI
jilid IV 1995? b.
Apakah ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw. dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air?
c. Apakah krim yang mengandung ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw. mampu memberikan efek
anti-aging
pada kulit?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
a. Hasil karakterisasi simplisia buah rimbang
Solanum torvum
Sw. memenuhi syarat karakteristik yang tertera pada Materia Medika Indonesia
MMI jilid IV 1995. b.
Ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw. dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air.
c. Krim yang mengandung ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw. mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: a.
Pemeriksaan karakterisasi simplisia buah rimbang
Solanum torvum
Sw.. b.
Untuk mengetahui apakah ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw. dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi minyak
dalam air. c.
Untuk mengetahui apakah krim yang mengandung ekstrak buah rimbang
Solanum torvum
Sw.mampu memberikan efek
anti-aging
pada kulit.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk sebagai berikut: a.
Meningkatkan daya dan hasil guna dari tanaman rimbang
Solanum torvum
Sw..
Universitas Sumatera Utara
4 b.
Menjadi alternatif lain dalam penggunaan buah rimbang
Solanum torvum
Sw. untuk konsumen yang tidak hanya dapat dikonsumsi sebagai sayur atau lalapan saja.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap 15 orang relawan, sediaan krim dioleskan pada area kulit punggung tangan yang sudah diberi tanda. Terdapat 3 variabel
bebas yaitu simplisia buah rimbang, ekstrak etanol buah rimbang, formulasi krim ekstrak buah rimbang. Variabel terikat meliputi karakterisasi, skrining fitokimia,
uji efek
anti-aging
dengan
skin analyzer
dan
moisture checker
Aramo-Huvis. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
- Makroskopik. - Kadar air.
- Kadar sari larut air. - Kadar sari larut etanol.
- Kadar abu total. - Kadar abu tidak larut asam.
Karakterisasi
Simplisia buah rimbang
Solanum torvum
Sw.
Ekstrak etanol buah rimbang EEBR
Formulasi krim EEBR
Uji efek
anti-aging
dengan
skin analyzer
dan
moisture checker
Aramo-Huvis - Kadar air.
- Kehalusan. - Pori.
- Noda. - Keriput.
- Kedalaman keriput Skrining fitokimia
- Alkaloida. - Glikosida.
- Saponin. - Flavonoid.
- Antrakuinon. - Tanin.
- SteroidTerpenoid.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA